Definisi Operasional PENDEKATAN TEORITIS

1. Data sekunder meliputi data organisasi KeSEMaT dan data jumlah followers akun KeSEMaT. Data sekunder lainnya juga diperoleh dari pelaksanaan kegiatan FGD dan ikut terlibat langsung dalam kegiatan KeSEMaT. Data dari jumlah followers akun KeSEMaT digunakan untuk mengetahui jumlah populasi dalam penelitian. Data mengenai organisasi KeSEMaT digunakan sebagai gambaran bagi peneliti mengenai obyek penelitian. Hasil Focus Group Discussion FGD dan keterlibatan langsung dalam kegiatan KeSEMaT digunakan sebagai data tambahan untuk mendukung hasil data primer. 2. Data primer mencakup semua data variabel yang terdapat dalam kerangka pemikiran, yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden. Populasi dari penelitian ini adalah followers dari KeSEMaT. Followers yang dapat menjadi responden adalah yang mem-follow KeSEMaT sebelum tanggal 10 Mei 2013, yaitu hari penutupan pendaftaran kegiatan Mangrove Cultivation 2013. Data kualitatif berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mendalam. Kesulitan dalam mengumpulkan responden adalah tidak semua responden yang dihubungi melalui Twitter secara online memberikan respon dengan mengisi kuesioner. Followers dari akun KeSEMaT beberapa adalah warga negara asing sehingga peneliti harus memilih followers yang memiliki nama akun yang dianggap warga negara Indonesia karena kuesioner hanya dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam melakukan wawancara semi terstruktur peneliti tidak bertatap muka dengan beberapa responden, karena beberapa responden bertempat tinggal di luar kota. Oleh karena itu ada beberapa wawancara semi terstruktur dilakukan melalui fasilitas chatting. Pengumpulan data dilakukan dengan cara responden mengisi kuesioner melalui link yang diberikan saat peneliti mengirimkan mention kepada akun followers KeSEMaT. Pengisian kuesioner dimulai tanggal 1 Mei 2013 hingga 31 Mei 2013. Sebelum responden mengisi kuesioner akan diberikan pertanyaan saringan terlebih dahulu yang menanyakan bahwa responden telah menjadi followers KeSEMaT sebelum tanggal 10 Mei 2013. Apabila responden telah menjadi followers KeSEMaT sebelum tanggal 10 Mei 2013 maka responden dapat melanjutkan mengisi kuesioner, akan tetapi apabila responden menjadi followers setelah tanggal 10 Mei 2013 maka responden tidak dapat melanjutkan mengisi kuesioner.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Unit analisis penelitian ini adalah individu. Data diolah menggunakan software SPSS for Windows versi 18.0 dan Microsoft Excel 2007. Langkah awal yaitu dengan pemberian skor pada setiap pertanyaan tentang karakteristik individu, faktor eksternal, keterlibatan dalam media sosial, perubahan perilaku, dan gerakan sosial. Setelah data primer dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis ke dalam bentuk tabulasi frekuensi dan tabulasi silang. Tabel frekuensi digunakan untuk menyajikan semua data yang telah diolah, sedangkan tabulasi silang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Untuk menguji hubungan antar variabel ordinal digunakan metode statistik non parametrik Uji Korelasi Rank Spearman. Pengujian antar variabel nominal digunakan uji Chi- Square. Keeratan hubungan hasil uji korelasi Rank Spearman dan Chi-Square ditetapkan dengan kriteria seperti yang dikemukakan oleh Guilford 1956 dalam Rakhmat 2002 sebagai berikut: a. 0.20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali b. 0.20-0.40 : hubungan rendah tetapi pasti c. 0.40-0.70 : hubungan yang cukup berarti d. 0.70-0.90 : hubungan tinggi; kuat e. 0.90 : hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 dengan nilai signifikansi sebesar α 0,05, artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95 dan tingkat kesalahan 5. 3.5 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini perubahan perilaku tidak dapat diukur secara tepat, karena tidak ada post test dan pre test. Dalam pengisian aspek kognitif, responden dimungkinkan dapat menjawab kuesioner bukan berasal dari membaca tweet dari akun KeSEMaT akan tetapi hal tersebut mungkin sudah menjadi pengetahuan bagi responden.

BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah KeSEMaT

Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur KeSEMaT didirikan pada tanggal 9 Oktober 2001 oleh 9 orang mahasiswa angkatan 1998, Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro UNDIP, Semarang di desa Teluk Awur, Jepara. Pada awal berdirinya, KeSEMaT memfokuskan diri untuk merehabilitasi lahan gundul di pesisir Teluk Awur. Organisasi ini memiliki misi dan tujuan mengembangkan penelitian tentang ekosistem mangrove di kalangan mahasiswa, menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta mangrove di kalangan anggotanya, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya, serta mewujudkan dan mengembangkan kegiatan yang bersifat ilmiah dan mengarah kepada konservasi ekosistem mangrove, dengan motto konservasi, penelitian, kampanye, pendidikan dan dokumentasi mangrove untuk generasi mendatang. KeSEMaT berhasil menghijaukan kembali kurang lebih 1 Ha lahan mangrove gundul di pesisir pantai Desa Teluk Awur, Jepara melalui program penanaman dan pemeliharaan mangrove secara kontinyu dengan kelulushidupan mencapai 90, di setiap tahunnya, mulai dari tahun 2003 sampai dengan sekarang. Selama kurun waktu 2003 sampai dengan 2012 ini, maka KeSEMaT telah menanam kurang lebih 100.000 bibit mangrove di berbagai pesisir di Jawa. Konsep pembelajaran KeSEMaT yang unik, yaitu dengan program kampanye mangrovenya di internet, melalui Jaringan KeSEMaTONLINE-nya, telah menjadikan kampanye mangrove di Indonesia menjadi sangat efektif. 4.2 Program Kerja KeSEMaT KeSEMaT memiliki program kerja mangrove kurang lebih 30 buah dalam jangka waktu satu tahun, yang mereka kerjakan dengan konsep swadaya voluntary dan kontinu mulai dari tahun 2001 hingga sekarang. Secara rutin, KeSEMaT menyelenggarakan dan mengikuti program pendampingan, penyuluhan, pelatihan, seminar dan kampanye mangrove tingkat regional hingga nasional ke berbagai level masyarakat, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, dinas, LSM hingga kementerian di tingkat nasional dan internasional. KeSEMaT membuat gerakan Koin Untuk Mangrove bernama KUMANG, cara kampanye KeSEMaT melalui di media dan media sosial terkini, di antaranya YouTube, Google+, Quora, Facebook, Twitter, KASKUS, dan Blog. Program kerja KeSEMaT terdiri dari program kerja intern, ekstern dan insidental yang merujuk kepada motto KeSEMaT, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove. Program kerja intern dikhususkan untuk memberikan bekal kepada para KeSEMaTER untuk memahami mangrove dengan lebih baik. Sementara itu, program kerja ekstern bertujuan untuk melibatkan masyarakat umum. Program kerja insidental merupakan program kerjasama antara KeSEMaT dengan CSR perusahaan, swasta dan dinas terkait untuk mengimplementasikan program di satu lokasi tertentu dalam satu periode tertentu. Beberapa program kerja intern dan ekstern KeSEMaT, diantaranya adalah KeSEMaTHUNT KeSEMaTOUR KHKT, Mangrove Restoration MANGRES, KeSEMaTINAUGURATION KI, KeSEMaT Goes To School KGTS, Mangrove Cultivation MC, Mangrove Training MT, Mangrove REpLaNT MR, KeSEMaTCOMPETITION KC, KeSEMaTBIRTHDAY KB, Rapat Anggota Tahunan RAT, Pemilihan Presiden PILPRES dan Serah Terima Jabatan SERTIJAB. Program kerja insidental KeSEMaT, diantaranya adalah Mangrovest, Mangrove Conservation MANGCON, Mangrove Music Charity MMC dan berbagai program pemberdayaan masyarakat bekerjasama dengan CSR perusahaan. 4.3 Karakteristik Responden 4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pengukuran umur didasarkan pada perhitungan menggunakan standar deviasi yang kemudian diambil menjadi tiga kategori yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Responden dengan kategori usia rendah memiliki tingkat umur kurang dari 17 tahun, kategori usia sedang berusia diantara 18 sampai dengan 26 tahun, dan kategori usia tinggi yaitu lebih dari 27 tahun. Kategori dari karakteristik umur ini sesuai dengan yang diungkapkan Riza 2012, berdasarkan data APJI Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia bahwa pengguna internet terbanyak masih pada usia 12-34 tahun yang mencapai total 64 pengguna internet di Indonesia. Berikut