studi atau materi palajaran yang sedang mereka tekuni, dari yang paling klasik sampai yang paling moderen.
a. Pendekatan Hukum Jost
b. Pendekatan Ballard dan Clanchy
c. Pendekatan Biggs
III. Metode Belajar SQ3R
Untuk melengkapi uraian mengenai pendekatan dan strategi belajar tersebut dimuka, berikut uni penyusun sajikan sebuah cara mempelajari teks wacana, khususnya yang
terdapat dalam buku, artikel ilmiah, dan laporan penelitian. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi:
a.
Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks, b.
Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relefan dengan teks, c.
Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas petanyaan-pertanyaan yang telah tersusun,
d. Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah di temuka,
e. Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban dan pertanyaan yang tersusun
pada langkah kedua dan ketiga. E.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
Secara global, faktor-faktor yang memengaruhi siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam:
1 Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni kedaankondisi jasmani dan rohani
siswa; 2
Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa; 3
Faktor pendekatan belajar approach to learnig, yakini janis upaya belajar siswa yang meliputu strategi dan metode yang di gunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran. 1.
Faktor Internal Siswa Faktor yang berasla dari dalam diri siswa meliputi dua aspek yaitu: pertama, aspek
fisiologis yang bersifat jasmaniah;kedua, aspek psikologis yang bersifat rohaniah. 2.
Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 3.
Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar, seperti yang telah diuraikan secara panjang lebar pada subbab
sebelumnya, dapat di pahami keefekifanya segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efesiensi proses belajar materi tertentu.
BAB 5 PRESTASAI, LUPA, KEJENUHAN, DAN KESULITAN BELAJAR
A. EVALUASI DALAM BELAJAR
Pada bagian ini diurikan beberapa bagiam pokok yang behubungan dengan prestasi atau kinerja akademik academic performance dan penetapan batas minimal prestasi
belajar siswa. 1.
Difinisi Evaluasi Evaluasi atrinya penelitian terhadap tingakat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam senbuah progaram. Padanan kata evaluasi adalah assesement yang menurut Tradif 1989 berarti proses penilaian unutk menggambarkan prestasi yang
di capai seorang siswa sesuan dengan kriteria yang telah di tetapkan. 2.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Assessment menurut Petty 2004, mengukur keluasan dan kedalaman belajar,
sedangkan evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasiul belajar yang
pada darsarnya merupakan proses penyusunan diskripsi siwa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
a. Tujuan Evaluasi
Pertama, untuk mengethui tingkat kemajuan yang telah di capai oleh siswa dalam sustu kurun waktu proses belajar tertentu. Kedua, untuk mengetahui posisi atau kedudukan
seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Ketiga, untuk mengethui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Keempat, untuk mengetahui segala upaya siswa dalam
mendaya gunakan kapasitas kognitifnya kemampuan kecerdasan yang milikinya untuk keprluan belajar. Kelima, unutk mengethui tingkat daya guna dan hasil guna metode
mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar-belajar PMB. b.
Fungsi Evaluasi Disamping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
i. Fungsi administratif untuk penyusunan daftar mengisi datar nilai dan pengisian
rapor; ii.
Funsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan; iii.
Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching penagjaran perbaikan;
iv. Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentuk yang memerlukan
bimbingan dan konseling BK; v.
Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi perkembangan kurikulum, metode dan alat-alat PMB.
c. Ragam Evalusi
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya banyak, mulaiyang paling sederhana
sampai yang paling kompleks. a
Pre-test dan post-test Kegiatan pretest dilakukan guru secar rutin pada setiap akn memulai penyajian materi
baru. Tujuanya untuk mengidentifikasi syaraf penegtahuan siswa mengenai bahan yang akan di sajikan. Evalusi seperti ini berlangsung secara singkat dab sering tidak
memerlukan instrume tertulis. b
Evaluasi prasyarat Evaluasi jenis ini sangat, mirip dengan pretest. Tujuanya adalah untuk mengedentifikasi
penguasaan siswa atas materi lama yang telah mendasari materi baru yang akan di ajarkan.
c Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrumen sejenis
ini di titikberatkan pada bahasan tertentu yang di pandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.
d
Evaluasi formatif Evaluasi jenis ini kurang lebih sama ulangan yang dilakukan pada setiap akhir
penyajaian satu pelajaran atau modul. Tujuanya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis mengetahuai
penyakitkesulitan kesulitan belajar siswa. e
Evalusi sumatif Ragam penilain sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
f UANUN
Ujian Akhir Nasional dan Ujian NasionalUN pada prinsipnya sama dengan efalusi sumatif dalam arti sebagai penentuan kenaikan status siswa. Namun, UAN mulai
dilakukan pada tahun 2002 untuk dirncang untuk siswa yuang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yaiutu jenjang SDMI madrasah ibtidaiyah, dan
seterusnya. d.
Syarat dan Ragam Alat Evalusi i.
Syarat alat evaluasi ii.
Ragan alat evaluasi e.
Indikator prestasi belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah psikologis yang
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, penggunaan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah murid, sangat sulit.hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible tak dapat diraba.f.
Batas minimal prestasi belajar Setelah mengetahui indikator prestasi belajar diatas, guru perlu pula mengetahui bagai
mana menetapakan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam
arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas berarti yang meliputi ranah cipta, rasa, dan karsa siswa. Angka terendah yang menyatakan
kelulusankeberhasilan belajar passing grade skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangakn untuk sekala 0-100 adalah 55 atau 6.
g.
Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor a.
Evaluasi Prestasi Kognitif Mengukur kebehasilan siswa yang berdimensi kognitif ranah cipta dapat dilakukan
dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak
pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaanya ialah karena pelaksanaanya yang face to face
berhadapan langsung. b.
Evalusi prestasi efektif Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi
efektif ranah rasa jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi seyoginya mendapat perhatian khusus.
c. Evaluasi prestasi Psikomotor
Cara yang di pandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang dinamis ranah psikomotor ranah karsa adalah observasi.
B. LUOA DAN KEJHENUHAN BELAJAR