Analisis Trend Analisis Korelasi

Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank.

3.4.2 Analisis Trend

Analisis trend membutuhkan satu tahun yang akan digunakan sebagai dasar tahun untuk membandingkan laporan satu periode dengan periode lainnya dengan pendekatan indeks dasar tunggal. Kemudian dibuat dalam bentuk persentasi. Tahun dasar ini diperlukan sebagai pertimbangan yang akan dibuat dalam bentuk persentase. Hasil dari analisis ini dapat melihat kecenderungan dan perkembangan perusahaan. Analisis trend dirumuskan sebagai berikut: � = � �� � �� � 100 .................................... 8 Keterangan: R xi = nilai persentasi tahun ke – i P xi = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis sumber danamodal dan laba. P xo = pos x dalam laporan keuangan pada tahun dasar sumber danamodal dan laba.

3.4.3 Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antar dua peubah. Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai +1. Nilai korelasi negatif berarti hubungan antara dua peubah adalah negatif. Artinya apabila salah satu peubah menurun maka peubah lainnya akan meningkat. Sebaliknya nilai korelasi positif berarti hubungan antara dua peubah adalah positif. Artinya, apabila salah satu peubah meningkat, maka peubah lainnya meningkat pula. Suatu hubungan dikatakan berkorelasi kuat apabila semakin mendekati +1 atau |-1|. Sebaliknya suatu hubungan dikatakan lemah apabila semakin mendekati 0 nol . Ρ merupakan nilai korelasi antar peubah yang diteliti. Hipotesis untuk menguji korelasi adalah : H : ρ = 0 Hipotesis ini berarti tidak ada korelasi antara peubah yang diteliti. H 1 : ρ ≠ 0 Dimana ρ adalah korelasi antara 2 peubah. Hipotesis ini berarti ada korelasi antara dua peubah yang diteliti. Dengan daerah penolakan H adalah p-value α Irawan dan Astuti, 2006.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk selanjutnya disebut “BRI” didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan undang-undang No. 21 Tahun 1968 dan pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah No. 21 Tahun 1992 bentuk badan hukum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan Persero. BRI adalah salah satu bank umum terbesar di Indonesia yang memiliki prestasi yang sangat baik. Menurut Majalah SWA April 2011 BRI adalah bank yang mencetak laba terbesar untuk tahun 2010 yakni Rp 11,4 triliun atau naik sebesar 56,98 dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yaitu Rp 7,3 triliun. BRI berhasil mempertahankan predikat bank dengan pencapaian laba terbesar sejak tahun 2005.

4.1.1 Visi Misi Perusahaan

Visi Bank menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. BRI telah menetapkan tiga misi untuk mencapai visi perseroan,yaitu: 1. Melakukan praktik perbankan terbaik dengan prioritas pada layanan tersebut, Mikro Kecil dan Menengah UMKM untuk mendukung ekonomi rakyat. 2. Menyediakan pelanggan dengan layanan terbaik disampaikan melalui jaringan yang luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, sekaligus taat pada praktik Tata Kelola Perusahaan TKP. 3. Menciptakan nilai yang optimal dan manfaat bagi para stakeholder.

4.1.2 Fokus Bisnis

Sejak awal berdiri yaitu pada tahun 1968, BRI memiliki komitmen untuk fokus pada layanan perbankan di usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian