pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina meletakkan telur kira-kira 30-90 hari. Penyakit cacing cambuk biasanya tanpa
gejala asimtomatis. Infeksi berat bisa menyebabkan anemia ringan dan diare berdarah bloody sebagai konsekuensi kehilangan darah karena penghisapan oleh
cacing. Pada kasus yang jarang dapat terjadi prolaps recti. Diagnosis didapatkan dari adanya telur atau cacing dewasa dalam tinja. Cacing trichuris hidup di sekum;
pada infeksi berat, terutama pada anak, ia tersebar diseluruh kolon dan rektum. Cacing ini dapat mengisap darah hospesnya, sehingga menimbulkan anemia, berat
badan turun, dan kadang-kadang di sertai prolaps rektum.
3. Morfologi dan Daur Hidup Hookworms Cacing tambang
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan mulut yang melekat di dinding mukosa dinding usus. Cacing betina N. americanus tiap hari
mengeluarkan telur kira-kira 9000 butir, sedangkan A.duodenale kira-kira 10.000 butir. Cacing betina berukuran panjang kurang lebih dari 1 cm, cacing jantan
kurang lebih 0,8 cm.bentuk badan N. americanus biasanya menyerupai huruf S, sedangkan A. duodenalemenyerupai huruf C. Rongga mulut kedua jenis cacing ini
besar. Pada mulut N.americanus terdapat kitin, sedangkan pada A.duodenale ada dua pasang gigi. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks. Telur yang
besarnya kira-kira 60x 40 mikron berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis, di dalamnya terdapat beberapa sel. Telur dikeluarkan dengan tinja dan setelah
menetas dalam waktu 1- 1,5 hari keluarlah larva rhabdithiform tumbuh menjadi larva filariform yang berukuran kira 600 mikron dan dapat hidup selama 7-8
minggu di tanah. Larva filariform akan menembus kulit dan ikut aliran darah ke
jantung terus ke paru-paru. Larva menembus alveoli dan masuk ke bronkus lalu ke trakea dan laring dari laring larva ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan
menjadi cacing dewasa Samad: 2009.
2.2.3. Gejala Klinis Kecacingan 1.
Gejala Klinis Ascaris Lumbricoides
Ascaris lumbricoides menimbulkan gejala penyakit yang disebabkan oleh: 1.
Larva: menimbulkan kerusakan kecil pada paru-paru dan dapat menyebabkan “Loeffler syndrome” dengan gejala: demam, batuk,
infiltrasi paru-paru, oedema, asthma, leukocytosis, eosinopilia. 2.
Cacing dewasa: penderitanya disebut ascariasis. Penderita dengan infeksi ringan biasanya mengalami gejala gangguan usus ringan
seperti: mual, nafsu makan berkurang, diare dan konstipasi. Pada infeksi berat dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat
keaddaan malnutrisi. Dalam sehari setiap ekor cacing menghisap 0.14 gram karbohidrat dalam usus halus penderita.
2. Gejala Klinis Trichuris trichiura
Cacing Trichuris trichiura pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi dapat juga di kolon asendens. Pada infeksi berat, cacing ini tersebar
di seluruh kolon dan rectum. Kadang-kadang terlihat di mukosa rectum, yang mengalami prolapses akibat mengejannya penderita pada waktu
defekasi. Cacing ini memasukkan kepalanya ke dalam mukosa usus, sehingga terjadi trauma yang menimbulkan ititasi dan peradangan mukosa