Tabel 5. Pertumbuhan Pendapatan dan Neraca Tahun 2006-2010 Dalam Juta Rupiah
2006 2007
2008 2009
2010
Revenue 15,470,891
22,218,785 36,036,743 34,209,998 32,676,371 EBIT
1,020,263 2,752,138
4,779,527 2,593,116
209,231 EBT
1,322,092 2,413,886
3,120,555 3,704,675
3,097,362
Net income 862,573
1,584,616 2,112,640
2,558,077 2,108,155
Neraca
Aset lancar 7,608,475 10,100,237 17,891,030 20,405,414 18,801,712
Investasi Jangka
Panjang 276,610
307,184 329,120
380,446 430,319
Aset Tetap 11,807,968 11,517,110 11,554,338 12,038,224 12,534,157
Total Asset 20,561,274 22,789,017 31,035,479 34,416,630 33,621,848
Kewajiban Jangka Pendek
4,934,770 5,476,447 10,692,369 10,296,356
8,206,545 Kewajiban
jangka Panjang
6,845,155 6,858,235
8,237,551 9,786,542
9,623,734 Modal
3,989,024 4,289,006
4,289,006 4,289,006 10,610,006
Saldo Laba 4,792,325
6,165,329 7,704,773 10,044,725
5,032,583 Total
Kewajiban dan Ekuitas
20,561,274 22,789,017 31,035,479 34,416,630 33,621,858
Sumber : Annual Report PT Pusri
Total asset PT Pusri mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya kecuali pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 2,31.
Pada tahun 2007 mengalami peningkatan 10,83 dan peningkatan yang paling signifikan yaitu pada tahun 2008 menjadi 36,19. Rata-rata
peningkatan total asset PT Pusri mencapai 13,90. Dilihat dari segi asset PT Pusri mampu meningkatkan kemampuan usahanya menjadi lebih
produktif.
4.2.2 Analisis Perkembangan dan Peramalan Laporan Keuangan
Perkembangan laporan keuangan dari tahun ke tahun dapat dianalisis dengan menganalisis arah trenya. Metode analisis tren atau yang
lebih sering dikenal sebagai analisis horizontal yang digunakan untuk melihat pergerakan masing-masing komponen dalam laporan keuangan
dari tahun ke tahun. Hasil dari analisis ini menunjukkan suatu arah tren yang meningkat ataukah menurun. Analisis tren ini berguna sebagai
analisis pendukung dari analisis rasio untuk melihat bagaimana kondisi
suatu perusahaan. Analisis tren ini hanya berfokus pada akun yang berhubungan dengan struktur modal yaitu kewajiban jangka panjang, dan
modal yang terdapat pada neraca. Serta tingkat laba bersih yang menggambarkan kondisi perusahaan dari segi laba yang terdapat pada
laporan laba atau rugi. Dalam penelitian ini tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar yaitu tahun 2006 yang merupakan tahun awal dalam
penelitian. Analisis tren terhadap neraca dilakukan terhadap dua komponen
yaitu kewajiban jangka panjang dan modal, hal ini dikarenakan kedua komponen tersebut merupakan komponen dari struktur modal yang dapat
membantu peneliti dalam menganalisis optimasi struktur modal. Dalam analisis tren, peneliti menggunakan uji coba tren dengan tiga tipe model
yaitu linear, quadratic dan exponential growth. Dari hasil ketiga tipe model terhadap akun yang diuji menunjukkan pada kewajiban jangka
panjang dan laba bersih menggunakan model linear, sedangkan modal menggunakan model quadratic. Hal ini berlandaskan pada nilai MAPE,
MAD, dan MSD terkecil dari ketiga tipe model. Untuk hasil uji coba ketiga tren model dapat dilihat pada tabel 6 seperti berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Coba Tren Dari Tiga Model
Akun Linear
Quadratic Exsponensial Growth
Kewajiban Jangka
Panjang MAPE 4.59599E+00
MAD 3.75903E+05 MSD 1.91300E+11
MAPE 4.69244E+00 MAD 3.81106E+05
MSD 1.90826E+11 MAPE 4.61195E+00
MAD 3.86437E+05 MSD 2.02374E+11
Modal MAPE 2.83547E+01
MAD 1.49304E+06 MSD 3.05191E+12
MAPE 1.90548E+01 MAD 8.97735E+05
MSD 9.80327E+11 MAPE 2.16288E+01
MAD 1.29056E+06 MSD 2.83161E+12
Laba Bersih MAPE 1.72768E+01
MAD 2.87879E+05 MSD 9.63921E+10
MAPE 5.47397E+00 MAD 1.00004E+05
MSD 1.22780E+10 MAPE 2.05670E+01
MAD 3.65092E+05 MSD 1.54486E+11
Sumber : Hasil pengolahan tren pada Minitab
Hasil analisis tren terhadap kewajiban jangka panjang dalam neraca menunjukkan bahwa perkembangan dengan kecenderungan yang
cukup besar mengalami peningkatan. Pada gambar 12 menunjukkan tren pada kewajiban jangka panjang. Pada gambar 12 menunjukkan bahwa
komponen kewajiban jangka panjang mengalami perkembangan dengan kecenderungan meningkat. Pada tahun 2007-2009 mengalami peningkatan
kewajiban jangka panjangnya, namun pada tahun 2010 mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan sebesar 1,66.
