Prinsip Latihan Jasmani Bagi Penderia Diabetes Mellitus Petunjuk

e. Mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih percaya diri serta pada akhirnya kualitas hidupnya meningkat meskipun dia menderita penyakit menahun.

4. Prinsip Latihan Jasmani Bagi Penderia Diabetes Mellitus

1. Continous Latihan haraus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Misalkan bila dipilih jogging 30 menit, maka selama 30 menit penderita Diabetes Mellitus melakukan jogging tanpa istirahat. 2. Rytmichal Latihan olahraga sebaiknya dipilih yang berirama yait otot-otot berkonsentrasi dan relaksasi secara teratuar. Contohnya : jalan kaki, jogging, berlari, berenang, bersepeda, mendayung, main golf, tenis, atau badminton tidak memenuhi syarat karena banyak berhenti 3. Interval Latihan dilakukan selang-seling antara gerak cepat dan lambat. Contohnya : jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan. 4. Progressive Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan daari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 300-60 menit. 5. Encurance Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda. Pada prinsipnya tak ada perbedaan prinsip latihan jasmani bagi orang Diabetes Mellitus, yaitu harus memenuhi beberapa hal yaitu : frekuensi, intensitas, durasi dan jenis.  Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan dengan teratur 3-5 kali perminggu  Intensitas : ringan dan sedang 60-70 maximum heart rate  Durasi : 30-60 menit  Jenis : latihan jasmani endurans aerobik untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda Perkeni, dalam Ernawati, 2013

5. Petunjuk

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam latihan senam diabetes menurut Ilyas 2004 adalah : I. Pemanasan Warming Up Dilakukan sebelum melakukan latihan yang bretujuan untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan. Selain itu pemanasan perlu untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera akibat olahraga. Lama pemanasan biasanya 5-10 menit. II. Latihan inti Conditioning Pada tahap ini Heart Rate HR diusahakan mencapai target III. Pendinginan Cooling down Pendinginan adalah untuk mencegah terjadinya penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot sesudah berolahraga atau pusing karena darah masih terkumpul pada otot yang aktif. lama pendinginan kurang lebih 5-10 menit IV. Peregangan Streching Dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih tegang dan lebih elastis. Praktiknya dilapangan seperti yang dilakukan oleh klub-klub diabetes, intensitas dinilai dengan : a. Target nadi area latihan Interval nadi yang ditargetkan dicapai selama latihan atau segera latihan maksimum, yaitu antara 60-70 dari denyut nadi maksimal. Sebagai contoh penderita Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin umur 40 tahun interval nadi yang diperbolehkan adalah 60 kali 220-45 dan 75 kali 220-40 dan hasilnya interval nadi antara 108 permenit sampai dengan 142 permenit. Jadi area latihan antara 108-142 denyut nadi permenit. b. Kadar gula darah Sesudah latihan jasmani kadar gula darah 140-180 mgdL pada uisa lanjut dianggap cukup baik sedang usia muda sampai 140 mgdL c. Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan Sebelum latihan tekanan darah tidak melebihi 140 mmHg dan setelah latihan maksimal tidak lebih dari 180 mmHg PERKENI,2011. Untuk mencapai efek metabolik maka latihan inti brkisar antara 30-40 menit dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing 5-10 menit. Bila kurang maka efek metabolik sangat rendah sebaliknya bila berlebiha menimbulkan efek buruk terhadap sistem muskuloskeletal dan kardiovaskuler serta sistem respirasi.

C. Penelitian Terkait

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Efektifitas Edukasi Diabetes Terpadu untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

17 128 175

Perbandingan Mean Platelet Volume ( MPV ) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Terkontrol Dan Tidak Terkontrol

3 95 95

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Studi Penatalaksanaan Pasien Diabetes mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik September sampai Desember 2009

0 25 77

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 18

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA.

0 1 11

PENERAPAN SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA KELOMPOK PROLANIS DIABETES MELLITUS TIPE II

0 0 16

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN SESUDAH SENAM DIABETES PADA PASIEN PROLANIS DIABETES MELLITUS TIPE 2 Manuscript

0 0 6