Metode Pengumpulan Data Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian Pada Lanskap Pekarangan Untuk Mendukung Penganekaragaman Konsumsi Pangan Keluarg

13 Gambar 4 Alur penelitian G amb ar 4 A lu r p en elit ia n 14

3.4.1 Klasifikasi Karakteristik Ekologi Pekarangan

Setiap sampel pekarangan diidentifikasi karakter ekologisnya berdasarkan sebelas aspek dalam Arifin et. al. 2013 dengan penyesuaian, yaitu ukuran dan luas pekarangan, zonasi pekarangan, orientasi dan aksesibilitas, pola penggunaan lahan pekarangan, elemen tanaman terkait jenis, fungsi, jumlah, stratatinggi, pola tanam tanaman, elemen hewan ternak dan ikan terkait jenis, jumlah, serta asal ternak dan ikan, faktor pendukung kesuburan tanaman, sumber air, aspek pemanfaatan, aspek pengelolaan terkait intensitas, tenaga kerja, waktu, serta biaya. Dalam mengidentifikasi karakter ekologi pekarangan, dibutuhkan juga opini terkait kondisi pekarangan secara umum serta persepsi terkait program P2KP dari stakeholder. Selain itu, dilakukan pula perbandingan karakteristik ekologi pekarangan untuk setiap kabupaten lokasi penelitian, yaitu perbedaan keanekaragaman hayati pertanian agrobiodiversity di Kabupaten Bandung dataran tinggi, Kabupaten Bogor dataran sedang, Kabupaten Cirebon dataran rendah. Tanaman yang berpotensi sebagai bahan pangan yang menunjang kualitas gizi diklasifikasikan berdasarkan fungsi tanaman oleh Arifin 1998 yang disesuaikan dengan sembilan klasifikasi pangan pada Pola Pangan Harapan Kementan 2009.

3.4.1.1 Analisis Keragaman Shannon-Wiener

Produk pekarangan yang dianalisis meliputi tanaman, ternak dan ikan yang ditemukan di dalam setiap pekarangan dengan mengambil rataan untuk setiap kabupaten. Tanaman yang dianalisis dibatasi pada tanaman yang memiliki fungsi sebagai tanaman pangan, yaitu tanaman obat, tanaman sayur, tanaman buah, tanaman penghasil pati, dan tanaman bumbu. Analisis keragaman tanaman dianalisis dengan metode Shannon-Wiener dengan menggunakan formula perhitungan sebagai berikut: Keterangan: H’ = Indeks keanekaragaman Shannon Wiener Pi = nin Ni = Jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah individu dari semua spesies ln = Logaritme natural bilangan alami s = Jumlah jenis yang ada Nilai perhitungan indeks keragaman H’ tersebut menunjukkan keragaman spesies tinggi H’ 3, keragaman spesies sedang 1 H’ 3 atau keragaman spesies rendah H’ 1, pada tanaman pangan pada setiap kabupaten penelitian.

3.4.1.2 Analisis Dominansi Tanaman Pekarangan

Analisis dominansi tanaman pekarangan dimaksudkan untuk mengetahui komposisi tanaman pekarangan dengan menggunakan rumus Summed Dominance Ratio SDR. Sebelum mengetahui angka SDR, harus diketahui terlebih dahulu terkait nilai kerapatan relatif spesies RD a dan frekuensi relatif spesies RF a . Adapun rumus yang dapat digunakan untuk kedua nilai ini berdasarkan Kehlenbeck 2007 adalah sebagai berikut: RDa = � �ℎ � � � �ℎ x 100