Year K
e w
a ji
b a
n _
Ja n
g k
a _
P a
n ja
n g
2013 2012
2011 2010
2009 2008
2007 2006
13000000 12000000
11000000 10000000
9000000 8000000
7000000 6000000
Accuracy Measures MAPE
4.59599E+00 MAD
3.75903E+05 MSD
1.91300E+11 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for Kewajiban_Jangka_Panjang
Linear Trend Model Yt = 5724604 + 848547t
Gambar 12. Grafik Tren Kewajiban Jangka Panjang 2006-2010 Berbeda dengan kewajiban jangka panjang, dalam akun modal tren
yang terjadi hampir mendekati stabil pada tahun 2006-2009, hanya terjadi sedikit peningkatan dari tahun 2006-2007 dan stabil untuk tahun
selanjutnya sampai tahun 2009, akan tetapi terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2009-2010. Jumlah modal meningkat ke
tahun 2010 yang pada awalnya hanya sebesar Rp 4.289.006.000.000,00 meningkat menjadi Rp 10.610.006.000.000. Peningkatan ini mencapai
147,38 hal ini dikarenakan terjadi peingkatan pada kapitalisasi pooling of fund pada tahun 2010 sebesar Rp 250.000.000.000,00 dan peningkatan
pada kapitalisasi laba ditahan perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp 6.071.000.000.000,00
yang tidak
ditemukan pada
tahun-tahun sebelumnya. Kapitalisasi pooling of fund merupakan penambahan
penyertaan dividen pemerintah yang diberikan kepada PT Pusri, kapitalisasi ini bertujuan untuk menambahkan penyertaan pemerintah
kepada PT Pusri dikarenakan PT Pusri membutuhkan dana tambahan untuk dilakukannya spin off. Pada grafik 13 digambarkan perkembangan
tren yang terjadi pada pos modal tahun 2006-2010 yang dapat dilihat sebagai berikut.
Year M
o d
a l
2014 2013
2012 2011
2010 2009
2008 2007
2006 40000000
30000000 20000000
10000000
Accuracy Measures MAPE
1.90548E+01 MAD
8.97735E+05 MSD
9.80327E+11 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for Modal
Quadratic Trend Model Yt = 7541638 - 3836676t + 860145t2
Gambar 13. Grafik Tren Modal 2006-2010 Hasil analisis tren pada pos laba bersih yang terdapat pada laporan
laba rugi menunjukkan terjadinya peningkatan tren yang hampir terjadi setiap tahunnya. Gambar 14 menunjukkan peningkatan tren yang terjadi
pada pos laba bersih.
Year N
e t_
In c
o m
e
2013 2012
2011 2010
2009 2008
2007 2006
3500000 3000000
2500000 2000000
1500000 1000000
Accuracy Measures MAPE
1.72768E+01 MAD
2.87879E+05 MSD
9.63921E+10 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for Net_Income
Linear Trend Model Yt = 805825 + 346463t
Gambar 14. Grafik Tren Laba Bersih Laba bersih yang dihasilkan mengalami peningkatan dari tahun
2006-2009, dimana peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2007.
Kecenderungan peningkatan ini tidak terhindar dari terjadinya penurunan laba bersih yang terjadi pada tahun 2010, penurunan ini cukup signifikan
yang mencapai 21,34. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan dari pendapatan
lain-lain yang
pada tahun
2009 sebesar
Rp 2.533.139.141.000,00 menjadi Rp 1.241.690.058.000,00 diikuti dengan
penurunan beban lain-lain namun penurunan ini tidak signifikan sehingga menyebabkan jumlah pendapatan beban lain-lain bernilai negatif yang
mengurangi laba bersih. Penurunan laba ini diakibatkan pada akhir tahun 2010 dilakukannya spin off PT Pusri yang mengakibatkan peningkatan
pada beban pajak yang digunakan untuk pembayaran beban pajak BBHTB dan PPHTB yang mencapai hingga Rp 1 triliyun.
Setelah dilakukan analisis tren pada laporan labarugi, maka akan dianalisis peramalan dari laporan labarugi dengan menggunakan software
MINITAB 14. Hasil dari pengolahan dengan MINITAB 14 dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7. Peramalan Laporan LabaRugi Neraca 2012-2014 dalam Ribuan
Tahun 2012
2013 2014
Kewajiban Jangka Panjang 11.664.429
12.512.976 13.361.522 Modal
22.832.031 31.897.536 42.683.333
Laba Bersih 3.231.062
3.577.525 3.923987
Prediksi Sumber : Diolah dari laporan keuangan PT Pusri Persero tahun 2006-2010
Berdasarkan pengolahan dari MINITAB 14 maka diperoleh hasil peramalan laporan labarugi dan neraca tahun 2012-2014. Terlihat terjadi
peningkatan pada laba bersih setiap tahunnya. Pada pos kewajiban jangka panjang mengalami peningkatan berkisar antara 6,78-7,85. Sedangkan
pada pos modal mengalami peningkatan yang cukup signifikan berkisar anatara 33,81-47,43. Pada pos laba bersih dalam 3 periode sama
halnya dengan pos kewajiban jangka panjang, laba bersih juga mengalami peningkatan yang tidak terlalu berbeda hanya terjadi peningkatan anatara
9,68-10,72.
4.3 Analisis Pengaruh dan Hubungan