Ukuran Pekarangan Pengertian dan Fungsi Pekarangan

7 Kedua, pangan yang bergizi artinya pangan yang dikonsumsi harus mempunyai gizi dan dapat memenuhi angka kecukupan gizi AKG sebesar 2150 Kkalkapitahari WNPG X 2012. Angka Kecukupan Gizi AKG adalah suatu kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal Persagi 2009. AKG digunakan sebagai acuan dalam menilai kecukupan gizi, acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi, acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional, acuan pendidikan gizi, dan acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Ketiga, pangan yang berimbang artinya pangan yang dikonsumsi harus seimbang dari berbagai jenis pangan serta sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sesuai dengan standar Pola Pangan Harapan PPH. Pola Pangan Harapan PPH merupakan jenis dan jumlah kelompok pangan utama yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan energi. Bila kebutuhan energi dari berbagai kelompok pangan telah sesuai PPH, maka dapat dikatakan pula kebutuhan zat gizi telah terpenuhi. Oleh karena itu skor pola konsumsi pangan mencerminkan mutu gizi konsumsi pangan dan tingkat keragaman konsumsi pangan. Berdasarkan definisi ini, dikemukakan tingkat konsumsi energi pada setiap wilayah yaitu proporsi konsumsi energi aktual dengan Angka Kecukupan Energi AKE. Dengan mengacu pada AKE sebesar 2 200 kkaloranghari maka dapat diketahui sebaran komposisi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat dilakukan penilaian skor mutunya dalam bentuk skor PPH. Tabel 1 menunjukkan sasaran skor pola pangan harapan PPH tahun 2010 hingga 2014. Pemenuhan PPH dari kelompok pangan umbi-umbian, pangan hewani, sayuran dan buah bagi suatu keluarga rumah tangga sudah semestinya dapat didukung dari hasil panen lahan pekarangan. Tabel 2 menginformasikan terkait pencapaian Skor PPH di Propinsi Jawa Barat dari tahun 2010 – 2012. Berdasarkan tebel tersebut dapat terlihat bahwa konsumsi pangan masyarakat Jawa Barat masih kurang dalam semua kelompok pangan, kecuali padi-padian dan minyak. Pada tahun 2012, pemenuhan skor PPH terhadap pangan yang dapat diupayakan di pekarangan masih terbilang kecil, yaitu umbi-umbian sebesar 28, pangan hewani sebesar 67, dan sayur dan buah sebesar 54.3. Umbi-umbian, pangan hewani, Tabel 1 Sasaran Sasaran Persentase Konsumsi Energi terhadap Angka Kecukupan Gizi AKG dan Skor Pola Pangan Harapan PPH tahun 2010-2014 a Kelompok Pangan 2010 2011 2012 2013 2014 PPH Ideal Padi-padian 54.9 53.9 52.9 51.9 51 25.0 Umbi-umbian 5.0

5.2 5.4

5.6 5.8

2.5 Pangan Hewani

9.6 10.1

10.6 11.1

11.5 24.0

Minyak dan Lemak 10.1 10.1 10.1 10.0 10.0 5.0 Buah Biji Berminyak 2.8 2.9 2.9 2.9 3.0 1.0 Kacang-kacangan 4.3 4.4 4.6 4.7 4.9 10.0 Gula 4.9 4.9 5.0 5.0 5.0 2.5 Sayur dan Buah 5.2

5.4 5.5

5.7 5.8

30.0 Lain-lain 2.9 2.9 2.9 2.9 3.0 0.0 Skor PPH 86.4 88.1 89.8 91.5 93.3 100.0 a Sumber: Kementerian Pertanian 2009