Asas dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah Prinsip-Prinsip Koperasi

d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor usaha melalui program pendidikan di sekolah. e. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi, sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat, serta sikap wirausaha. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi koperasi sekolah adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dalam rangka menumbuhkan jiwa serta sikap wirausahawan yang tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berwirausaha sejak dini.

3. Asas dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah

Yang menjadi dasar atau landasan hukum koperasi sekolah adalah sebagai berikut : a. Landasan ideologi koperasi sekolah adalah pancasila; b. Landasan Strukturalkonstitusional koperasi sekolah : UUD 1945 pasal 33; c. Landasan operasional koperasi sekolah adalah peraturan-peraturan pemerintah, diantaranya : 1 Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No.638SKPTSMEN1974; 2 Keputusan Bersama Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No.SKB 125MKPTSX1984, No.0447U1984, dan No. 71 tahun 1984 tentang pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah. 17 17 Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012, h. 169

4. Prinsip-Prinsip Koperasi

Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan yang dinamakan prinsip atau sendi dasar koperasi salah satunya adalah tujuan pendidikan nasional yang ditunjang oleh tujuan pendidikan yang dibuat oleh sekolah. Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut Undang – Undang No 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : 18 a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis; c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal; e. Kemandirian; f. Pendidikan koperasi; Menurut Hendrojogi pendidikan koperasi adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh setiap organisasi koperasi. Semua koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan umum tentang asas-asas dan teknik perkoperasian. Dengan ditingkatkannya pengetahuan para pengelola koperasi diharapkan asas-asas dan teknik perkoperasian akan lebih mudah diterapkan dalam praktik. 19 Pernyataan ini juga didukung oleh Herlan Firmansyah, dkk. Pendidikan terhadap anggota menjadi prinsip pokok dalam koperasi. Melalui pendidikan, anggota akan mengetahui bagaimana berkoperasi sehingga diharapkan berdampak langsung terhadap tingkat partisipasi anggota dalam membangun koperasi. 20 g. Kerjasama antar koperasi. 18 M. Firdaus, dan Agus Edhi, Perkoperasian : Sejarah, Teori Praktek, cet.2, Ghalia Indonesia : Bogor, 2004, h. 45 19 Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, Rajawali Pers : Jakarta, 2010, h.39 20 Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012, h. 150 Prinsip tersebut selaras dengan yang dinyatakan oleh Hendrojogi, yaitu: a. Sukarela dan Keanggotaan Terbuka Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang yang mampu menggunakan layanannya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa perbedaan dalam hal gender, sosial, ras, politik, dan agama. b. Pengawasan Demokrasi Anggota Koperasi adalah organisasi yang demokratis diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif berpartisipasi dalam setiap kebijakan dan pembuatan keputusan, setiap anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama. c. Partisipasi Ekonomi Anggota Para anggota memberikan kontribusi yang sama terhadap modal koperasi mereka, dan diawasi secara demokratis. Sekurangnya sebagian modal itu adalah milik bersama. Para anggota biasanya menerima konpensasi terbatas, jika ada modal yang diberikan sebagai persyaratan anggota. Para anggota mengalokasikan pembangunan koperasi mereka. Manfaat bagi para anggota adalah dalam bentuk proporsi dari transaksi mereka dengan koperasi; mendukung aktivitas lainnya yang telah disetujui dalam keanggotaan. d. Otonomi dan Kebebasan Koperasi adalah organisasi otonom yang berdikari dan dikontrol oleh para anggota. Jika koperasi membuat kesepakatan dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau meneambah modal dari sumber diluarnya mereka melakukannya dengan memastikan kontrol secara demokratis oleh para anggota dan dengan mempertahankan otonomi koperasi mereka. e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk para anggotanya, para wakil terpilih, manajer, pegawai sehingga mereka dapat berkontribusi dalam mengembangkan koperasi milik mereka. Mereka menyampaikan informasi untuk masyarakat umum terutama peserta didik muda. f. Kerja Sama Antar Koperasi Koperasi melayani anggotanya secara lebih efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara berkerja sama melalui struktur-struktur lokal, nasional, regional dan internasional. g. Perhatian Pada Komunitas Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dari anggotanya melalui kebijakan yang telah disetujui para anggota. 21 Berdasarkan prinsip – prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Demikian juga dengan koperasi sekolah yang harus dilandasi prinsip – prinsip dalam menjalankan kegiatannya agar tercapai tujuan yang diharapkan.

5. Peran Koperasi Sekolah

Dokumen yang terkait

Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang

6 49 244

Peran Koperasi Berkah Mentari dalam Meningkatkan Usaha Mikro pada Masyarakat Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 21 144

PERAN KONSELOR DI SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

0 2 10

Peran Sekolah dalam Pembentukan Karakter Anti Bullying Siswa

0 4 3

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA ISLAMI DI SMK MUHAMMADIYAH Peran Kepala Sekolah Dalam Menumbuhkan Budaya Islami Di Smk Muhammadiyah Gubug Grobogan.

0 3 19

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA ISLAMI DI SMK MUHAMMADIYAH Peran Kepala Sekolah Dalam Menumbuhkan Budaya Islami Di Smk Muhammadiyah Gubug Grobogan.

0 2 12

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH Budaya Salaman Sebagai Upaya Menumbuhkan Karakter Bersahabat Di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali).

0 3 22

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH Budaya Salaman Sebagai Upaya Menumbuhkan Karakter Bersahabat Di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali).

0 4 10

SISTEM PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MEMBINA KARAKTER KEBANGSAAN :Studi Deskriptif pada Koperasi Sekolah di SMK Negeri 1 Ciamis.

2 14 59

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA :studi deskriptif terhadap pendidikan karakter siswa di SMKN 12 Bandung.

0 4 42