adalah grafik pada Gambar 1 yang menunjukkan sebaran responden berdasarkan umur. Gambar 2 Sebaran responden berdasarkan umur Gambar 2 menunjukkan sebaran responden berdasarkan umur, kategori umur dengan tingkat sedang memiliki sebaran tertinggi yaitu 85.80 atau dengan jumlah responden sebesar 103 orang. Jumlah dan sebaran responden berdasarkan umur lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Jumlah responden pada kategori sedang memiliki jumlah tertinggi karena organisasi KeSEMaT merupakan suatu unit kegiatan mahasiswa sehingga akun KeSEMaT banyak dikenal dikalangan mahasiswa. Rentang seseorang menempuh pendidikan perguruan tinggi umumnya pada sebaran umur 18-26 tahun. 4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pengukuran pendidikan berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pitoyo 2012 mengemukakan seperti yang dilansir Mediabistro pengguna Twitter yang mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi mencapai 21. Kategori tingkat pendidikan rendah yaitu responden saat mengisi kuesioner sedang menempuh pendidikan Sekolah Dasar SD atau Sekolah Menengah Pertama SMP atau pendidikan terakhir hingga tamat SD atau SMP. Kategori tingkat pendidikan sedang yaitu responden saat mengisi kuesioner sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA atau pendidikan terakhir hingga SMA. Kategori tingkat pendidikan tinggi yaitu responden saat mengisi kuesioner sedang menempuh tingkat pendidikan di Perguruan Tinggi PT atau pendidikan terakhir hingga PT. Sebaran responden berdasarkan pendidikan kemudian ditampilkan berdasarkan Gambar 3. 3,3 2,5 94,2 20 40 60 80 100 Rendah SD-SMP Sedang SMA Tinggi Perguruan Tinggi Gambar 3 Sebaran responden berdasarkan pendidikan Berdasarkan Gambar 3, responden dengan kategori tingkat pendidikan tinggi memiliki sebaran terbesar yaitu 94.20 atau dengan jumlah responden sebanyak 113 orang. Jumlah dan sebaran responden berdasarkan pendidikan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil sebaran responden didukung oleh data yang dilansir oleh iptek.net bahwa pengguna internet terbanyak di Indonesia berada pada tingkat pendidikan sarjana sebanyak 43. KeSEMaT sebagai organisasi unit kegiatan kampus dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya, sering melibatkan mahasiswa. Sehingga followers KeSEMaT dari kalangan mahasiswa jumlahnya cukup banyak. Hal ini juga ditunjukkan pada pelaksanaan kegiatan Mangrove Cultivation 2013 mayoritas peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hasil ini didukung dengan berdasarkan hasil Focus Group Discussion FGD bahwa penggunaan Twitter sebagai salah satu media komunikasi dan informasi dikalangan mahasiswa keberadaannya memang sedang populer saat ini dibandingkan media sosial lainnya. Beberapa alasan responden mahasiswa menggunakan Twitter berdasarkan hasil FGD adalah : a. Paling mudah digunakan. b. Paling simple. c. Paling up to date. e. Sedang boomingnaik daun. f. Akses cepat. g. Lebih ‘gaul’. h. Unik cara membacanya. i. Lebih mudah terkoneksi dengan orang lain. j. Salah satu cara untuk mencari informasi tentang orang lain. k. Media untuk mencurahkan isi hati. l. Tanda hastag sebagai trendsetter.

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan responden berdasarkan data yang diperoleh dilapangan. Responden dengan tingkat pendapatan rendah yaitu dengan nilai pendapatan kurang dari Rp 498 437 per bulan, nilai pendapatan sedang yaitu dengan nilai lebih dari Rp 498 437 hingga kurang dari Rp 1 382 245 dan pendapatan tinggi dengan nilai lebih dari Rp 1 382 245. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendapatan dijelaskan pada Gambar 4. Berdasarkan Gambar 4 sebaran responden dengan tingkat pendapat sedang dan tinggi memiliki jumlah yang cukup besar, sedangkan responden dengan tingkat pendapatan rendah memiliki persentase terkecil. Jumlah dan sebaran responden lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 2. Banyaknya responden dengan kategori tingkat pendapatan sedang karena mayoritas responden merupakan mahasiswa. Jumlah pendapatan antara Rp 1 000 000-Rp 1 500 000 per-bulan dianggap sudah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.