1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini antara lain: 1.
Untuk mengetahui kejadian kecacingan pada pekerja pengangkut sampah di Dinas Kebersihan Kota Medan,
2. Untuk mengetahui hubungan personal hygiene terhadap kejadian
kecacingan, 3.
Untuk mengetahui hubungan Alat Pelindung Diri APD terhadap kejadian kecacingan.
1.4. Hipotesa Penelitian
1. Ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian kecacingan
2. Ada hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian kecacingan
1.5. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pekerja pengangkut sampah agar
memperhatikan pemakaian alat pelindung diri dan personal hygiene agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan sampah,
2. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Medan, khususnya Dinas
Kebersihan Kota Medan tentang hubungan alat pelindung diri dan personal hygiene dengan kejadian kecacingan pada pekerja pengangkut sampah di
Dinas Kebersihan Kota Medan, 3.
Sebagai bahan masukaninformasi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis,
4. Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis untuk
melakukan penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Sampah 2.1.1. Definisi Sampah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia danatau proses alam yang berbentu padat Sarudji, 2010. Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra, 2006.
2.1.2. Jenis Sampah
Sampah padat dibagi menjadi beberapa kategori Chandra, 2006, sebagai
berikut:
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalam sampah dibedakan
menjadi: a.
Sampah organik, misalnya sisa makanan, daun, sayur, dan buah. b.
Sampah in-organik, misalnya logam, pecah-belah, abu, dan lain- lain.
2. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar.
a. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, plastik, daun kering,
kayu.
b. Sampah yang sukar terbakar, misalnya kaleng, besi, gelas, dan lain-
lain. 3.
Berdasarkan dapat tidaknya membusuk. a.
Sampah yang mudah membusuk, misalnya sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya.
b. Sampah yang sukar membusuk, misalnya plastik, karet, kaleng, dan
sebagainya. 4.
Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah a.
Garbage sampah mudah membusuk Terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan
cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan seringkali menimbulkan bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat
pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. b.
Rubbish, terbagi menjadi dua: 1
Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misalnya kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya.
2 Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik,
misalnya kaca, kaleng, dan sebagainya. c.
Ashes abu Merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar, baik di
rumah, di kantor, maupun industri. d.
Street sweeping sampah jalanan