berbahaya bagi individu tersebut, sehingga disarankan bila ingin melakukan kegiatan jasmani olahraga maka kadar gula darah haruas dibawah 250 mgdl.
Ernawati, 2013 Semua efek ini sangat bermanfaat pada diabetes karena dapat menurunkan
berat badan, mengurangi rasa stress dan mempertahankan kesegaran tubuh. Latihan juga akan mengubah kadar lemak darah, yaitu meningkatkan kadar HDL-
kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigliserida Brunner dan Suddarth, 2002.
2. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi dari senam diabetes ini dapat diberikan kepada seluruh penderita DM dengan tipe 1 maupun 2. Sebelum memulai senam para peserta harus
diperiksa kadar glukosa darahnya sebelum, selama dan sesudah periode senam tersebut.
Para peserta harus makan camilan yang mengandung karbohidrat jika diperlukan, untuk mempertahankan kadar glukosa darah. Penderita diabetes
dengan kadar glukosa darah lebih dari 250 mgdL 14 mmolL dan menunjukkan adanya keton dalam urin tidak boleh melakukan latihan sebelum pemeriksaan
keton urin menunjukkan hasil negatif dan kadar glukosa darah telah mendekati normal. Latihan dengan kadar glukosa darah yang tinggi akan meningkatkan
sekresi glukagon, growth hormon dan katekolamin. Peningkatan hormon ini membuat hati melepas lebih banyak glukosa sehingga terjadi kenaikan kadar
glukosa darah Brunner dan Suddarth, 2002.
3. Manfaat
Olahraga secara umum bermanfaat bagi penatalaksanaan DM, akan tetapi dapat dilepaskan dari keseluruhan program penatalaksanaan DM, yaitu diet,
olahraga, obat-obatan oral atau insulin, penyuluhan. Apabila keempat prosedur terapi tersebut dijalankan, maka hasil ptimal regulasi DM akan tercapai. Adapun
manfaat olahraga pada DM menurut Brunner dan Suddarth 2002 adalah : a. Mengontrol gula darah, terutama pada DM tipe 2 yang mengikuti
olahraga teratur maka monitor gula darah HbA1C mengalami perbaikan. Glukosa darah dibakar menjadi energi, sehingga sel-sel
energi menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Peredaran darah lebih baik dan resiko terjadinya diabetes tipe 2 akan turun sampai 50.
b. Menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi pada penderita DM, olahraga dapat membantu
memperbaiki profil lemak darah, menurunkan kolesterol total. LDL trigliserida dan menaikkan HDL kolesterol serta memperbaiki sistem
hemostatik, sirkulasi dan tekanan darah. c. Menurunkan berat badan, pengaturan olahraga secara optimal dan diet
DM pada penderita kegemukan obesitas dapat menurunkan berat badan. Penurunan berat badan menguntungkan dalam regulasi DMTD
obese, yaitu memperbaiki insulin resisten, mengontrol gula darah dan memperbaiki resiko PJK.
d. Memperbaiki gejala-gejala muskuloskeletal otot, tulang, sendi yaitu dengan gejala-gejala neuropati perifer dan osteoartrosis, seperti
kesemutan, gatal-gatal, linu-linu.
e. Mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih percaya diri serta pada akhirnya kualitas hidupnya meningkat
meskipun dia menderita penyakit menahun.
4. Prinsip Latihan Jasmani Bagi Penderia Diabetes Mellitus