6.3.4 Hubungan Durasi Akses Twitter dengan Aspek Afektif
Hubungan antara durasi akses Twitter dengan aspek afektif diukur dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. Uji ini menganalisis responden dengan
tingkat durasi akses Twitter berbeda memiliki tingkat aspek afektif yang berbeda. Hubungan antara durasi akses Twitter dengan aspek afektif responden terdapat
pada Tabel 19 berikut.
Tabel 20 Jumlah dan persentase responden menurut durasi mengakses akun
Twitter KeSEMaT dan aspek afektif, 2013 Durasi Akses
Twitter Aspek Afektif
Jumlah Rendah
Sedang Tinggi
n n
n n
Rendah
11 68.7
10 13.3
4 13.7
25 20.8
Sedang 5
31.3 62
82.7 14
48.3 81
67.5
Tinggi 0.0
3 4.0
11 38.0
14 11.7
Jumlah
16 100.0
75 100.0
29 100.0
120 100.0
Berdasarkan hasil perhitungan melalui rank spearman didapatkan hasil nilai signifikan antara tingkat durasi dan perubahan perilaku afektif 0.000 dengan
koefisien korelasi sebesar 0.459 terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat durasi keterlibatan dalam media sosial dan perubahan perilaku afektif dengan
tingkat hubungan cukup berarti. KeSEMaT melalui akun KeSEMaT juga sering mengajak followers untuk berpartisipasi dalam kuis-kuis yang diadakan melalui
KeSEMaT. Pertanyaan-pertanyaan mengenai kuis biasanya berhubungan dengan mangrove, dengan adanya kegiatan kuis tersebut responden memiliki
durasi lebih lama membaca Time Line KeSEMaT. 6.4
Ikhtisar
Uji korelasi rank spearman dilakukan pada variabel keterlibatan dalam media sosial dan perubahan perilaku individu. Keterlibatan dalam media sosial
terdiri dari frekuensi dan durasi, sedangkan perubahan perilaku individu terdiri dari aspek kognitif dan afektif. Frekuensi kemudian diuji dengan uji korelasi rank
spearman dengan aspek kognitif dan afektif, demikian juga durasi dilakukan uji korelasi rank spearman dengan aspek kognitif dan afektif.
Uji korelasi rank spearman pada variabel frekuensi dan perubahan perilaku kognitif terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.048
0.05 dengan nilai korelasi 0.152 yang berarti tingkat hubungan rendah sekali. Uji pada variabel durasi dan perubahan perilaku kognitif menunjukkan hasil yang
signifikan dengan nilai signifikansi 0.000 0.05 dan nilai korelasi 0.350 yaitu dengan tingkat hubungan rendah tapi pasti. Hasil signifikan juga didapatkan pada
hubungan variabel frekuensi dan durasi dengan perubahan perilaku afektif, dengan masing-masing nilai signifikansi 0.003 0.05 dan 0.000 0.05. Nilai
korelasi antara variabel frekuensi dan perubahan perilaku afektif sebesar 0.248 hal ini berarti kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang rendah tetapi pasti.
Tingkat hubungan yang cukup berarti terdapat pada variabel durasi dan perubahan perilaku afektif dengan nilai koefisien korelasi 0.459.
Tabel 21 Korelasi variabel keterlibatan dalam media sosial dengan variabel
perubahan perilaku individu Keterlibatan dalam
media sosial Efektivitas perubahan perilaku
Kognitif Afektif
1. Frekuensi Signifikan; rendah sekali
Signifikan; rendah tapi pasti 2. Durasi
Signifikan; rendah tapi pasti
Signifikan; cukup berarti
BAB VII EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL DALAM KEIKUTSERTAAN
KEGIATAN OFFLINE
Efektivitas media sosial Twitter melalui akun KeSEMaT sebagai media gerakan sosial pelestarian lingkungan khususnya pelestarian mangrove
diidentifikasi melalui perubahan perilaku dan keterlibatan individu terhadap kegiatan offline KeSEMaT. Perubahan perilaku dilihat melalui aspek kognitif dan
afektif, kedua aspek tersebut kemudian dihubungkan dengan keterlibatan dalam keikutsertaan secara offline. Perubahan perilaku dan keterlibatan secara offline
dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Uji ini menganalisis responden dengan tingkat perubahan perilaku berbeda memiliki tingkat
keikutsertaan yang berbeda. 7.1.
Keikutsertaan Kegiatan Offline
Keikutsertaan kegiatan offline adalah sejauh mana responden pernah terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh KeSEMaT dalam upaya pelestarian
lingkungan. Pertanyaan untuk keikutsertaan secara offline berjumlah lima pertanyaan seputar kegiatan yang rutin diadakan oleh KeSEMaT, kemudian
pengukuran terhadap keikutsertaan secara offline dilakukan dengan memberikan skor pada setiap jawaban dan menjumlahkannya. Hasil skor dari seluruh
responden kemudian menggunakan standar deviasi dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Sebaran responden berdasarkan
keikutsertaan kegiatan offline dapat dilihat pada Gambar 13.
28,3 44,2
27,5
10 20
30 40
50
Rendah skor 5 Sedang skor 6-10
Tinggi skor 11
Gambar 13 Sebaran responden berdasarkan keikutsertaan kegiatan secara offline