Trend dan Proyeksi Modal Lainnya Trend dan Proyeksi Dana Pihak Ketiga

2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 Year L a b a d it a h a n MAPE 6 MAD 779 MSD 628400 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for Laba ditahan Quadratic Trend Model Yt = 9994 - 3191 t + 1349 t 2 Gambar 12. Analisis Trend dan Proyeksi Jumlah Laba Ditahan Laba ditahan yang dimiliki BRI menunjukkan kecenderungan meningkat disetiap tahunnya pada periode 2006-2011. Kontribusi nilai laba ditahan yang besar terhadap komposisi ekuitas menyebabkan peningkatan nilai laba ditahan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan jumlah ekuitas. Nilai laba ditahan BRI diproyeksikan akan mengalami peningkatan pada tahun 2012-2014. Dengan nilai proyeksi untuk tahun 2012 sebesar Rp 53,76 triliun, tahun 2013 sebesar Rp 70,81 triliun dan untuk tahun 2014 sebesar Rp 90,56 triliun. Perkembangan jumlah laba ditahan ini menunjukkan BRI terus akan berupaya meningkatkan nilai ekuitas untuk mengimbangi kenaikan jumlah kredit yang diberikan agar bank tetap dipercaya memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

4.5.3 Trend dan Proyeksi Modal Lainnya

Analisis trend pada nilai modal lainnya menggunakan model trend quadratic untuk melihat pola kecenderungan dan nilai proyeksinya hingga tahun 2014. Hasil analisis trend nilai modal lainnya dapat dilihat pada Gambar 13. 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 5500 5000 4500 4000 3500 3000 Year M o d a l L a in n y a MAPE 3.0 MAD 95.1 MSD 14270.0 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for Modal Lainnya Quadratic Trend Model Yt = 3636 - 367 t + 61.8 t 2 Gambar 13. Analisis Trend dan Proyeksi Jumlah Modal Lainnya Modal lainnya memiliki pola kecenderungan yang berfluktuasi, khususnya pada tahun 2008 nilai modal lainnya mengalami penurunan yang cukup jauh. Proyeksi nilai modal lainnya memiliki pola kecenderungan yang meningkat dengan nilai proyeksi Rp 4,1 triliun pada tahun 2012, Rp 4,66 triliun pada tahun 2013, dan Rp 53,43 triliun pada tahun 2014. Peningkatan nilai modal lainnya yang terdiri dari agio saham dan cadangan-cadangan akan membuat BRI memiliki ketahanan dalam menghadapai risiko yang akan terjadi.

4.5.4 Trend dan Proyeksi Dana Pihak Ketiga

Analisis trend pada nilai dana pihak ketiga menggunakan model trend quadratic untuk melihat pola kecenderungan dan nilai proyeksinya hingga tahun 2014. Hasil analisis trend nilai dana pihak ketiga dapat dilihat pada Gambar 14. Dana pihak ketiga merupakan dana yang berhasil dihimpun oleh bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Nilai dana pihak ketiga memiliki pola kecenderungan yang selalu meningkat disetiap tahunnya pada periode 2006-2011 dan diproyeksikan meningkat hingga tahun 2014. Hal ini menunjukkan BRI menjalankan fungsi penghimpunan dana yang lebih baik setiap tahunnya. 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 600000 500000 400000 300000 200000 100000 Year D P K MAPE 4 MAD 8120 MSD 77164858 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for DPK Quadratic Trend Model Yt = 43846 + 54191 t + 271 t 2 Gambar 14. Analisis Trend dan Proyeksi Jumlah Dana Pihak Ketiga Nilai proyeksi untuk jumlah dana pihak ketiga adalah sebesar Rp 436,46 triliun pada tahun 2012, Rp 494,72 triliun pada tahun 2013 dan Rp 553,52 triliun pada tahun 2014. Berdasarkan analisis hubungan yang sebelumnya dilakukan, apabila nilai dana pihak ketiga meningkat, maka laba bersih sebagai tingkat profitabilitas juga akan meningkat. Oleh karena itu peningkatan jumlah dana pihak ketiga menjadi perhatian penting bagi manajemen BRI.

4.5.5 Trend dan Proyeksi Hutang Lainnya