Alat Pelindung Diri dan Kejadian Kecacingan
hubungan bermakna antara pemakaian alat pelindung diri dengan kecacingan pada pekerja pangangkut sampah di Dinas Kebersihan Kota Medan Wilayah I.
Hal ini sejalan dengan penelitian Widada 2001 yang menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara pemakaian alat pelindung diri dengan
intensitas infeksi cacing perut. Kedekatan para pekerja pengangkut sampah tersebut dengan sampah menyebabkan mereka berisiko terhadap infeksi berbagai
organisme yang dapat menyebabkan penyakit yang salah satunya adalah infeksi cacing.
Dari hasil pemeriksaan kecacingan pada feses responden, yang dilakukan di laboratorium, didapati bahwa 33 responden yang mengalami kecacingan,
dengan kecacingan jenis cacing Ascaris lumbricoides cacing gelang dan Trichuris trichiuria cacing cambuk yang merupakan jenis cacing dari golongan
filum Nemathelmintes dan masuk dalam kelompok nematode usus. Cacing ini hidup di usus dan penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang masuk
ke dalam usus. Menurut penelitian Chandra 2006 terhadap pekerja pengangkut sampah
Kota Surakarta diketahui bahwa terdapat jalur pemajanan riel untuk kejadian kecacingan yang disebabkan oleh cacing Ascariasis lumbricoides dan Tricuris
trichiuria juga terdapat pemajanan potensial untuk kejadian kecacingan yang disebabkan oleh cacing Anclystoma duodneale. Hal ini diketahui dikarenakan
bahwa perilaku pekerja pengangkut sampah dalam membersihkan diri cukup baik serta pemakaian sepatu dan pekaian tertutup sebagai APD cukup tinggi 50,
sedangkan pemakaian masker dan sarung tangan masih rendah 50. Hal tersebut sejalan dengan kepatuhan pekerja pengangkut sampah Kota Medan yang
dapat dilihat dari Tabel 4.4 dimana masih tingginya responden yang tidak menggunakan sarung tangan 66.7, pekerja pengangkut sampah tidak
menggunakan sarung tangan dan masker karena mereka merasa terganggu ketika bekerja, dengan demikian responden dapat mengalami kejadian kecacingan.