berdasarkan tanggal jatuh temponya sehingga fluktuasinya dapat diantisipasi.
3. Tabungan saving Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
2.3. Pengertian Dasar Stuktur Modal
Menurut Keown 2010 struktur modal adalah campuran sumber- sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan. Struktur modal
yang optimal adalah saat campuran sumber dana tersebut tepat dengan memperhitungkan biaya modal jangka panjang komposit. Sumber dana yang
meningkatkan biaya pendanaan tetap hutang jangka panjang dan saham preferen harus dikombinasikan dengan saham biasa dalam proporsi yang
paling sesuai dengan pasar investasi. Apabila campuran ini dapat dipertemukan, dengan menganggap yang
lainnya konstan, harga saham perusahaan bisa dimaksimalkan. Struktur modal korporat dapat dipandang sebagai jumlah dolar absolut, masalah
struktur modal yang sebenarnya adalah menyeimbangkan sumber-sumber dana dengan tepat.
2.4. Struktur Modal dalam Perbankan
2.4.1 Pengertian Modal Bank
Modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri dari:
1. Modal Inti Modal inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa pos
goodwill. Modal inti terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal.
2. Modal Pelengkap Modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan setinggi-tingginya
sebesar 100 dari Modal Inti. Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan umum, modal
pinjaman, pinjaman subordinasi, peningkatan nilai penyertaan modal.
Modal minimum untuk mendirikan sebuah bank umum ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3,00 Triliun. Dalam
mengelola modalnya, bank dapat melakukan kegiatan penyertaan modal yaitu menanamkan dana bank dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Kegiatan penyertaan modal oleh bank merupakan salah satu bagian dari kegiatan
penanaman dana bank untuk memperoleh pendapatan disamping kegiatan lainnya seperti penyaluran kredit, penanaman dana dalam
bentuk surat-surat berharga, dan kegiatan pasar uang antar bank. Kegiatan tersebut selain mendatangkan keuntungan, namun
memiliki potensi risiko, oleh karena itu Bank Indonesia menetapkan peraturan mengenai prinsip kehati-hatian dalam kegiatan penyertaan
modal pada PBI nomor 1015PBI2008 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Begitu pula dalam penyertaan modal pada pemberian kredit, harus dilakukan setinggi-
tingginya sebesar Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK Siamat, 2005.
2.4.2 Fungsi Modal Bank
Menurut Dahlan Siamat 2005, modal bank sekurang- kurangnya memiliki tiga fungsi utama yaitu: fungsi operasional,
fungsi perlindungan, fungsi pengamanan dan peraturan. Keseluruhan fungsi modal bank dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Memberikan perlindungan kepada nasabah. 2. Mencegah terjadinya kejatuhan bank.
3. Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris. 4. Memenuhi ketentuan permodalan minimum.
5. Meningkatkan kepercayaan masyarkat. 6. Menutupi kerugian aktiva produktif bank.
7. Sebagai indikator kekayaan bank. 8. Meningkatkan efisiensi operasional bank.
2.5. Parameter Struktur Modal Bank
Terdapat tiga parameter dalam struktur modal dalam industri perbankan Widodo, 1995:
1. Capital Ratio CR Perbandingan antara ekuitas dan penghapusan penyisihan kredit yang
diberikan dengan total kredit yang diberikan. Ini menujukkan kemampuan struktur modal bank dalam menutup kemungkinan tidak
kembalinya kredit. 2. Capital Adequacy Ratio CAR
Tingkat kecukupan modal bank dinyataka dengan suatu rasio yang disebut rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio CAR.
Parameter ini merupakan unsur utama dalam pengukuran struktur modal bank. Penetapan CAR untuk perbankan Indonesia didasarkan dengan
membandingkan jumlah modal yang dimiliki bank modal inti dan modal pelengkap dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
ATMR aktiva neraca didapat dengan cara mengalikan nilai-nilai nominal item neraca dengan bobot risiko. Perhitungan ATMR tidak hanya
menghitung aktiva yang tercantum pada neraca tetapi juga pada aktiva yang bersifat administratif.
Standar CAR yang berlaku secara internasional ditetapkan oleh Bank for International Settlement BIS di Basle, Switzerland. Menurut
kesepakatan tersebut ditetapkan bahwa setiap bank harus memenuhi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM sebesar 8. Namun
demikian setiap negara diperkenankan melakukan penyesuaian- penyesuaian dalam penerapannya dengan memperhatikan kondisi
perbanan di negara yang bersangkutan. Sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh BIS, Indonesia juga menetapkan peraturan mengenai
permodalan perbankan yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 1015PBI2008 tanggal 24 September 2008 tentang CAR sebesar 8
dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
3. Rasio Ekuitas dan Aktiva Produktif REA Perbandingan antara modal ekuitas dengan aktiva produktif merupakan
seluruh aktiva yang memiliki oleh bank dan digunakan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Aktiva ini terdiri dari
kredit yang diberikan, penempatan dana pada deposito berjangka pada bank lain, penempatan dana pada call money, penanaman dana dalam
surat-surat berharga yang meliputi surat-surat berharga jangka pendek yang digunakan sebagai cadangan sekunder dan surat berharga jangka
panjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan profitabilitas bank, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal yang merupakan
penanaman dana dalam bentuk saham secara langsung pada bank atau lembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
2.6. Profitabilitas