Saran Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian Pada Lanskap Pekarangan Untuk Mendukung Penganekaragaman Konsumsi Pangan Keluarg

66 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan Agriculture in Southeast Asia: A Human Ecology Perspective 132-158. Westview Press. Bolder, Colorado. [Depkes] Departemen Kesehatan 2013. Angka Kecukupan Gizi AKG. Jakarta ID: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Depkes] Departemen Kesehatan 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta ID: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Depkes] Departemen Kesehatan 2004. Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia. Jakarta ID: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Depkes] Departemen Kesehatan 2005. Piranti Lunak NutriClin versi 2.0 edisi kedua, Subdit Gizi Klinis. Jakarta ID: Departemen Kesehatan Indonesia. [Deptan] Departemen Pertanian. 2002. Pedoman umum pemanfaatan pekarangan. [Internet] Diakses pada 8 Desember 2012. Tersedia dalam http:www.smeeda.com. [Deptan] Departemen Pertanian. 2009. Sasaran Skor Pola Pangan Harapan PPH Tahun 2010-2014. Rancangan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 . Jakarta ID: Kementerian Pertanian. [Diskes] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2014. Rekapitulasi Jumlah Kematian Neonatal Bayi Dan Balita Kabupaten Kota, Provinsi Jawa Barat, Jan-Juni 2014. Di dalam: Laporan Kesehatan Anak 2014 [Internet]. [diunduh 2014 Agustus 21]. Tersedia pada: http:diskes.jabarprov.go.id index.phpsubMenu860. [FAO] 2006. Food Security. FAO’s Agriculture and Development Economics Division ESA with support from the FAO Netherlands Partnership Programme FNPP and the EC-FAO Food Security Programme. Policy Briefs, June 2006. Galluzzi G, Eyzaguirre P, Negri V. 2010. Home gardens: neglected hotspots of agro-biodiversity and cultural diversity. Biodivers Conserv 19 2010: 3635– 3654. Hardinsyah. 1996. Gizi dan Kesehatan dalam Pembangunan Pertanian Khomsan, A. A. Sulaeman, Editor. Bogor ID: IPB Press. Indrawan M, Primack RB, Supriatna J. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta ID: Yayasan Obor Indonesia. Karyono. 1990. Home gardens in Java: their structure and function. Landauer, K. and M. Brazil editor. Tropical Home Garden. Tokyo JP: United Nation University Press. Kehlenbeck K, Arifin HS, Maass BL. 2007. Plant diversity in homegardens in socio-economic and agro-ecological context. Tscharnke, T. editor. Stability of Tropical Rainforest Margins. Springer. Kehlenbeck K, Maass BL. 2004. Crop diversity and clasification of homegardens in Central Sulawesi, Indonesia. Agroforestry System 632004:53-62. Khumaidi M. 1989. Gizi Masyarakat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Fakultas, Institut Pertanian Bogor. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. [LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2004. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta ID: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 67 Marshall EJP, Moonen AC. 2002. Field margins in northern Europe: their functions and interactions with agriculture. Agric Ecosyst Environ 89 2002:5–21. Marimin. 2008. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta ID: Grasindo. Mitchell R, Hanstad T. 2004. Small homegarden plots and sustainable livelihoods for the poor. LSP Working Paper 11. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy. Negri V, Maxted N, Vetelainen M. 2009. European landrace conservation: an introduction. In: Vetelainen M, Negri V, Maxted N eds Technical Bullettin n. X. European landraces: On-farm conservation, management and use. Bioversity international, Rome, Italy. Paruna P. 2012. Model Pekarangan Sebagai Taman Keanekaragaman Hayati di Kawasan Industri Karawang International Industrial City. [Skripsi]. Bogor ID: Fakultas Pertanian IPB. Pavia R, Barbagiovanni I, Strada GD. 2009. Autochthonous fruit tree germplasm at risk of genetic erosion found in home gardens in the region of Latium Italy. In: Proceedings of a workshop on crop genetic resources in European home gardens. Bioversity International, Rome, Italy. [Perpres] Peraturan Presiden. 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. [Persagi] Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Kamus Gizi. Jakarta ID: PT Kompas Media Nusantara. [Persagi] Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta ID: Elex Media Komputindo. Restu IW. 2002. Kajian Pengembangan Wisata Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Wilayah Pesisir Selatan Bali. [Tesis]. Bogor ID: Program Pascasarjana IPB. Riyadi H. 1996. Gizi dan Kesehatan dalam Pembangunan Pertanian Khomsan, A. A. Sulaeman, Editor. Bogor ID: IPB Press. Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta ID: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Supariasa, Nyoman ID, Bakri B, Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Supriatna J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta ID: Yayasan Obor Indonesia. Susanto H. 2011. Budidaya Ikan di Pekarangan. Jakarta ID: Penebar Swadaya. [WNPG] Widyakarya Pangan dan Gizi VIII. 2012. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Perbaikan Gizi Berbasis Kemandirian dan Kearifan Lokal. Jakarta, 20-21 November 2012. Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei No Nama Lokal Nama Ilmiah Strata Fungsi V IV III II I a b c d e f g h 1 Adam hawa Rhoeo discolor - - - - v v - - - - - - - 2 Agave Agave americana - - - - v v - - - - - - - 3 Alpukat Persea americana v - - - - - - - v - - - - 4 Amarilis Eurycles amboinensis - - - - v v - - - - - - - 5 Anggrek Orcidaceae sp - - - - v v - - - - - - - 6 Anthurium Anthurium crystallinu m - - - - v v - - - - - - - 7 Apel Malus silveltris v - - - - - - - v - - - - 8 Asparagus Asparagus officinalis - - - - v v - - - - - - - 9 Bakung Crynum asiaticum - - - - v v - - - - - - - 10 Bambu Bambusa sp - v - - - - - - - - - - v 11 Bambu air Equisetum hyemale - - - v - v - - - - - - - 12 Bambu hias Phyllostachys aurea - - - v - v - - - - - - - 13 Bawang brojol Zephyranthes candida - - - - v v - - - - - - - 14 Bawang merah Allium cepa - - - - v - - - - v - - - 15 Bawang putih Allium sativum - - - - v - - - - v - - - 16 Bayam Amaranthus hibridus - - - - v - - v - - - - - 17 Begonia Begonia glabra - - - - v v - - - - - - - 18 Belimbing Averrhoa carambola v - - - - - - - v - - - - 19 Belimbing waluh Averrhoa bilimbi - v - - - - - v - - - - - 20 Beringin Ficus benjamina v - - - - v - - - - - - - 21 Binahong Anredera cordifolia v - - - - - v - - - - - - 22 Bira Alokasia Alocasia indica - - - - v v - - - - - - - 23 Blueberry Vaccinium corymbosum - - - - v v - - v - - - - 24 Bogenvil Bougainvillea glabra - - - v v - - - - - - - 25 Brokoli Brassica oleracea var. italica - - - - v v - v - - - - - 26 Bromelia Bromelia sp. - - - - v v - - - - - - - 27 Buah naga Hylocereus undatus - v - - - - - - v - - - - 28 Buncis Phaseolus vulgaris - - - v - - - v - - - - - 29 Bunga kupu kupu Bauhinia purpurea - - v - - v - - - - - - - 30 Bunga pukul 4 Mirabilis jalapa - - - - v v - - - - - - - 31 Bunga pukul 9 Turnera subulata - - - - v v - - - - - - - 32 Cabai Keriting Capsicum annum - - - v - - - - - v - - - 33 Cabai Merah Capsicum anuum - - - v - - - - - v - - - 34 Cabai rawit Capsicum frutescens - - - v - v - - - v - - - 35 Caisin Brassica rapa var. Parachinensis - - - - v - - v - - - - - 36 Cemara Araucaria cunninghami - v - - - - - - - - - - v 37 Cengkeh Euginia aromatica - - v - - - - - - - - v 38 Chrystotermi s Chrysothemis pulchel la - - - - v v - - - - - - - 39 Cincau Cyclea barbata - - - - v - v - - - - - - 40 Cocor bebek Kallancoe pinnata - - - - v v v - - - - - - 41 Dahlia Dahlia pinnata - - - - v v - - - - - - - 42 Daun bahagia Dieffenbachia spp - - - - v v - - - - - - - 43 Daun bawang Allium fistulosum L. - - - - v - - - - v - - - 44 Dadap Erythrina crystagalli - - v - - v - - - - - - - 45 Daun sendok Plantago mayor L - - v - - v - - - - - - - 46 Daun suji Pleomele angustifolia - v - - - v v - - - - - - 47 Delima Punica granatum - v - - - - v - - - - 48 Dolar- dolaran Ficus pumila L. - - - - v v - - - - - - - 49 Duku Lansium domesticum v - - - - - - v - - - - Keterangan: Keragaman Vertikal 1m I, 1-2m II, 2-5m III, 5-10m IV, dan 10m V Keragaman Horizontal: Hias a, Obat b, Sayur c, Buah d, Bumbu e, Penghasil Pati f, Industri g, dan lainnya h 68 Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei 69 No Nama Lokal Nama Ilmiah Strata Fungsi V IV III II I a b c d e f g h 50 Durian Durio zibenthinus v - - - - - - v - - - - 51 Eceng gondok Eichornia crassipes - - - - v - - - - - - - v 52 Euphorbia Euphorbia milii - - - v - v - - - - - - - 53 Ganyong Canna indica - - - v - - - - - - v - - 54 Handeuleum Graptophylum pictum - - - v - - v - - - - - - 55 Ginseng Panax quinquefolius - - - - v - v - - v - - - 56 Hanjeli Coix lacryma-jobi - - v - - - - - - - v - - 57 Hanjuang Cordyline terminalis - - - v - v - - - - - - - 58 Iris Neomarica longifolia - - - - v v - - - - - - - 59 Jagung Zea mays - - v - - - - v - - - - - 60 Jahe Zingiber officinale - - - v - - v - - v - - - 61 Jahe Merah Zingiber officinale Linn Var. Rubrum - - - v - - v - - - - - - 62 Jambu air Eugenia aquea - - v - - - - - v - - - - 63 Jambu biji Psidium guajava - - v - - - - - v - - - - 64 Jambu biji kristal Psidium guajava - - v - - - - - v - - - - 65 Jambu bol Syzygium malaccense - - v - - - - - v - - - - 66 Jambu bol jamaika Syzygium malaccense - - v - - - - - v - - - - 67 Jarak Ricinus communis v - - - - - - - - - v - 68 Jati Tectona grandis v - - - - - - - - - - v - 69 Jawer Kotok Celosia cristata L. - - - - v v v - - - - - - 70 Jeruk Citrus sp - - v - - - - - v - - - - 71 Jeruk bali Citrus maxima - - v - - - - - v - - - - 72 Jeruk limau Citrus amblycarpa - - v - - - v - - v - - - 73 Jeruk nipis limau purut Citrus aurantifolia - - v - - - - - - v - - - 74 Jeruk Sunkis Citrus sinensis - - v - - - - - v - - - - 75 Kacang kedele Glycine max - - - - v - - v - - - - - 76 Kacang panjang Vigna sinensis - - - - v - - v - - - - - 77 Kacang Tanah Arachis hypogaea - - - - v - - v - - - - - 78 Kaktus Opuntia spp - - - v - v - - - - - - - 79 Kamboja Plumeria multifora Ait - - v - - v - - - - - - - 80 Kamboja jepang Adenium obesum - - - v - v - - - - - - - 81 Kana Canna indica - - - v - v - - - - - - - 82 Kangkung Ipomea aquatica - - - - v - - v - - - - - 83 Kapolaga Amomum cardamomum - - - v - - v - - v - - - 84 Kapuk Gossypium hirsutum v - - - - - - - - - - v - 85 Katuk Sauropus androgynus - - - v - - - v - - - - - 86 Kecipir Psophocarpus tetragonolobus - - - - v - v - v - - - - 87 Kecubung Datura metel - - - - v v - - - - - - - 88 Kedondong Spondias dulas forst v - - - - - - - v - - - - 89 Keladi Hias Caladium bicolor - - - - v v - - - - - - - 90 Kelapa Cocos nucifera v - - - - - - - v - - v - 91 Kelengkeng Euphoria longana v - - - - - - - v - - - - 92 Kemangi Ocimum sanctum - - - v - - - v - - - - - 93 Kembang kol Brassica oleracea var. botrytis - - - - v - - v - - - - - 94 Kembang sapu tangan Maniltoa schefferi - - v - - v - - - - - - - 95 Kembang sepatu Hibiscus rosa- sinensis - - v - - v - - - - - - - 96 Kemuning murraya Murraya paniculata - - v - - v v - - - - - - 97 Kenanga Cananga odorata - - v - - v - - - - - - - 98 Kencur Kaempferia galanga - - - - v - - - - v - - - 99 Kenikir Cosmos caudatus - - - v - v v - - - - - - 100 Kersen Muntingia calabura - - v - - v - - v - - - - 101 Kopi Coffea arabica v - - - - - - - - - v - 102 Krisan Chrysanthenum cinerarridium - - - - v v - - - - - - - Keterangan: Keragaman Vertikal 1m I, 1-2m II, 2-5m III, 5-10m IV, dan 10m V Keragaman Horizontal: Hias a, Obat b, Sayur c, Buah d, Bumbu e, Penghasil Pati f, Industri g, dan lainnya h Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei lanjutan 70 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan No Nama Lokal Nama Ilmiah Strata Fungsi V IV III II I a b c d e f g h 103 Krokot Althernathera ficoidea - - - - v v - - - - - - - 104 Kunyit Curcuma domestica - - - v - - v - - v - - - 105 Kuping gajah Anthurium cristallianum - - - - v v - - - - - - - 106 Labu air Lagenaria leucantha - - - - v - - v - - - - - 107 Labu kuning Cucurbita moschata - - - - v - - v - - - - - 108 Labu siam Sechium edule - - - - v - - v - - - - - 109 Lempuyang Zingiber aromaticum - - - v - - - - - v - - - 110 Lengkuas Alpinia galanga - - - v - - - - - v - - - 111 Leunca Solanum nigrum - - - v - - - v - - - - - 112 Lidah Buaya Aloe vera - - - - v - v - - - - - - 113 Lidah Mertua Sansevieria trifasciata - - - - v v - - - - - - - 114 Lili paris Chlorophytum comosum var. vittatum - - - - v v - - - - - - - 115 Lobak Raphanus sativus - - v - - - - - v - - - - 116 Lolipop Pachystachys lutea - - - v - v - - - - - - - 117 Mahkota dewa Phaleria macrocarpa - - v - - v - - - - - - 118 Mangga Mangifera indica v - - - - - - - v - - - - 119 Marantha Marantha arundinacea - - - - v v - - - - - - - 120 Markisa Passiflora edulis - - - - v - - - v - - - - 121 Mawar Rosa sp - - - v - v - - - - - - - 122 Melati Jasminum sambac - - - - v v - - - - - - - 123 Melinjo Gnetum gnemon v - - - - - - v v - - - - 124 Melon Cucumis melo var. reticulatus - - - - v - - - v - - - - 125 Mengkudu Morinda citrifolia - v - - - - v - - - - - - 126 Menteng Baccaurea racemosa v - - - - - - - - - - - v 127 Meranti Shorea sp v - - - - - - - - - - v - 128 Mint Mentha Codifolia - - - - v - v - - - - - - 129 Nagasari Palaquium rostratum - v - - - v - - - - - - - 130 Nanas Ananas commocus - - - - v - - - v - - - - 131 Nangka Artocarpus heterophyllus v - - - - - - - v - - - - 132 Nusa endah Musaenda philppica - - v - - v - - - - - - - 133 Oyong Luffa acutangula - - - - v - v - - - - - 134 Pacar air Impatiens balsamina - - - - v v - - - - - - - 135 Pakcoy Brassica rapa var. parachinensis - - - - v - - v - - - - - 136 Pakis Cycas rumphii - - - v - v - - - - - - - 137 Paku-pakuan Calathea ornata - - - - v v - - - - - - - 138 Palem hijau Ptychosperma macarthurii - - v - - v - - - - - - - 139 Palem ekor tupai Wodyetia bifurcata v - - - - v - - - - - - - 140 Palisota Palisota barteri - - - - v v - - - - - - - 141 Palem kuning Chrysalidocarpus lutescens - - - v - v - - - - - - - 142 Pandan Pandanus amaryllifolius - - - v - - - - - v - - - 143 Panglai Zingiber purpureum - - - v - - v - - v - - - 144 Paria Momordica charantia - - - - v - - v - - - - - 145 Patah tulang Euphorbia tirucalli - - - - v v - - - - - - - 146 Pepaya Carica papaya - - v - - - - - v - - - - 147 Petai Parkia speciosa v - - - - - - v - - - - - 148 Petai cina Leucaena glauca - - v - - v - - - - - - - 149 Philodendron Philodendron Selloum - - - - v v - - - - - - - 150 Pisang Musa paradisiaca - - v - - v - - v - - v - 151 Pisang hias Heliconia collinsiana - - - v - v - - - - - - - 152 Pucuk Merah Syzygium oleina - - - v - v - - - - - - - 153 Puring Codiaeum variegatum - - - v - v - - - - - - - 154 Rambutan Nephelium lappaceum v - - - v - - v - - - - 155 Rosella Hibiscus sabdariffa - - - v - v v - - - - - - Keterangan: Keragaman Vertikal 1m I, 1-2m II, 2-5m III, 5-10m IV, dan 10m V Keragaman Horizontal: Hias a, Obat b, Sayur c, Buah d, Bumbu e, Penghasil Pati f, Industri g, dan lainnya h Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei lanjutan 70 71 No Nama Lokal Nama Ilmiah Strata Fungsi V IV III