Hubungan Kepemimpinan Camat Dengan Etika Kerja Pegawai

28 mereka pegawai adalah makhluk sosial yang mempunyai keinginan dan kebutuhan yang harus diperlakukan secara manusiawi. Secara garis besar pemeliharaan etika kerja yang baik merupakan tanggung jawab pimpinan yang bersifat konstan. Kemampuan pimpinan dan profesionalisme akan jauh berkembang apabila etika kerja tetap dipertahankan pada suatu tingkat yang prima. Oleh karena itu amatlah penting untuk secara kontinu menganalisis kekuatan yang mempengaruhi etika kerja dan mengambil langkah-langkah yang efektif sebelum terjadinya dekadensi etika kerja pegawai.

1.5.3.2. Hubungan Kepemimpinan Camat Dengan Etika Kerja Pegawai

Erat berkaitan dengan etika kerja kepemimpinan ialah etiket yang harus ditetapkan oleh pemimpin. Etiket ialah ”unggah – unggah” atau aturan – aturan konvensional mengenai tingkah laku individu dalam masyarakat beradab merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status sosial masing – masing individu. Etiket pemimpin itu sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendidikan dan silvilisasi pribadi pemimpin. Juga dipengaruhi oleh tinggi - rendahnya tingkat kebudayaan sebagai konteks – sosial yang mewadahi pribadi pemimpin. Khususnya mutlak pemimpin itu perlu mengenal dan menerapkan etiket terhadap anggota kelompoknya guna menjamin relasi saling hormat – menghormati dan saling menghargai. Maka dari unggah – unggah atau etiket yang ditampakkan seseorang lewat perbuatan dan caranya dia menghormati sesama manusia , khususnya menghormati orang – orang yang lebih tua, para wanita dan anak – anak , akan dapat nilai tinggi – rendahnya akhlak seseorang di tengah kehidupan bersama. Kartini, 1992:100-101. Etika kerja pemimpin ialah pembahasan mengenai kewajiban kewajiban pemimpin, tingkah laku pemimpin yang baik , dan dapat dibedakan dari tingkah laku yang buruk serta moral pemimpin. Setiap kekuasaan dan wewenang pemimpin itu harus berlandaskan keadilan, dan diarahkan pada tujuan menciptakan syarat –syarat dan prasyarat guna penciptaan Universitas Sumatera Utara 29 kebahagiaan – kesejahteraan – keadilan bagi masyarakat luas.Sikap moral pemimpin adalah sikap yang bertanggung jawab moral, berdasarkan otonomi , yang menuntut agar dia selalu bersikap kritis dan realistis. Dengan demikian jelaslah terlihat terdapat hubungan antara Kepemimpinan Camat dengan Etika Kerja Pegawai dimana Etika kerja kepemimpinan itu mengandung kriteria sebagai berikut: 1. Pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kelebihan dalam pergaulan , keterampilan sosial , kemahiran teknis , serta pengalaman , 2. Sehingga dia kompeten melakukan kewajiban dan tugas – tugas kepemimpinanya , disamping 3. Mampu bersikap susila dan dewasa . Sehingga dia selalu bertanggung jawab secara etis susila , mampu membedakan hal – hal yang baik dari yang buruk, dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Kartini, 1992:97-98.

1.6. Hipotesis

Menurut Sugiyono 2005 :70 menyebutkan, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data dan harus diuji kebenarannya melalui pengujian hipotesis. Dengan kata lain hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, bukan jawaban empirik. Berdasarkan pada perumusan masalah dan kerangka teori yang telah dipaparkn di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ”terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Camat dengan etika kerja pegawai”.

1.7. Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun 2005:33 konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Untuk mendapatkan jawaban yang jelas dari masing-masing konsep Universitas Sumatera Utara 30 yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan defenisi dari konsep yang akan dipergunakan yaitu : 1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah usaha seseorang untuk mempengaruhi, memberikan wewenang dan mengarahkan para pegawainya untuk bekerja keras, memiliki semangat yang tinggi, memotivasi, dan memelihara kerja sama komunikasi yang baik guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Etika Kerja Etika kerja adalah terciptanya hubungan yang selaras, serasi, seimbang antara pelaku dalam proses produksi ke arah peningkatan produksi dan produktivitas kerja.

1.8. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisa ke dalam variabel-variabel tersebut. Singarimbun, 1989 : 46 1. Variabel bebas x Kepemimpinan dengan indikator : a. Pengarahan Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas dan dapat dimengerti oleh pegawai dalam melakukan pekerjaan. b. Komunikasi Komunikasi sebagai cara yang dilakukan dalam proses pekerjaan sehingga pegawai mau bekerjasama. c. Pengambilan Keputusan Universitas Sumatera Utara 31 Memberikan wewenang dan tanggungjawab dalam pengambilan keputusan kepada pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaannya. d. Motivasi Memberikan bimbingan, dorongan dan pengawasan kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 2. Variabel terikat y Etika Kerja Pegawai dengan indikator :

a. Tanggung jawab

Setiap penyandang profesi tertentu harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap profesi, yang terdiri dari: • .Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau fungsinya. • .Tanggung jawab terhadap dampak atau akibat dari tindakan dari pelaksana profesi tersebut terhadap dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasinya perusahaan dan masyarakat umum lainnya, serta keputusan atau hasil pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna bagi dirinya atau pihak lainnya. b. Kebebasan Para profesional memiliki kebebasan dalam menjalankan profesinya tanpa merasa takut atau ragu-ragu, tetapi tetap memiliki komitmen dan bertanggungjawab dalam batas-batas aturan main yang telah ditentukan oleh kode etik sebagai standar perilaku professional.

c. Kejujuran

Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang disandangnya, mengakui kelemahannya dan tidak menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan bidang keahlian dan profesinya melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.

d. Keadilan

Dalam menjalankan profesinya, setiap profesional memiliki kewajiban dan tidak dibenarkan melakukan pelanggaran terhadap hak atau mengganggu Universitas Sumatera Utara 32 milik orang lain, lembaga atau organisasi, hingga mencemarkan nama baik bangsa dan negara.

1.9. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belkang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik pengumpulan skor dan teknik analisa data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum mengenai lokasi objek penelitian berupa sejarah singkat, visi, dan misi serta struktur organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian. Universitas Sumatera Utara 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk kemajuan objek penelitian. Universitas Sumatera Utara 34

BAB II METODE PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuntitatif, dengan maksud untuk mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Melalui metode ini penulis diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada.

2.2. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah dilakukan pada kantor Camat Medan Helvetia, jalan Beringin X No.2 Medan. 2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi