Faktor Yang Mempengaruhi Gula Darah

Glukosa darah 2 jam setelah makan postprandial 140 mgdL untuk usia 50 tahun atau kurang. 160 mgdL untuk usia 50-60 tahun Random Tingkat bervariasi tergantung kapan dan seberapa banyak kamu makan pada saat makan terakhir. Pada umumnya 80-120 mgdL Sebelum makan atau saat bangun tidur 100-140mgdL Sumber : http:diabetes.webmd.comblood-glucose?page=3 c. Cara Mengontrol Gula Darah Kadar gula darah dapat dikontrol dengan 3 cara yakni menjaga berat badan ideal, diet makanan seimbang dan melakukan olahraga latihan fisik. Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga cara tersebut sering kali kurang memadai lagi. Kadar gula darah mungkin tidak terkontrol dengan baik. Pada keadaan yang seperti inilah baru diperlukan obat anti diabetes OAD. Jadi, pada dasarnya obat baru diperlukan jika dengan cara diet dan olahraga gula darah belum terkontrol dengan baik.

8. Faktor Yang Mempengaruhi Gula Darah

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang berolah raga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi, meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia, serta dampak perawatan dari obat, misalnya steroid Fox Kilvert, 2010 1 Olah raga secara teratur dapat mengurangi resistensi insulin sehingga insulin dapat dipergunakan lebih baik oleh sel-sel tubuh. Olah raga juga dapat digunakan sebagai usaha untuk membakar lemak dalam tubuh sehingga dapat mengurangi berat badan bagi orang obesitas. 2 Asupan makanan terutama melalui makanan berenergi tinggi atau kaya karbohidrat dan serat yang rendah dapat mengganggu stimulasi sel-sel beta pankreas dalam memproduksi insulin. Asupan lemak di dalam tubuh juga perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kepekaan insulin. 3 Interaksi antara pituitary, adrenal gland, pancreas dan liver sering terganggu akibat stress dan penggunaan obat-obatan. Gangguan organ- organ tersebut mempengaruhi metabolism ACTH hormon dari pituitary, kortisol, glucocorticoids hormon adrenal gland, glucagon merangsang glukoneogenesis di liver yang akhirnya meningkatkan kadar gula dalam darah Mahendra, Krisnatuti, Tobing, Alting, 2008. Kurang tidur bisa memicu produksi hormone kortisol, menurunkan toleransi glukosa, dan mengurangi hormon tiroid. Semua itu menyebabkan resistensi insulin dan memperburuk metabolisme. 4 Semakin bertambah usia perubahan fisik dan penurunan fungsi tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan zat gizi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa masalah gizi pada usia lanjut sebagian besar merupakan masalah gizi berlebih dan kegemukanobesitas yang memicu timbulnya penyakit degeneratif termasuk diabetes mellitus Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, Batubara, 2008. B. SENAM DIABETES 1. Definisi Senam diabetes adalah senam aerobic low imact dan rithmis gerakan menyenangkan tidak membosankan dan dapat diikuti semua kelompok umur sehingga menarik antusiasme kelompok dalam klub-klub diabetes Hans Tjandra, 2007. Pada orang normal energi yang dibutuhkan pada awal kegiatan olahraga terutama berasal dari glukosa dan asam lemak bebas, namun pemakaian glukosa pada tingkat ini lebih cepat. Energi pada awal berolahraga berasal daari cadangan ATP-PC otot, setelah itu didapatkan dari cadangan glikogen otot, selanjutnya baru digunakan glukosa. Pada orang dengan Diabetes Mellitus kegiatan fisik pada keadaan post absorbsi makanan, maka kebutuhan energi otot yang bekerja akan dipenuhi oleh proses pemecahan glikogen intramuskular, cadangan trigliserida dan juga peningkatan sediaan glukosa hati dan asam lemak bebas dari cadangan trigliserida ekstramuskular. Pada penderita Diabetes Mellitus dengan kadar gula darah tidak terkontrol, latihan jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar glukosa darah dan benda keton yang dapat berakibat fatal. Pada sebuah penelitian didapatkan hasil jika glukosa darah sekitar 332 mgdl, bila tetap melakukan olahraga akan berbahaya bagi individu tersebut, sehingga disarankan bila ingin melakukan kegiatan jasmani olahraga maka kadar gula darah haruas dibawah 250 mgdl. Ernawati, 2013 Semua efek ini sangat bermanfaat pada diabetes karena dapat menurunkan berat badan, mengurangi rasa stress dan mempertahankan kesegaran tubuh. Latihan juga akan mengubah kadar lemak darah, yaitu meningkatkan kadar HDL- kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigliserida Brunner dan Suddarth, 2002.

2. Indikasi dan Kontraindikasi

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Efektifitas Edukasi Diabetes Terpadu untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

17 128 175

Perbandingan Mean Platelet Volume ( MPV ) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Terkontrol Dan Tidak Terkontrol

3 95 95

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Studi Penatalaksanaan Pasien Diabetes mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik September sampai Desember 2009

0 25 77

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 18

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA.

0 1 11

PENERAPAN SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA KELOMPOK PROLANIS DIABETES MELLITUS TIPE II

0 0 16

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN SESUDAH SENAM DIABETES PADA PASIEN PROLANIS DIABETES MELLITUS TIPE 2 Manuscript

0 0 6