Pada tahun 2010, para pemegang saham BRI menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pekerja dan manajemen melalui
Program Penjatahan Saham Employee Stock Allocation ESA dan pemberian opsi pembelian saham kepada manajemen Management
Stock Option Plan MSOP dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS-LB. Program kepemilikan saham oleh pekerja
ESA terdiri dari program pemberian saham bonus Bonus Share Plan, program penjatahan saham dengan diskon Share Purchase at
Discount dan program penjatahan saham tambahan Additional Share Grant, sedangkan program kepemilikan saham oleh
manajemen MSOP ditujukan untuk direksi dan pekerja pada posisi atau jabatan tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA dan MSOP
menjadi tanggungan BRI yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Biaya kompensasi MSOP diakui sebagai opsi
saham bagian dari ekuitas.
4.4.2 Hubungan Laba Ditahan dengan Laba Bersih
Laba ditahan adalah laba milik para pemegang saham yang diputuskan oleh mereka sendiri melalui Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS untuk tidak dibagikan sebagai deviden, tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk menunjang kegiatan
operasional bank. Laba ini merupakan unsur struktur modal yang mendominasi jumlah ekuitas yang dimiliki BRI, artinya dalam usaha
menambah nilai ekuitas untuk meningkatkan keamanan, ketahanan, serta kesehatan bank, BRI mengandalkan jumlah laba ditahan yang
selalu ditingkatkan setiap tahunnya. Nilai korelasi yang dimiliki oleh laba ditahan dengan laba
bersih adalah senilai 0.997 menunjukkan tingkat korelasi yang sangat kuat dan positif, artinya jika jumlah laba ditahan meningkat maka
jumlah laba bersih juga akan meningkat. P-value yang dimiliki antara laba ditahan dengan laba bersih adalah sebesar 0.000 atau lebih kecil
dari α senilai 0.05, artinya hubungan yang sangat kuat antara laba
ditahan dengan laba bersih signifikan atau nyata hubungannya pada taraf nyata 5 persen.
4.4.3 Hubungan Modal Lainnya dengan Laba Bersih
Modal lainnya terdiri dari agio saham dan cadangan-cadangan. Agio saham merupakan selisih dari jumlah uang yang dibayarkan
oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham sedangkan cadangan-cadangan merupakan sebagian laba yang
disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya risiko di
kemudian hari. Kontribusi nilai modal lainnya pada total jumlah struktur modal termasuk nilai yang paling kecil yaitu sebesar 1
persen. Nilai korelasi yang dimiliki oleh modal lainnya dengan laba
bersih adalah sebesar 0.680 dengan p-value sebesar 0.137, artinya antara modal lainnya dengan laba bersih memiliki korelasi yang kuat
dan positif sehingga apabila jumlah modal lainnya meningkat, maka jumlah laba bersih akan meningkat juga, namun hubungan korelasi
tidak signifikan karena p-value lebih besar dari α sebesar 0.05.
4.4.4 Hubungan DPK dengan Laba Bersih