Motivasi Anggota Kelompok MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “SEDYO RAHAYU” DI DUSUN POLAMAN, DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL

14 aneka umbi, sayuran, buah serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein bagi keluarga pada suatu lokasi kawasan perumahan atau warga yang saling berdekatan Pedum P2KP, 2014. Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari di Kabupaten Bantul merupakan usaha dari pemerintah untuk dapat mencapai pola konsumsi B2SA untuk memenuhi skor PPH yang ideal dengan menanam tanaman buah-buahan, sayuran, peternakan dan perikanan. Komitmen pemerintah Daerah bantul untuk pemanfaatan pekarangan didukung oleh adanya Intruksi Bupati No. 3 Tahun 2012 tentang Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari. Kemudian Intruksi Bupati tersebut ditindak lanjuti oleh BKPPP Bantul dan kegiatan pemanfaatan pekarangan yang dilakukan di Kabupaten bantul bernama Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari. Sasaran Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari tahun 2014 adalah 10 Kelompok Wanita Tani KWT yang berada di 10 Desa, 5 Kecamatan di Kabupaten Bantul. Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari 2014 diawali dengan identifikasi calon lokasi dan calon penerima manfaat bantuan yang dilakukan oleh tim BKPPP Bantul dan BPP. Setelah didapatkan lokasi maka ditetapkan kelompok peserta kegiatan dengan Surat Keputusan Kepala BKPPP Bantul. Tujuan Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari yaitu: a. Mendorong pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman buah-buahan, sayuran, perikanan dan peternakan untuk peningkatan konsumsi keluarga, b. Meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras, c. Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk konsusmsi keluarga.

C. Motivasi Anggota Kelompok

Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi motivation dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan 15 potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Hasibuan, 2001. Robbins, S.P. dalam Hasibuan 2001 menjelaskan motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan usaha semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi, yang dipengaruhi oleh usaha dan kemampuan upaya individu itu sendiri dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Merle J. Moskowits dalam Hasibuan 2001 mendefiniskan motivasi sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. Mathis dan Jackson 2006 mengungkapkan bahwa motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Motivasi adalah dorongan yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau atau rela untuk menggerakkan kemampuannya dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dalam waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah di tentukan sebelumnya Siagian, 2004. Menurut Achmad Amsakar 2008, ada beberapa indikator pengukuran pada motivasi kelompok tani yaitu : 1 dorongan mencapai tujuan, 2 semangat kerja, 3 inisiatif dan kreativitas, serta 4 rasa tanggung jawab.Adanya motivasi seseorang dalam aktivitasnya selalu dikaitkan dengan kebutuhannya, karena pada dasarnya hal yang mendasari timbulnya motivasi pada seseorang adalah atas desakan kebutuhan, seperti yang ditegaskan Syafrudin, 2005 bahwa hal yang mendasari timbulnya motivasi pada seseorang adalah atas desakan kebutuhan baik primer maupun sekunder. Teori Herarcy of Need A.H Maslow menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada dirisetiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Maslow menyatakan bahwa adasuatu hirarki kebutuhan pada setiap manusia. Setiap orang memberi prioritas padasuatu kebutuhan sampai kebutuhan itu terpenuhi. Jika kebutuhan pertama telahterpenuhi maka kebutuhan kebutuhan kedua akan memegang peranan, demikian seterusnya. Maslow mengutarakan hasil pemikiran bahwa pada intinya manusia mempunyai 5 tingkat kebutuhan Hierarchy of Needs sebagai berikut: a. Kebutuhan fisiologisPhisiological Needs, merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, 16 seperti seperti sandang, pangan dan papan. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar inilah yang membuat manusia giat untuk bekerja.b. Kebutuhan Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan Safety Needs,kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk dilindungi dari bahaya dan ancaman fisik.c. Kebutuhan Sosial Social Affilliation Needs, kebutuhan ini mencakup memberi dan menerima persahabatan, cinta kasih, rasa memiliki belonging.d. Kebutuhan akan penghargaan diri Esteen Needs, yaitu pengakuan serta penghargaan dari anggota atau karyawan dan masyarakat lingkungannnya yang terdiri dari dua jenis yaitu faktor internal meliputi kebutuhan harga diri, kepercayaan diri, otonomi, dan kompetensi. Faktor eksternal meliputi kebutuhan untuk dikenali dan diakui prestasi dan faktor eksternal seperti status, pengakuan dan perhatian dari lingkungan. e. Kebutuhan aktualisasi diri The needs of self-actualization, meliputi kebutuhan untuk menjadi kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh dengan menggunakan kemampuan dan keterampilannya untuk mencapai suatu prestasi kerja yang memuaskan. Alderfer Existence, Relatedness And Growth ERG Theory oleh Alderfer. Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang psikolog asal Amerika Serikat, teori ini merupakan simplifikasi dan pengembangan lebih lanjut dari teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow. E Existence atau keberadaan; R Relatedness atau hubungan; G Growth atau pertumbuhan. Gambar 1. Hubungan Level Teori Maslow dan ERG 17 Ketiga kebutuhan pokok manusia ini diurai Aldelfer sebagai simplifikasi teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow sebagai berikut: 1 existence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman; 2 relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslow; 3 growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow.

D. Partisipasi Anggota dalam Kelompok