sumber dana dengan beban tetap salah satu diantaranya adalah hutang. Tujuan financial leverage adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan
value of the firm yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan strategi penentuan struktur modal. Sugihen SG, 2003
Pajak penghasilan badan usaha merupakan biaya bisnis yang utama bagi hampir kebanyakan perusahaan. Akibatnya perusahaan menghabiskan
banyak waktu dan usaha untuk meminimalkan beban pajaknya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memilih pendanaan melalui
hutang karena sifat bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman yang bersifat deductible atas laba usaha sehingga mengurangi beban pajak
perusahaan. Brigham dan Houston 2001 mengemukakan bahwa bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan dengan tujuan perpajakan, dan
pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan makin
besar penggunaan hutang Siahaan, Lubis dan Bahri, 2009. Manfaat dari hutang dapat terlihat pada perolehan laba seperti berikut ini.
EBT = EBIT - Beban bunga .............................................................. 2.4 EAT = EBT
– Beban Pajak ............................................................... 2.5 Perhitungan beban pajak dihitung berdasarkan nilai dari earning
before tax EBT sehingga apabila beban bunga semakin tinggi maka akan mengurangi nilai EBT yang akan mengakibatkan beban pajak semakin
kecil. Dengan kata lain penggunaan hutang akan mengurangi beban pajak perusahaan. Namun pada suatu titik tertentu beban bunga hutang yang
terlalu tinggi akan berdampak pada ketidakstabilan kondisi perusahaan dan mengakibatkan resiko terjadi kebangkrutan. Beban bunga yang terjadi
karena adanya hutang merupakan prioritas pertama dalam segi pembayaran dibandingkan dengan beban pajak, selain itu juga perusahaan
tidak bisa menangguhkan beban bunga. Oleh karena itu dibutuhkan kondisi penggunaan hutang yang tepat.
2.9 Struktur Modal Optimal
Dalam memahami struktur modal optimal dapat dilihat dari hubungan dasar keuangan. Dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan dapat
optimal ketika biaya modal minimal. Dengan menggunakan nilai sederhana pertumbuhan nol maka nilai perusahaan dapat dihitung sebagai
berikut: ............................................................................. 2.6
N = Nilai Perusahaan
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak Tax
= Tarif Pajak r
WACC
= Biaya modal rata-rata tertimbang Jika EBIT dianggap konstan maka nilai perusahaan dapat maksimal
dengan cara meminimalkan biaya modal rata-rata tertimbang. Umumnya semakin rendah biaya modal rata-rata tertimbang, semakin besar
perbedaan antara biaya dari hasil proyek, dan menyebabkan semakin besar penghasilan pemilik. Dengan meminimalkan biaya modal rata-rata
tertimbang memungkinkan manajemen untuk dapat mengambil lebih banyak proyek yang menguntungkan dan dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Dalam kenyataannya, WACC perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan akan menurun setelah mencapai titik tertentu, seperti
terlihat pada Gambar 4 sebagai berikut ini:
Gambar 4. Biaya Modal dan Nilai Perusahaan dalam kenyataan Sumber : Siaw, 1999
Dari gambar tersebut, terlihat ada kombinasi hutang dan ekuitas tertentu yang menghasilkan biaya modal minimum dan nilai perusahaan
maksimum. Salah satu perhatian utama dari manajer keuangan adalah menetukan struktur modal optimal yang akan meminimumkan biaya modal
dan memaksimumkan nilai perusahaan.
Pada kenyataannnya sulit untuk mendapatkan struktur modal yang optimal, hal ini dikarenakan tidak mungkin untuk mengetahui posisi pasti
dimana struktur modal yang optimal. Pada umumnya perusahaan hanya berada pada struktur modal yang diyakini mendekati optimal.
Kenyataannya laba ditahan dan segala sumber serta jumlah pembiayaan baru akan mengakibatkan perubahan pada struktur modal, hal inilah yang
mengakibatkan struktur modal selalu berubah dan tidak akan pernah berada pada suatu kondisi struktur modal yang optimum, melainkan berada
pada sebaran struktur modal. Dalam pemilihan pendanaan dengan hutang dan ekuitas, tidak ada
teori yang berlaku umum, karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada beberapa teori keuangan yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan pendanaan. Menurut balanced theory, perusahaan mendasarkan keputusan pendanaan
pada struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dibentuk dengan menyeimbangkan manfaat dari penghematan pajak atas
penggunaan hutang terhadap biaya Stephen A. Ross menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan
manufacturing umumnya memiliki komposisi hutang jangka panjang antara 0-50 dari total kapitalisasi, sedangkan perusahaan utilities
sekitar 30-60. Sementara banyak studi mengenai struktur modal yang menyimpulkan aturan umum bahwa cost of capital akan minimum dalam
komposisi hutang berbanding ekkuitas 1:2 berbeda data struktur modal untuk perusahaan di beberapa Negara dan Amerika Serikat diberikan
dalam Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2. Perbandingan Struktur Modal di Beberapa Negara
Negara Persentase debt terhadap Nilai pasar
Amerika 48
Jepang 72
Jerman 49
Kanada 45
Perancis 58
Italia 59
Sumber : Ross SA 1997
Tabel 3. Struktur modal beberapa industri di Amerika Serikat
Perusahaan
Presentase Debt terhadap nilai pasar
Leverage tinggi Konstruksi bangunan
60,2 Industri perhotelan
55,4 Transportasi udara
38,8 Logam Dasar
29,1 Kertas
28,2 Leverage Rendah
Industri kimia dan obat 4,80
Elektronika 9,10
Jasa manajemen 12,30
Komputer 9,60
Pelayanan Kesehatan 15,20
Sumber : Ross SA1997
2.10 Valuasi