f. Hukum Tempo Perkembanagan
g. Hukum Irama Perkembangan
h. Hukum Rekapitulasi
C. PERKEMBANGAN PSIKI-FISIK SISWA
1. Perkembangan Motor Fisik Siswa
Proses perkembangan fisik anak berlangsung kurang lebih selama dua dekade dua dasawarsa sejak ia lahir. Semburan perkembangan spurt terjadi pada anak menginjak
usia remaja antara 12 atau 13 tahun hingga 21 atau 22 tahun. Ada empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak yang juga memungkinkan
campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkanya. Pertama, pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf. Kedua, pertumbuhan otot. Ketiga, perkembangan dan
perubahan fungi kelenjar-kelenjar endokrin. Keempat, perubahan struktur jasmani. 2.
Perkembangan Kognitif Siswa Menurut para ahli psikologi kognitif, pendaya guna kapasitas ranah kognitif manusia
sudah mulai berjalan sejak manusia itu mulai mendaya gunakan kapasitas Motor dan Sensorinya.
3. Perkembangan Sosial dan Moral Siswa
Pendidikan, ditinjau dari sudut psikososial kejiwaan kemasyarakatan adalah upaya penumbuh kembangkan sumberdaya manusia melalui proses hubungan interpersonal
hubungan antar pribadi yang berlangsun dalam mayarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga.
D.
ARTI PENTING PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PROSES BELAJAR SISWA
Program pengajaran di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka.
Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala aspeknya itu sangat banyak manfaatnya, antara lain:
a
Guru dapat memberikan lanyanan bantuan dan bimbinaganyang tepat kepada para siswa, relevan dengan tingkat perkembanganya;
b Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai ektivitas proses
belajar mengajar bidang tertentu,dll. Upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan hanya
terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga terhadap ranah efektif dan psikomotor seperti yang akan penyusun lebih lanjut.
a.
Mengembangkan Kecakapan Kognitif b.
Mengembangkan Kecakapan Afektif c.
Mengembangkan Kecakapan Psikomotor
BAB 3 BELAJAR
A. DIFINISI DAN CONTOH BELAJAR
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
1. DIFINISI BELAJAR
Sebagaian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasiinformasi pelajaran.
Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan berkala seperti yang tampak pada pelatihan membaca dan menulis.
2.
CONTOH BELAJAR
Dalam mempermudah pemahaman Anda mengenai cara sebenarnya belajar itu berlangsung, berikut ini akan penyusunan kemukakan satu contoh sederhana sebagai
gambaran. Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia memncoba mainan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakkanya pada suatu
permukaan atau dataran. Prilaku “memutar” dan “meletakkan” tersebut merupakan respons atau reaksi atas rangsangan yang timbulada pad mainan itu misalnya, kunci
dan roda mobil-mobilan tersebut. B.
ARTI BELAJAR
Balajar adalah key term istialah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu
proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikaian
pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam
mengenai proses perubahan manusia itu. C.
BELAJAR, MEMORI, DAN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN AGAMA
1. PRESEPEKTIF PSIKOLOGI
Pada umumnya para ahli psikologi pendidikan khususnya mereka yang tergolong cognitivistahli sains kognitivist sepakat bahwa hubungan antara belajar,
memori, dan pangetahuan itu sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan. Memori yang biasa kita artiakan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang
menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat pada otak manusia.
2.
PERSEPEKTIF AGAMA
Islam, menurut Dr. Yusuf Al-Qardhawi 1984, adalah akidah yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan diri secara membabi buta. Hal ini tersirat
dalam firman Allah, “ Maka kethuailah, bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah” surah Muhammad : 19. Islam memandang umat islam sebagai mahluk yang dilahirkan dalam
keadaan kosong, tidak berilmu pengetahuan. Akan tetapi, Tuhan memberikan potensi ayng bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan mengembangkan ilmu
pengetahua dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri. Potansi-potansi tersebut terdapat dalam organ-oragn fisio-psikis manusia yang berfungsi
sebagai alat-alat penting untuk melekukan kegiatan belajar. Adapun ragam alat fisio- psikis itu, seperti yang terungkap dalam beberapa firman Tuhan,. Adalah sebagai berikut:
a
Indara penglihat mata, yakni alat fisik yang berguna menerima informasi fisual; b
Indra pendengar telinga, yakni alat fisik yang berguna untuk menerima informasi ferbal;
c Akal, yakni potensi kejiwaan manusia yang berupa sistem psikis yang kompleks
untuk menyerap, mengolah, menyimpan, dan memproduksi kembali item-item informasi dan pengetahuan ranah kognitif.
D. TEORI-TEORI POKOK BELJAR