II I a b c d e f g h 156 Ruelia Ruellia malacosperma - - - v v - - - - - - 157 Salak Salacca zalacca - v - - - - - - v - - - - 158 Salam Syzygium polyanthum v - - - - - - - - v - - - 159 Sambang darah Excoecaria cochinchinensis - - - - v v - - - - - - - 160 Sambiloto Andrographis paniculata - - - - v - v - - - - - - 161 Sarikaya Annona squamosa - - v - - - - - v - - - - 162 Sawi Brassica rapa var. parachinensis - - - - v - - v - - - - - 163 Sawo Manilkara kauki - - - v - - - - v - - - - 164 Selada Nasturtium of ficinale - - - - v - - v - - - - - 165 Seledri Apium graveolens - - - - v - - v - - - - - 166 Sengon Albisia sp v - - - - - - - - - - v - 167 Serai Andropagun fragans - - - - v - - - - v - - - 168 Singkong Manihot esculenta - - - v - - - - - - V - - 169 Singonium Syngonium albolineatum - - - - v v - - - - - - - 170 Sirih Piper betle - - - - v v - - - - - - 171 Sirih belanda Scindapsus aureus - - - - v v - - - - - - - 172 Sirsak Annona muricata v - - - - - - - v - - - - 173 Soka Ixora javanica - - - - v v - - - - - - - 174 Sorgum Sorghum bicolor - - v - - - - - - - V - - 175 Sri rejeki Aglaonema pictum - - - - v v - - - - - - - 176 Stroberi Fragaria x ananassa - - - - v - - - v - - - - 177 Suji Pleomele angustifolia - - - v - v - - - v - - - 178 Sukun Artocarpus antilis v - - - - - - - - - V - - 179 Sutra Bombay Portulaca grandiflora - - - - v v - - - - - - - 180 Tahi kotok Tagetes erecta L. - - - - v v - - - - - - - 181 Taiwan beauty Cuphea hyssopifolia H.B.K - - - - v v - - - - - - - 182 Talas Colocasia esculenta - - - v - - - - - - V - - 183 Tapak dara Catharanthus roseus - - - - v v - - - - - - - 184 Teh-tehan Camellia sinensis - - - - v - - - - - - - v 185 Temu kunci Boesenbergia pandurata - - - v - - - - - v - - - 186 Temulawak Curcuma xanthorrhiza - - - v - - v - - v - - - 187 Terong Solanum melongena - - - - v - - v - - - - - 188 Terong bulat Solanum melongena - - - - v - - v - - - - - 189 Timun Cucumis sativus - - - - v - - v - - - - - 190 Timun jepang Cucumis sativus - - - - v - - v - - - - - 191 Timun suri Curcumis sativus - - - - v - - - v - - - - 192 Tomat Solanum iycopersicum - - - v - - - - - v - - - 193 Trembesi Albizia saman Sin. Samanea saman v - - - - - - - - - - - v 194 Ubi jalar Ipomoea batatas - - - - v - - - - - V - - 195 Walisongo Schefflera grandiflora - - v - - v - - - - - - - 196 Waru Hibicus tiliaeus - - v - - v - - - - - - v 197 Wortel Daucus carota - - - - v - - v - - - - - 198 Zamia Zamia furfuracea - - - - v v - - - - - - - 199 Zodia Evodia suaveolens - - - - v v - - - - - - - Keterangan: Keragaman Vertikal 1m I, 1-2m II, 2-5m III, 5-10m IV, dan 10m V Keragaman Horizontal: Hias a, Obat b, Sayur c, Buah d, Bumbu e, Penghasil Pati f, Industri g, dan lainnya h Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei lanjutan Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei lanjutan Lampiran 1 Data keragaman tanaman dari hasil survei lanjutan 72 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan Lampiran 2 Pangan pekarangan sumber zat gizi makro Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Besi Vit.A Vit.C Kal g g g mg RE mg Apel 88.0 58.0 0.3 0.4 14.9 0.3 12.0 5.0 Duku 64.0 63.0 1.0 0.2 16.1 0.9 0.0 9.0 Ganyong, kukus 100.0 100.0 0.8 0.2 23.8 0.9 0.0 6.0 Jagung Muda, bertongkol 100.0 33.0 2.2 0.1 7.4 0.5 20.0 8.0 Jambu Air 90.0 46.0 0.6 0.0 11.8 1.1 0.0 5.0 Kacang Kedelai, basah 100.0 286.0 30.2 15.6 30.1 6.9 12.0 0.0 Kelapa Muda, air 100.0 17.0 0.2 0.1 3.8 0.2 0.0 1.0 Kelapa Muda, daging 53.0 68.0 1.0 0.9 14.0 1.0 0.0 4.0 Ketela Pohon singkong 75.0 146.0 1.2 0.3 34.7 0.7 0.0 30.0 Kunyit 78.0 63.0 2.0 2.7 9.1 3.3 0.0 1.0 Pisang Ambon 75.0 99.0 1.2 0.2 25.8 0.5 21.0 3.0 Salak 50.0 77.0 0.4 0.0 20.9 4.2 0.0 2.0 Sawo 79.0 92.0 0.5 1.1 22.4 1.0 9.0 21.0 Sirsak 68.0 65.0 1.0 0.3 16.3 0.6 1.0 20.0 Srikaya 58.0 101.0 1.7 0.6 35.2 0.8 0.0 22.0 Sukun 80.0 119.0 1.3 0.3 28.2 0.4 0.0 21.0 Ubi Jalar Putih 86.0 123.0 1.8 0.7 27.9 0.7 8.0 22.0 Ayam 58.0 302.0 18.2 25.0 0.0 1.5 278.0 0.0 Bebek itik 60.0 326.0 16.0 28.6 0.0 1.8 309.0 0.0 Bebek itik 60.0 326.0 16.0 28.6 0.0 1.8 309.0 0.0 Daging Domba 100.0 206.0 17.1 14.8 0.0 2.6 0.0 0.0 Daging Kambing 100.0 154.0 16.6 9.2 0.0 1.0 0.0 0.0 Daging Kerbau 100.0 84.0 18.7 0.5 0.0 2.0 0.0 0.0 Daging Sapi 100.0 207.0 18.8 14.0 0.0 2.8 9.0 0.0 Ikan Lele, goreng 80.0 252.0 19.9 19.1 0.0 1.2 53.0 0.0 Ikan Mas 80.0 86.0 16.0 2.0 0.0 2.0 47.0 0.0 Ikan Mujair, segar 80.0 89.0 18.7 1.0 0.0 1.5 6.0 0.0 Kacang Tanah Rebus b 100.0 385.0 14.0 31.0 13.0 1.0 0.0 5.0 Telur Ayam 90.0 162.0 12.8 11.5 0.7 2.7 309.0 0.0 Telur Bebek itik 90.0 189.0 13.1 14.3 0.8 2.8 422.0 0.0 Keterangan: Berat yang Dapat Dimakan BDD 73 Lampiran 3 Pangan pekarangan sumber zat gizi mikro Nama Pangan BDD Energi Protein Lemak Karbohidrat Besi Vit.A Vit.C Kal g g g mg RE mg Bayam 71.0 36.0 3.5 0.5 6.5 3.9 914.0 80.0 Cabe Rawit 85.0 103.0 4.7 2.4 19.9 2.5 1658.0 70.0 Daun Katuk 40.0 59.0 4.8 1.0 11.0 2.7 1556.0 239.0 Daun Kecipir 70.0 47.0 5.0 0.5 8.5 6.2 786.0 29.0 Daun Kemangi 80.0 46.0 4.0 0.5 8.9 2.0 750.0 50.0 Gambas Oyong 85.0 18.0 0.8 0.2 4.1 0.9 48.0 