Trend dan Proyeksi Modal Saham Trend dan Proyeksi Laba Ditahan

4.4.6 Unsur Inti Struktur Modal yang Memiliki Hubungan Paling Kuat

dengan Laba Bersih Unsur inti struktur modal yang memiliki hubungan signifikan dengan taraf nyata 5 persen hanya laba ditahan dan jumlah DPK dengan nilai korelasi masing-masing adalah sebesar 0.997 dan 0.95. Nilai korelasi yang paling besar menunjukkan tingkat keeratan yang lebih kuat, sehingga jumlah laba ditahan menjadi unsur inti yang paling kuat hubungan keeratannya dengan laba bersih yaitu sebesar 99.7 persen. Usaha peningkatan profitabilitas dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah laba ditahan disetiap tahunnya, selain itu jumlah laba ditahan yang akan meningkatkan jumlah ekuitas yang dimiliki BRI juga akan menyebabkan meningkatnya ketahanan BRI dalam menghadapi risiko-risiko yang ada.

4.5. Analisis

Trend terhadap Sturktur Modal dan Profitabilitas Berikut ini adalah hasil dari analisis trend akun neraca dan laporan laba rugi dengan tahun dasar 2006. Pada analisis trend terdapat 4 jenis model, yaitu trend linear, trend quadratic, trend eksponential growth, dan trend S-curve. Dalam menetapkan model mana yang akan digunakan untuk melihat nilai proyeksi dapat dilihat dengan cara memilih model yang memiliki nilai MAPE,MAD,dan MSD terkecil. Nilai MAPE, MAD, MSD adalah nilai yang menandakan tingkat kesalahan, oleh karena itu semakin kecil nilainya, semakin kecil juga tingkat kesalahan dari analisis trend. Nilai perbandingan nilai MAPE, MAD, dan MSD yang dimiliki masing- masing model dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.5.1 Trend dan Proyeksi Modal Saham

Dibawah ini adalah proyeksi nilai modal saham BRI untuk tahun 2012-2014. Model yang digunakan untuk analisis trend terhadap nilai modal saham BRI adalah model S-Curve karena memiliki nilai MAPE, MAD, dan MSD paling kecil. Dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini, 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 6170 6165 6160 6155 6150 6145 6140 Year M o d a l S a h a m I ntercept 6120.48 Asy mptote 6167.90 Asy m. Rate 0.48 Curv e Parameters MAPE 0.01492 MAD 0.91823 MSD 1.50640 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for Modal Saham S-Curve Trend Model Yt = 10 5 16.2130 + 0.125607 0.479585 t Gambar 11. Analisis Trend dan Proyeksi Jumlah Hutang Dilihat dari hasil analisis trend ini nilai modal saham mengalami kecenderungan meningkat dari tahun 2006-2010 dan cenderung tetap pada tahun 2011. Nilai modal saham yang dimiliki BRI menunjukkan proyeksi yang tetap hingga tahun 2014 dengan nilai proyeksi untuk tahun 2012-2014 adalah sebesar Rp 6,17 triliun.

4.5.2 Trend dan Proyeksi Laba Ditahan

Analisis trend yang dilakukan terhadap unsur ekuitas BRI yaitu laba ditahan menggunakan model trend quadratic untuk melihat nilai proyeksinya. Gambar 12 menunjukkan trend untuk nilai laba ditahan yang dimiliki BRI. Berdasarkan analisis hubungan yang telah dilakukan sebelumnya, peningkatan nilai laba ditahan juga akan menyebabkan peningkatan pada nilai laba bersih atau dengan kata lain BRI akan mengalami peningkatan profitabilitas. Oleh karena itu, manajemen BRI selalu berupaya untuk terus meningkatkan jumlah laba ditahan yang dimilikinya. 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 Year L a b a d it a h a n MAPE 6 MAD 779 MSD 628400 Accuracy Measures Actual Fits Forecasts Variable Trend Analysis Plot for Laba ditahan Quadratic Trend Model Yt = 9994 - 3191 t + 1349 t 2 Gambar 12. Analisis Trend dan Proyeksi Jumlah Laba Ditahan Laba ditahan yang dimiliki BRI menunjukkan kecenderungan meningkat disetiap tahunnya pada periode 2006-2011. Kontribusi nilai laba ditahan yang besar terhadap komposisi ekuitas menyebabkan peningkatan nilai laba ditahan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan jumlah ekuitas. Nilai laba ditahan BRI diproyeksikan akan mengalami peningkatan pada tahun 2012-2014. Dengan nilai proyeksi untuk tahun 2012 sebesar Rp 53,76 triliun, tahun 2013 sebesar Rp 70,81 triliun dan untuk tahun 2014 sebesar Rp 90,56 triliun. Perkembangan jumlah laba ditahan ini menunjukkan BRI terus akan berupaya meningkatkan nilai ekuitas untuk mengimbangi kenaikan jumlah kredit yang diberikan agar bank tetap dipercaya memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

4.5.3 Trend dan Proyeksi Modal Lainnya