a. Faktor interen siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang umum dari dalam
diri siswa sebdiri. b.
Faktor eksteren siswa, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa.
Kedua faktor meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain tersebut dibawah ini.
i. Faktor interen siswa
Faktor interen siswa mwliputi gangguan atau kekurangan maupun psikofisk siswa yaitu: a.
yang bersifat kognitif ranah cipta, antara lain seperti rendahnya kepastian intelektualinteligensi siswa;
b. yang bersifat efektif ranah ras, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap;
c. yang bersikap psikomotor ranah karsa, antara seperti terganggunya alat-alat
indera penglihatan dan pendengaran mata dan dtelinga. ii.
Faktor ekstern siswa Faktor eksteren siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: a.
Lingkungan keluarga, b.
Lingkungan perkampunaganmasyarakat, c.
Lingkungan sekolah.
2. DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan maslah kesulitan belajar siswa, guru sangat di anjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi upaya mengenali gejala
dengan cermat, terhadap fenomene yang menunjukkan kemungkinan adnya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Banyak l;angakah diagnostik yang dapat ditempuh
guru, angtara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener dan Senf 1982 sebagaimana yang dikutip Wardani 1991 sebagai berikut:
a.
Melakukan observasi kelas untuk melihat prilaku menyimpang siswa ketika mengetahui pelajaran.
b. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga mengalami
kesulitan belajar. c.
Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang menimbulkan kesulitan belajar.
d. Memberikan tes diagnostik bidan kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat
kesulitan belajar yang dialami siswa. e.
Memberikan tes kemampuan intelegensi IQ khususnya kepada siswa yang diduga mengalami kesuliatn belajar.
Setelah langakah-langkah diatas selesai, barulah guru melaksanakan langakah berikutnya , yakni melaksanakan program perbaikan:
a. Analisis diagnosis
b. Menentukan kecakapan bidang bermasalah
c. Menyusun program perbaikan
d. Melaksanakan progaram perbaikan
BAB 6 MENGAJAR
A. ARTI PENTING MENGAJAR
Mengajar merupan istilah kunci yang tak hampir luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sebagian orang menganggap
mengajar hanya sebagian pendidikan. Mengajar hanya dianggap sebagai slah satu alat atau cara dalam menyelenggarakan pendidikan, bukan pendidikan itu sendiri .
Konotasinya jelas, karena mengajar hanyalah salah satu cara mendidik maka pendidikan pun dapat berlangsung tanpa pengajaran.
B. DEFINISI DAN CONTOH MENGAJAR
Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik membantu dan membimbing siswa untuk mencapai kedewasaan seluruh ranah kejiwaan sesuai dengan kriteri yang ytelah di
tetapkan, baik baik kriteria institusional maupun konstitusional. Untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab itu, guru berkewajiban merealisasikan segenap upaya yang
mengarah pada penegertian membantu dan membimbing siswa dalam melapangkan jalan menuju perubahan positif seluruh ranah kejiwaan.
1.
Difinsi mengajar Pengertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalam bidang-
bidang studi kependidikan, ialah bahwa mengajar itu merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa. Dengan demikian, tujuanya pun hanya
berkisar sekitar pencapaian penguasaan siswa sejumlah pengetahuan dan kebudyaan. 2.
Contoh mengajar Selaku pengelola kegiatan siswa, guru sangat diharapkan menjadi pembimbing dan
pembantu para siswa, bukann hanya mereka berada dalam kelas saja melainkan ketika mereka berada dalam luar kelas, khususnya ketika mereka masih berda dalam
lingkungan seperti di laboraturium, perpustakaan dan lain sebagainya. C.
PANDANGAN-PANDANGAN POKOK MENGENAI ILMU
1. Menagajar sebagai ilmu
Sebagian ahli memandang mengajar sebagai ilmu science. Oleh karenanya, guru merupakan sesosok pribadi manusia yang memang sengaja di bangun untuk menjadi
tenaga profesional yang memiliki profesi berpengetahuan dan berkemampuan tinggi dalam dunia pendidkan yang berkompeten untuk melakukan tugas mengajar.
2.
Mengajar sebagai seni Sebagian ahli lainya memandang bahwa mengajar adalah sebagi seni art, bukan ilmu.
Oleh karenanya, tidak semua orang berilmu termasuk orang yang berilmu pendidikan bisa menjadi guru yang piawai dalam hal mengajar. Memang sulit disangkal bahwa untuk
menjadi guru yang profesional orang harus belajar dan berlatih di lingkungan instansi pendidikan keguruan selam bertahun-tahun.
D.
MODEL DAN METODE POKOK MENGAJAR
1. Model pokok mengajar
a. Model information processing tahap pengelolaan informasi
Sebuah istilah kunci dalam psikologi kognitif yang akhir-akhir ini semakin mendominasi sebagian besar upaya riset dan pembahasan psikologi pendidikan. Information
processing sebagai rumpun model-model mengajar perlu dipelajari dan diterapkan sebaik-baiknya dalam proses belajar mengajar agar ranah cipta siswa dapat
berkembang dan berfungsi secara optimal. b.
Model personal Rumpun model personal pada umumnya beroreintasi pada pengembangan pribadi
pribadi siswa dengan lebih banya memperhatikan kehidupan ranah rasa, terutama fungsi emosionalnya. Bantuan rumpun model personal lebih ditekankan pada pembentukan dan
pengorganisasian realitas kehidupan lingkungan dan kehidupan yang khasunik.
c. Model sosial hubungan bermasyarakat
Model sosial adalah rumpun model mengajar yang menitik beratkan pada proses interaksi antara individu yang terjadi dalam kelompok individu tersebut. Oleh karenya,
rumpun model lazim juga disebut sebagai interactive model model yang besifat hubungan antar individu.
d.
Model behavioral penegembangan prilaku Rumpun model mengajar pengembangan peilaku behavioral direkayasa atas dasar
kerangka teori perilaku yang dihubungkan dengan proses belajar dan megajar. Aktivitas mengajar, menurut teori ini, harus ditunjukkan pada timbulnya prilaku baru atau
berubahnya prilaku siswa kearah yang sejalan dengan harapan. Rumpun model
mengajar behavioral banyak dilandasi oleh asumsi empiris bahwa segenap prilaku siswa adalah fenomena yang dapat diobservasi, diukur, dan dijabarkan dalam bentuk prilaku-
prilaku khusus. 2.
METODE POKOK PENGAJARAN a.
Difinisi metode mengajar Metode secar harfiah berarti “cara”. Dalam pemakain yang umum, metode diartikan
sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi
metode berarti prosedur sistematis tata cara yang berurutan yang biasanya digunakan untuk meyelidiki fenomena gejala-gejala kejiwaan seperti metode klinik, metode
eksperimen, dan sebagainya. b.
Ciri khusus metode belajar Pada prinsipnya, tidaka satupun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan
cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Mengapa? Karena, setiap metode mengajar memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan-
kelemahan yang khas. c.
Ragam metode belajar Ragam dan jumlah metode mengajar mulai yang dari tradisional sampai yang paling
moderen sesungguhnya banyak hampir tak dapat dihitung dengan jari-jari tangan. Ada empat macam metode mengajar yang dipandang resprenssetatif dan doinan dalam arti
digunakan secara luas sejak dahulu hingga sekarang pada setiap jenjang pendidikan formal.
1
Metode ceramah 2
Metode diskusi 3
Metode demontrasi 4
Metode ceramah plus
E. STRAYTEGI DAN TAHAPAN MENGAJAR