Skenario HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4.5 Cost of Debt

Komponen kedua setelah menghitung biaya modal adalah biaya utang atau cost of debt. Perhitungan biaya hutang dapat menggunakan rumusan sebagai berikut: Biaya utang setelah pajak = biaya utang sebelum pajak 1- Pajak ……………………………………………………….………. 4.3 Rating yang diperoleh oleh PT Pusri tergolong AA berdasarkan penilaian oleh sebuah badan pemeringkat efek Indonesia. Dari hasil rating tersebut, spread dapat diestimasi pada berbagai tingkat rating yang digunakan oleh standar Poor’s dan Moody’s seperti sebagai berikut: Tabel 11. Estimasi Spread Rating Standar Poor’s Moody’s Rating Spread Rating Spread AAA 0,75 B+ 4,75 AA 1 B- 8,00 A+ 1,5 CCC 10,00 A 1,8 CC 11,50 A- 2 C 12,70 BBB 2,25 D 14,00 BB 3,50 Sumber : Website Moody’s Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai default spread untuk rating AA bernilai 1. Sebelum menghitung biaya utang setelah pajak maka terlebih dahulu menghitung biaya utang sebelum pajak seperti berikut: Biaya utang sebelum pajak = 6,56 + 1 = 7,56 Dengan menggunakan tingkat pajak sebesar 25, maka didapat nilai biaya utang setelah pajak menggunakan persamaan 3 pada pembahasan maka akan diperoleh nilai sebagai berikut: Biaya utang setelah pajak = 7,56 1-0,25 = 0,0567 = 5,67

4.5 Skenario

Skenario yang digunakan dalam penelitian ini dibutuhkan untuk analisis valuasi yaitu investasi pengembangan PT Pusri Persero beserta pengembangan anak perusahaan pada tahun 2013. Total investasi pengembangan holding yang dibutuhkan sebesar Rp 9.155.371.000.000,00. Dana yang dimiliki PT Pusri persero untuk melakukan pengembangan sebesar Rp 13.652.256.000.000,00 yang terdiri dari hasil usaha setelah pajak, penyusutan dan sisanya ditutupi dengan menggunakan pinjaman, tingkat pinjaman yang digunakan sebesar 62,76 setara dengan Rp 8.568.000.000.000,00. Angsuran pokok pinjaman per tahunnya sebesar Rp 2.820.375.000.000,00 dengan angsuran beban bunga pinjaman sebesar Rp 1.001.329.000.000,00 atau setara dengan 11,69. Skenario tersebut akan dilakukan valuasi untuk dapat melihat bagaimana nilai perusahaan kedepannya. Metode valuasi yang akan digunakan yaitu FCFF dan APV. Hasil perhitungan valuasi lengkap dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Perhitungan valuasi menggunakan program spread sheet yang terdapat pada software Microsoft Excel 2010. Dalam hal ini alasan digunakan metode APV karena metode ini lebih cocok untuk kondisi struktur modal perusahaan yang berubah-ubah. Sebelum melakukan valuasi pada skenario yang akan dijalankan pada tahun 2013 maka akan dilakukan valuasi untuk mengevaluasi nilai perusahaan 2006-2010. Rata-rata nilai perusahaan dari tahun 2006-2010 dengan menggunakan metode FCFF sebesar Rp 732.421.399.000,00, sedangkan dengan metode APV diperoleh nilai perusahaan sebesar Rp 933.827.133.000,00. Nilai pada APV lebih besar dibandingkan dengan FCFF karena pada metode APV diperhitungkan nilai ITS setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12. Komposisi Nilai Perusahaan dengan metode APV 2006-2010 dalam Ribuan 2006 2007 2008 2009 2010 FCFF 497.504.246 1.884.358.639 477.059.266 637.304.185 1.160.889.152 ITS 125.681.748 129.484.175 290.864.495 257.377.224 203.621.027 APV 371.822.499 2.013.842.814 767.923.761 894.681.409 1.364.510.179 Setelah mengevaluasi nilai perusahaan pada tahun 2006-2010 maka akan dilakukan valuasi untuk skenario pengembangan tahun 2013. Metode APV menghasilkan nilai perusahaan firm value sebesar Rp 3.481.118.000.000,00. Nilai ini diperoleh dari FCFF dan ITS interest tax shield, dimana FCFF diperoleh sebesar Rp 4.325.388.000.000,00 namun nilai ini belum menggambarkan sepenuhnya nilai sekarang sehingga nilai FCFF harus di present value terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai real sekarang. Hasil presnt value dari FCFF sebesar Rp 3.231.718.000.000,00. Selain FCFF, dalam mencari APV dibutuhkan ITS yang didapat dari perkalian antar beban bunga dengan tingkat pajak yang menghasilkan nilai ITS sebesar Rp 249.400.000.000,00. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut: Tabel 13. Komposisi Nilai Perusahaan dengan metode APV Skenario dalam Jutaan Present Value of Free Cash Flow 3.231.718 PV Interest Tax Shield ITS 249.400 Adjused Present Value APV 3.481.118 Berdasarkan hasil perhitungan APV, dapat dilihat dengan adanya penambahan hutang jangka panjang pada struktur modal mengakibatkan adanya penambahan nilai perusahaan yang diperoleh dari ITS. Beban bunga atas hutang perusahaan dalam ITS merupakan suatu pengurang pajak yang sering dikenal dengan istilah tax deductible, pengurang pajak ini merupakan sisi positif dari adanya hutang.

4.6 Optimasi Struktur Modal