8.0 Kangkung 70.0 29.0 3.0 0.3 5.4 2.5 945.0 32.0 Kedondong, masak 58.0 41.0 1.0 0.1 10.3 2.8 36.0 30.0 Leunca 95.0 33.0 1.9 0.1 7.4 4.0 27.0 17.0 Mangga 65.0 46.0 0.4 0.2 11.9 0.2 185.0 6.0 Nanas 53.0 52.0 0.4 0.2 13.7 0.3 20.0 24.0 Nangka 28.0 106.0 1.2 0.3 27.6 0.9 51.0 7.0 Sawi 87.0 22.0 2.3 0.3 4.0 2.9 969.0 102.0 Selada 69.0 15.0 1.2 0.2 2.9 0.5 81.0 8.0 Seledri 63.0 20.0 1.0 0.1 4.6 1.0 20.0 11.0 Tomat Masak 95.0 20.0 1.0 0.3 4.2 0.5 225.0 40.0 Wortel 88.0 42.0 1.2 0.3 9.3 0.8 1800.0 6.0 Bawang Merah 90.0 39.0 1.5 0.3 0.2 0.8 0.0 2.0 Bawang Putih 88.0 95.0 4.5 0.2 23.1 1.0 0.0 15.0 Belimbing 86.0 36.0 0.4 0.4 8.8 1.1 25.0 35.0 Cabe Merah Besar, kering 85.0 311.0 15.9 6.2 61.8 2.3 86.0 50.0 Durian 22.0 134.0 2.5 3.0 28.0 1.3 26.0 53.0 Jambu Biji Kristal 82.0 49.0 0.9 0.3 12.2 1.1 4.0 87.0 Jambu Bol Jamaika 67.0 56.0 0.6 0.3 14.2 1.2 19.0 22.0 Jeruk Bali 62.0 48.0 0.6 0.2 12.4 0.5 3.0 43.0 Jeruk Manis 72.0 45.0 0.9 0.2 11.2 0.4 29.0 49.0 Jeruk Nipis 76.0 37.0 0.8 0.1 12.3 0.6 0.0 27.0 Kacang Panjang 75.0 44.0 2.7 0.3 7.8 0.7 50.0 21.0 Ketimun 70.0 12.0 0.7 0.1 2.7 0.3 0.0 8.0 Kool Kembang 57.0 25.0 2.4 0.2 4.9 1.1 11.0 69.0 Labu Air 80.0 17.0 0.6 0.2 3.8 0.6 9.0 10.0 Labu Siam 83.0 26.0 0.6 0.1 6.7 0.5 3.0 18.0 Lobak 87.0 19.0 0.9 0.1 4.2 0.6 1.0 32.0 Melinjo 60.0 66.0 5.0 0.7 13.3 2.8 125.0 100.0 Paria Pare 77.0 29.0 1.1 0.3 6.6 1.4 23.0 52.0 Pepaya 75.0 46.0 0.5 0.0 12.2 1.7 56.0 78.0 Prey bawang daun 52.0 45.0 2.2 0.3 10.3 1.1 6.0 17.0 Rambutan 40.0 69.0 0.9 0.1 18.1 0.5 0.0 58.0 Terong 87.0 24.0 1.1 0.2 5.5 0.4 4.0 5.0 Keterangan: Berat yang Dapat Dimakan BDD 74 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan Lampiran 4 Tanaman yang sesuai dibudidayakan di Kabupaten Bandung Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Tanaman Obat Binahong, cincau, cocor bebek, ginseng jawa, jawer kotok, lidah buaya, mint, sirih, handeuleum, jahe merah, kapulaga, temulawak, mahkota dewa, mengkudu Tanaman Sayur Bayam, brokoli, caisin, kacang kedelai, kacang panjang, kecipir, kembang kol, labu air, labu kuning, labu siam, oyonggambas, pakcoy, paria, selada, seledri, terong, timun, timun jepang, wortel, buncis, kemangi, lobak, melinjo, petai Tanaman Buah Blueberry, markisa, melon, nanas, stroberi, jambu air, jambu biji, jambu bol, jambu jamaika, jambu kristal, jeruk sunkis, kersen, pepaya, pisang, alpukat, apel, sirsak, nangka Tanaman Bumbu Bawang daun, bawang putih, kencur, serai, cabai rawit, jahe, kunyit, lempuyang, lengkuas, pandan, temu kunci, tomat, jeruk nipis, salam Tanaman Penghasil Pati Ganyong, singkong, talas, hanjeli, sorgum Lampiran 5 Tanaman yang sesuai dibudidayakan di Kabupaten Bogor Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Tanaman Obat Binahong, cocor bebek, ginseng jawa, jawer kotok, lidah buaya, sambiloto, sirih, handeuleum, jahe merah, panglai, rosella, temulawak, mahkota dewa, mengkudu Tanaman Sayur Bayam, caisin, kacang kedelai, kacang panjang, kacang tanah, kangkung, kecipir, labu air, labu kuning, labu siam, oyong, pakcoy, paria, sawi, seledri, terong, terong bulat, timun, timun jepang, buncis, katuk, kemangi, leunca, jagung, belimbing waluh, melinjo, petai Tanaman Buah Markisa, melon, nanas, timun suri, buah naga, delima, jambu air, jambu biji, jambu bol, jambu Kristal, jambu jamaika, jeruk manis, jeruk bali, jeruk sunkis, kersen, papaya, pisang, sarikaya, salak, belimbing, alpukat, dukuh, durian, kedondong, kelapa, kelengkeng, nangka, rambutan, sawo, sirsak Tanaman Bumbu Bawang daun, bawang merah, bawng putih, kencur, serai, cabai keriting, cabai merah, cabai rawit, jahe, kunyit, lempuyang, lengkuas, pandan, temu kunci, tomat, jeruk limau, jeruk nipis, salam Tanaman Penghasil Pati Ubi jalar, ganyong, singkong, talas, hanjeli, sorgum, sukun Lampiran 6 Tanaman yang sesuai dibudidayakan di Kabupaten Cirebon Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Tanaman Obat Cocor bebek, ginseng jawa, jawer kotok, lidah buaya, sirih, handeuleum, mengkudu Tanaman Sayur Kacang panjang, kangkung, labu air, labu kuning, sawi, terong, terong bulat, katuk, kemangi, leunca, jagung, belimbing waluh, melinjo, petai Tanaman Buah Nanas, timun suri, buah naga, jambu air, jambu bol, jambu jamaika, jambu kristal, jeruk manis, jeruk bali, kersen, pepaya, pisang, sarikaya, salak, nangka, belimbing, dukuh, kedondong, kelapa, kelengkeng, mangga, rambutan, sawo, sirsak Tanaman Bumbu Bawang merah, kencur, serai, cabai keriting, cabai merah, cabai rawit, jahe, kunyit, lempuyang, lengkuas, pandan, temu kunci, tomat, jeruk limau, jeruk nipis, salam Tanaman Penghasil Pati Ubi jalar, singkong, hanjeli, sukun 75 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan Nama Lokal Jarak Tanam Sumber Gizi Rekomendasi Saran ukuran pekarangan Makro Mikro Kab. Bandung Kab. Bogor Kab. Cirebon Sempit Sedang Besar Tanaman Obat Strata I Binahong 20 cm x 20 cm - - v v - v v v Cincau 50 x 50 cm - - v - - v v v Cocor bebek 20 cm x 20 cm - - v v v v v v Ginseng Jawa 50 cm x 60 cm - - v v v v v v Jawer Kotok 20 cm x30 cm - - v v v v v v Lidah Buaya 80 cm x 80 cm - - v v v v v v Mint 20 x 20 cm - - v - - v v v Sambiloto 40 cm x 50 cm - - - v - v v v Sirih 1 m x 1 m - - v v v v v Strata II Handeuleum 40 cm x 60cm - - v v v v v v Jahe Merah 40 cm x 60 cm - - v v - v v v Kapolaga 1 m x 2 m - - v - - v v v Panglai 40 cm x 50 cm - - - v - v v v Rosella 1 m x 1 m - - v v - v v v Temulawak 60 cm x 60 cm - - v v - v v v Strata III Mahkota dewa 70 cm x 100 cm - - v v - v v v Strata IV Mengkudu 3 m x 4 m - - v v v - - v Tanaman Sayur Strata I Bayam 20 cm x 40 cm - v v v - v v v Brokoli 50 cm x 50 cm - v v - - v v v Caisin 15 x 20 cm - v v v - v v v Kacang kedele 20 x 20 cm - v v v - v v v Kacang panjang 50 cm x 30 cm - v v v v v v v Kacang Tanah 25 cm × 25 cm - v - v - v v v Kangkung 20 cm x 20 cm - v - v v v v v Kecipir 60 cm × 30 cm - v v v - v v v Kembang kol 50 cm × 50 cm - v v - - v v v Labu air 2 m x 3 m - v v v v - v v Labu kuning 1 m x 1 m - v v v v - v v Labu siam 4 x 4 m - v v v - - v v Oyong 30 cm x 30 cm - v v v - - v v Pakcoy 10 cm x 10 cm - v v v - v v v Paria 1 m x 1 m - v v v - v v v Sawi 30 cm x 30 m - v - v v v v v Selada 10 cm x 15 cm - v v - - v v v Seledri 25 cm X 30 cm - v v v - v v v Terong 50 cm x 70 cm - v v v v v v v Terong bulat 50 cm x 70 cm - v - v v v v v Timun 40 cm x 40 cm - v v v - v v v Timun jepang 40 cm x40 cm - v v v - v v v Wortel 40 cm x 40 cm - v v - - - v v Strata II Buncis 20 x 50 cm - v v v - v v v Katuk 30 cm x 30 cm - v - v v v v v Kemangi 60 cm x 60 cm - v v v v v v v Leunca 70 x 80 cm - v - v v v v v Strata IV - - - - - - Belimbing wuluh 6 x 6 meter - v - v - - - v Strata V Melinjo 6 m x 6 m - v v v v - v v Petai 10 m x 10 m - v v v v - - - - 76 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan lanjutan Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan Nama Lokal Jarak Tanam Sumber Gizi Rekomendasi Saran ukuran pekarangan Makro Mikro Kab. Bandung Kab. Bogor Kab. Cirebon Sempit Sedang Besar Tanaman Buah Strata I Blueberry 2 m x 2 m - v v - - v v v Markisa 2 x 5 m - v v v - v v v Melon 70 X 50 cm - v v v - v v v Nanas 1.5 m x 1.5 m - v v v v v v v Stroberi 40 x 30 cm - v v - - v v v Timun Suri 1 m x 1 m - v - v v - v v Strata III Buah naga 2.5 m x 2.5 m - v - v v v v v Delima 5 m x 5 m - v - v - - v v Jambu air 8 m x 8 m - v v v v - - v Jambu biji 7 m x 7 m - v v v v - v v Jambu bol 8 m x 8 m - v v v v - v v Jambu jamaika 8 m x 8 m - v v v v - - v Jambu Kristal 7 m x 7 m - v v v v - v v Jeruk 5 m x 5 m - v v v v v v v Jeruk bali 6 m x 7 m - v - v v - v v Jeruk Sunkis 5 m x 8 cm - v v v - - v v Kersen 2 m x 2 m - v v v v v v v Pepaya 3 m x 3 m - v v v v v v v Pisang 3 m x 3 m - v v v v v v v Sarikaya 4 m x 3 m - v - v v v v v Strata IV Salak 2 m x 2 m - v - v v - v v Strata V Alpukat 10 m x 10 m - v v v - - - v Apel 3.5 m x 3.5 m - v v - - v v v Belimbing 6 m x 6 m - v - v v - v v Dukuh 8 m x 8 m - v - v v - - v Durian 10 m x 10 m - v - v v - - v Kedondong 7 m x 7 m - v - v v - - v Kelapa 3 m x 3 m - v - v v v v v Kelengkeng 8 m x 10 m - v - v v - - v Mangga 10 m x 10 m - v - - v - - v Nangka 9 m x 9 m - v v v v - - v Rambutan 12 m x 12 m - v - v v - - v Sawo 12 m x 12 m - v - v v - - v Sirsak 12 m x 12 m - v v v v - - v Tanaman Bumbu Strata I Bawang daun 20 x 25 cm - v v v - v v v Bawang merah 15 cm x 15 cm - v - v v v v v Bawang putih 20 x 20 cm - v v v - v v v Kencur 20 x 20 cm - v v v v v v v Serai 50 cm x 100 cm - v v v v v v v Strata II Cabai keriting 50 cm x 90 cm - v - v v v v v Cabai Merah 50 cm x 90 cm - v - v v v v v Cabai rawit 50 cm x 90 cm - v v v v v v v Jahe 40 cm x 60 cm - v v v v v v v Kunyit 50 cm x 50 cm - v v v v v v v Lempuyang 60 x 40cm - v v v v v v v Lengkuas 50 x 50 cm - v v v v v v v Pandan 1 m x 1 m - v v v v v v v Temu kunci 30 cm x 30 cm - v v v v v v v Tomat 70 cm x 80 cm - v v v v v v v Strata III Jeruk limau 6 x 6 meter - v - v v - - v Jeruk nipis 4 m x 4 m - v v v v - v v - 77 lanjutan Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan Nama Lokal Jarak Tanam Sumber Gizi Rekomendasi Saran ukuran pekarangan Makro Mikro Kab. Bandung Kab. Bogor Kab. Cirebon Sempit Sedang Besar Strata V Salam 8 m x 8 m - v v v v - - v Tanaman Penghasil Pati Strata I Ubi jalar 30 cm x 100 cm v - - v v v v v Strata II Ganyong 60 cm x 60 cm v - v v - v v v Singkong 1 m x 1 m v - v v v v v v Talas 75 cm x 75 cm v - v v - v v v Strata III Hanjeli 70 cm x 20 cm v - v v v - - v Sorgum 70 cm x 20 cm v - v v - - - v Strata V Sukun 10 m x 10 m v - - v v - - v 78 Lampiran 7 Rekomendasi tanaman di model pekarangan lanjutan RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 14 Agustus 1991 dari Ayah Lukman Mohammad Baga dan Ibu Dewi Wahyuni. