Balajar adalah key term istialah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu
proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikaian
pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam
mengenai proses perubahan manusia itu. C.
BELAJAR, MEMORI, DAN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN AGAMA
1. PRESEPEKTIF PSIKOLOGI
Pada umumnya para ahli psikologi pendidikan khususnya mereka yang tergolong cognitivistahli sains kognitivist sepakat bahwa hubungan antara belajar,
memori, dan pangetahuan itu sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan. Memori yang biasa kita artiakan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang
menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat pada otak manusia.
2.
PERSEPEKTIF AGAMA
Islam, menurut Dr. Yusuf Al-Qardhawi 1984, adalah akidah yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan diri secara membabi buta. Hal ini tersirat
dalam firman Allah, “ Maka kethuailah, bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah” surah Muhammad : 19. Islam memandang umat islam sebagai mahluk yang dilahirkan dalam
keadaan kosong, tidak berilmu pengetahuan. Akan tetapi, Tuhan memberikan potensi ayng bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan mengembangkan ilmu
pengetahua dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri. Potansi-potansi tersebut terdapat dalam organ-oragn fisio-psikis manusia yang berfungsi
sebagai alat-alat penting untuk melekukan kegiatan belajar. Adapun ragam alat fisio- psikis itu, seperti yang terungkap dalam beberapa firman Tuhan,. Adalah sebagai berikut:
a
Indara penglihat mata, yakni alat fisik yang berguna menerima informasi fisual; b
Indra pendengar telinga, yakni alat fisik yang berguna untuk menerima informasi ferbal;
c Akal, yakni potensi kejiwaan manusia yang berupa sistem psikis yang kompleks
untuk menyerap, mengolah, menyimpan, dan memproduksi kembali item-item informasi dan pengetahuan ranah kognitif.
D. TEORI-TEORI POKOK BELJAR
1. Koneksionisme
Teori Koneksinisme connectionism adalah teori yang ditemukan dan di kembangkan oleh Edward L. Thorndike 1874-1949 berdasarka eksperimen yang ia lakukan pada
tahun 1890-an. Thondike ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar.
Berdasarkan eksperimen di atas, Thondike menyimpulkan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons.
2.
Pembiasaan Klasik Teori pembiasaan klasik clasical conditioning ini berkembang berdasarkan hasil
eksperimen oleh Ivan Pavlov 1849-1936, seorang ilmuan besar rusia yang teleh berhasil menggondol hadiah Nobel pada tahun 1909. Pada dasarnya classical
conditionong adalah sebuah prosedeur penciptaan reflek baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut Terrace, 1973.
3.
Pembiasaan Prilaku Respons Teori pembiasaan prilaku respons operant conditioning ini merupakan teori belajar yang
berusia paling muda dan masih sangat berpengaruh di karangan para ahli psikologi belajar masa kini.
4. Teori Pendekatan kognitif
Teori psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah meberi
komtribusi yang sanagt berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Sains kognitif merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas; psikologi kognitif, ilmu-ilmu komputer,
liguistik, intelegensi buatan, matematika, epistimologi, dan neuropsycsologi psikologi syaraf.E.
PROSES DAN FASE BELAJAR
1. Difinisi Proses Belajar
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang denganya beberapa yang ditimbulkan hingganya tercapainya hasil-hasil tertentu Reber,
1988. Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif, efektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
2.
Fase-Fase Dalam Proses Belajar Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond Barlo, 1985,
dalam proses belajar, siswa emenpuh tiga episode atau tiga fase, yakni: a
Fase informasi tahap penerimaan materi.b Fase transpformasi tahap
pengubahan materi.c Fase evaluasi tahap penilaian materi.Dalam fase informasi
informatin, seorang siswa yang sedang belajar memeroleh sejumlah keterangan mengenai materi ayang sedang dipelajari. Dalam fase transformasi transformation,
informasi yang telah itu di analisis, diubah, atau di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptul supaya kelak pada giliranya dapat di masnfaatkan bagihal-hal
yang lebih luas. Dalam fase evaluasi evaluation,seorang siswa yang akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuanya informasi yang telah di transforasikan tadi
dapat di mabfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
BAB 4 CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
A. CIRI KHAS PRILAKU