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pendidikan dasar telah ditempuh penulis di empat sekolah berbeda, yaitu SDIT Sholahuddin Bogor 1994-1996, SDIT Ummul Quro Bogor 1996-1998, Astrid Lindgren Schule, Germany 1998-2000, dan menamatkan sekolah dasar di SDN Anyelir I Depok 2000-2003. Penulis menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama melalui SMPN 2 Depok 2003-2006 dan sekolah menengah atas di SMAN 5 Bogor 2006-2009. Penulis melanjutkan studi di Departemen Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor 2009-2013 dan melanjutkan pendidikan Program Magister di Sekolah Pascasarjana Depertemen Arsitektur Lanskap melalui Program Sinergi S1-S2 Fast-Track. Selama penulis menjadi mahasiswa, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap HIMASKAP, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Kabinet Generasi Pembaharu 2011 dan Kabinet Unifier of Diversity 2012, Forum for Scientific Studies FORCES IPB, Forum Indonesia Muda, serta yang masih ditekuninya saat ini, yaitu gerakan sosial Inovasi untuk Indonesia INOVASIA. Penulis pernah mengikuti kompetisi Pekan Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh DIKTI dan beberapa karya tulis ilmiah tingkat nasional lainnya. Penulis pernah menjadi semi finalis Bayer Young Environmental Envoy 2010 , The 3 rd Annual Indonesian Scholars Conference di Hsinchu, Taiwan 2012, delegasi IPB pada kegiatan The 19 th Tri-University International Joint Seminar and Symposium TRIU di Bogor 2012, serta peserta kegiatan short course TWINCLE Program di Chiba University, Jepang yang didanai oleh beasiswa dari Japan Student Services Organization JASSO pada pertengahan tahun 2013. Di bidang keprofesian, penulis pernah menjadi asisten peneliti di kegiatan Penelitian Lintas Fakultas yang didanai oleh Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri BOPTN DIKTI, asisten dosen pada mata kuliah yaitu Pengelolaan Lanskap S1, Pelestarian Lanskap Sejarah dan Budaya S1, dan Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan S2. Penulis juga pernah terlibat aktif dalam workshop Landscape Project for Good Environment Making the City Park, Bird-Friendly Garden” 2011, pelaksana magang di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor 2012, serta menjadi asisten tutor pada kegiatan Indonesia Landscape Architecture Student Workshop ILASW pada tahun 2014. Selain itu, penulis juga sudah mempresentasikan dua karya tulis ilmiah dalam kegiatan seminar pertanian nasional, serta satu karya ilmiah di jurnal terkait penelitian yang sedang ditekuninya. Presentasi dua karya tulis ilmiah dilakukan pada kegiatan Seminar Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia FKPTPI tahun 2013 di Institut Pertanian Bogor, Bogor, dan juga FKPTPI tahun 2014 di Universitas Andalas, Padang. 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Fungsi Pekarangan

Pekarangan merupakan tipe taman rumah tradisional Indonesia yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah dengan status dan batas yang jelas. Di areal pedesaan, pekarangan dicirikan dengan keragaman dan stabilitas yang tinggi, agroekosistem yang baik dengan struktur yang menyerupai hutan hujan tropis Arifin 2012. Pemanfaatan lahan pekarangan di areal rumah dapat memberikan banyak manfaat. Pekarangan dapat berfungsi sebagai sumber pangan, sandang, dan papan, sumber plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, serta sumber tambahan pendapatan keluarga Arifin et al. 2009. Selain itu, pekarangan dapat menjadi habitat berbagai jenis satwa, pengendali iklim mikro, penyejuk pemandangan, penyerap kebisingan, debu, atau gas beracun, dan juga sebagai daerah resapan air. Jika ditinjau dari sisi ekologis, pekarangan dapat mengkonservasi tanah dan air melalui keberadaan tanaman di dalamnya. Pekarangan juga mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga sehingga sering disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotek hidup Deptan 2002. Oleh karena manfaatnya yang bagitu banyak, pekarangan merupakan suatu penggunaan lahan yang optimal dengan menghasilkan produktivitas yang tinggi di daerah tropis secara berkelanjutan Arifin 2010.

2.1.1 Zonasi Pekarangan

Pekarangan sebagai tipe taman rumah Indonesia memiliki zonasi untuk penataan ruang tertentu sesuai dengan lokasi geografis dan kondisi sosial budaya yang berlaku di lingkungan pekarangan tersebut. Namun pada umumnya, pekarangan terdiri dari tiga zona berdasarkan fungsinya, yaitu pekarangan depan, pekarangan samping kiri dan kanan, serta pekarangan belakang Arifin 1998 Gambar 2. Dalam pemanfaatannya yang lebih spesifik, masyarakat Jawa Barat memanfaatkan pekarangan depan sebagai zona yang ditanami tanaman hias dan atau dibiarkan bersih tanpa tanaman. Hal ini dikarenakan zona pekarangan depan Gambar 2 Pembagian zonasi di pekarangan Arifin 1998 5 juga berfungsi sebagai area masuk dan keluar rumah, sehingga kualitas estetika dari tanaman pekarangan sangat diprioritaskan di zona ini. Aktifitas yang biasa dilakukan di pekarangan depan antara lain sebagai tempat bermain anak, tempat menjemur hasil pertanian, tempat mengemas sayuran, tempat membuat kerajinan rumah tangga, dan tempat bersosialisasi. Pekarangan samping pipir sering dimanfaatkan sebagai tempat menjemur pakaian, tempat menanam pohon penghasil kayu bakar atau tempat pembuatan bedeng tanaman pangan atau obat. Sedangkan pada pekarangan bagian belakang kebon biasanya dijadikan sebagai lokasi penanaman tanaman sayur, tanaman bumbu, tanaman buah, dan tanaman industri yang dapat membentuk pola multistrata seperti miniatur hutan hujan tropis Arifin 2012.

2.1.2 Ukuran Pekarangan

Ada empat jenis pekarangan menurut ukurannya yaitu pekarangan sempit dengan luas kurang dari 120 m 2 , pekarangan sedang dengan luas 120 m 2 - 400 m 2 , pekarangan besar dengan luas 400 m 2 – 1 000 m 2 , dan pekarangan sangat besar dengan luas lebih dari 1 000 m 2 . Sebagai informasi tambahan, agar pekarangan dapat mengakomodasi semua struktur dan fungsi vegetasi, dibutuhkan luas minimum sebuah pekarangan atau critical minimum size seluas 100 m 2 Arifin 1998.

2.1.3 Keragaman Tanaman, Ternak dan Ikan Pekarangan

Pekarangan merupakan tipe taman Indonesia yang berlokasi di sekitar rumah, memiliki status pemilikan dan batas-batas tapak yang jelas, ditanami berbagai jenis tanaman, dipelihara berbagai hewan ternak, terdapat satwa liar, struktur bangunan termasuk kegiatan manusia dan elemen manusianya Arifin et al. 2009. Adapun elemen biofisik penyusun pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk penganekaragaman pangan adalah dari keragaman tanaman, ternak serta ikan. Penggunaan berbagai jenis tanaman pada area pekarangan dapat menciptakan keragaman tanaman secara vertikal dan horizontal. Menurut Arifin 1998, keragaman strata vertikal tercipta secara fisik melalui ketinggian tanaman, yaitu rumput atau herba untuk ketinggian kurang dari 1 m strata I, semak untuk ketinggian 1-2 m strata II, perdu dan pohon kecil dengan ketinggian 2-5 m strata III, pohon sedang yang memiliki tinggi antara 5-10 m strata IV, dan pohon tinggi untuk ketinggian pohon di atas 10 m strata V. Berdasarkan keragaman fungsinya struktur horizontal, tanaman pekarangan diklasifikasikan dalam delapan kategori yaitu tanaman hias, tanaman obat, tanaman sayuran, tanaman bumbu, tanaman penghasil pati, tanaman industri, dan tanaman lain seperti penghasil pakan, kayu bakar, bahan kerajinan tangan, dan peneduh Arifin 1998. Komposisi spesies pembentuk keragaman fungsi horizontal yang ada di dalam satu pekarangan dengan pekarangan lainnya dapat berbeda-beda. Namun secara umum, pekarangan- pekarangan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu altitude, tipe tanah, iklim dan status sosial-ekonomi serta latar belakang budaya. Struktur dan fungsi pekarangan saling berhubungan Karyono 1990. 6

2.2 Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian

Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetika. Ragam hayati meliputi seluruh spesies tumbuhan, binatang, mikroorganisme, dan gen-gen yang terkandung dalam seluruh ekosistem di muka bumi. Keanekaragaman hayati merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain. Keanekaragaman hayati bagi manusia adalah pendukung kehidupan yang memberi manusia memperoleh ruang hidup yang di dalamnya terdapat flora, fauna, dan sebagainya untuk dikelola secara bijaksana oleh manusia, dimana sebenarnya manusia sendiri adalah salah satu komponen keanekaragaman hayati Indrawan et al. 2007. Konservasi keanekaragaman hayati diperlukan untuk keseimbangan ekosistem, juga karena pemanfaatan sumber daya hayati untuk berbagai keperluan secara tidak seimbang akan menyebabkan makin langkanya beberapa jenis flora dan fauna karena kehilangan habitatnya, kerusakan ekosisitem, dan menipisnya plasma nutfah Supriatna 2008. Adapun keanekaragaman hayati pertanian agrobiodiversity yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup manusia yang potensial sebagai sumber pangan bagi manusia. Hal ini berarti keanekaragaman hayati pertanian dapat berasal dari tanaman, ternak, dan juga ikan yang berasal dari pekarangan. Konservasi keanekaragaman hayati pertanian di pekarangan dapat dilakukan dengan dua metode utama, yaitu konservasi in-situ dalam habitat alaminya dan konservasi ex-situ di luar habitat alaminya. Pekarangan dengan basis agroforestri dapat menjadi salah satu metode konservasi secara ex-situ, khususnya untuk pertanian Paruna 2012. Pekarangan dengan elemen di dalamnya tanaman, ternak, dan atau ikan dapat meningkatkan pemanfaatan keanekaragaman hayati pertanian agrobiodiversity secara berkelanjutan dan dapat memberikan kontribusi kepada ketahanan pangan serta pemenuhan gizi bagi manusia Arifin 2012.

2.3 Penganekaragaman Pangan yang Bergizi Seimbang, Sehat, dan Aman

Keragaman sumberdaya bahan pangan dapat memperkuat ketahanan pangan skala mikro. Oleh karena itu, orientasi penyediaan pangan harus bertumpu pada peningkatan kuantitas dan kualitas bahan pangan, khususnya dinilai dari aspek komposisi atau keragaman penyediaan dan konsumsi pangan serta mutu gizi konsumsi pangan dengan menitikberatkan pada potensi sumberdaya setempat. Dalam penelitian ini dibahas terkait optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dapat mendukung penganekaragaman pangan yang bergizi seimbang, sehat dan aman. Pangan yang ideal dikonsumsi adalah yang beragam, bergizi, seimbang, sehat dan aman. Pertama, pangan yang beragam artinya pangan yang dikonsumsi berasal dari berbagai macam, baik hewani maupun nabati, baik sumber karbohidrat, protein, vitamin maupun mineral. Hal ini dikarenakan setiap kelompok pangan mempunyai kelebihan atau kekurangan gizi tertentu, sehingga dengan mengkonsumsi pangan yang beragam maka gizi dari berbagai jenis pangan saling menutupi sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.