51
sosialisasi sedangkan anggota yang aktif bertanya saat sosialisasi atau bertanya lebih dari tiga kali hanya berjumlah 3 orang. Alasan anggota yang tidak bertanya saat sosialisasi disebabkan
karena anggota yang hadir dalam sosialisasi sudah memahami materi yang disampaikan oleh BKPPP Bantul. Anggota KWT Sedyo Rahayu yang aktif bertanya yaitu anggota yang
merangkap menjadi pengurus kelompok seperti ketua, wakil ketua dan bendahara. Partisipasi anggota dalam memberikan usulan saat sosialisasi terbagi kedalam 4 kategori
skor, skor 1 memiliki arti anggota tidak memberikan usulan, skor 2 memiliki arti anggota 1 kali memberikan usulan, skor 3 memiliki arti 2-3 kali anggota memberikan usulan dan skor 4
memiliki arti lebih dari 3 kali anggota memberikan usulan. Partisipasi anggota memberikan usulan saat sosialisasi termasuk dalam kategori sangat rendah dikarenakan hanya 2 orang yang
aktif memberikan usulan. Partisipasi ini rendah dikarenakan dari mayoritas anggota tidak memberikan usulan. Alasan anggota tidak memberikan usulan dikarenakan anggota sudah puas
dengan apa yang disampaikan oleh pemateri. Anggota KWT Sedyo Rahayu lainnya yang berpartisipasi memberikan usulan merupakan pengurus KWT Sedyo Rahayu seperti ketua,
sekertaris, wakil ketua dan bendahara. Anggota biasa tidak memberikan usulan dikarenakan tidak memilki ide untuk memberikan usulan dan merasa setuju dengan usulan yang sudah
disampaikan oleh pengurus.
2. Partisipasi Anggota Dalam Pelatihan
Partisipasi dalam pelatihan adalah keikutsertaan anggota dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan BKPPP Bantul dalam rangka memberikan pelatihan mengenai kegiatan
Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari kepada anggota kelompok. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014 sampai dengan 9 Juni 2014. Pelatihan dilakukan
dirumah Ketua KWT Sedyo Rahayu dan dilaksanakan selama enam hari. Narasumber atau fasilitator dalam kegiatan pelatihan ini berasal dari penyuluh BKPPP Bantul dan PPL Penyuluh
Pertanian Lapangan Kecamatan Sedayu. Partisipasi anggota dalam pelaksanaan diukur dengan kehadiran anggota, keaktifan bertanya dan keterlibatan saat praktek dan partisipasi anggota
dalam memberikan usulan. Partisipasi anggota dalam pelatihan termasuk dalam kategori sedang tabel 10.
52
Tabel 10. Partisipasi Anggota Dalam Pelatihan
No Item
Distribusi Skor Responden
Perolehan skor
Rata-rata Skor
Kategori 1
2 3
4 1
Kehadiran 16
1 1
15 81
2,45 Rendah
2 Bertanya
4 4
6 3
42 2,47
Rendah 3
Praktek 2
2 13
60 3,52
Sedang 4
Usulan 9
2 2
4 35
2,05 Rendah
Total 218
10,49
Error Reference
source not
found.
Keterangan:
Kisaran skor 4,0 – 7,0
= Sangat rendah Partisipasi pelatihan
7,1 – 10,0 = Rendah
10,1 – 13,0 = Sedang
13,1 – 16,0 = Tinggi
Dalam item bertanya, praktek dan memberikan usulan jumlah anggota yang diberikan pertanyaan tentang partisipasi dalam pelatihan hanya 17 orang saja karena 16 orang anggota
lainnya tidak mengikuti pelatihan. Anggota yang tidak hadir dalam pelatihan sudah pasti tidak akan berpartisipasi dalam setiap kegiatan pelatihan. Jadi untuk mengetahui rata rata skor peritem
jumlah perolehan skor dibagi dengan 17, karena jumlah anggota yang hadir sebanyak 17 orang sedangkan item kehadiran dibagi dengan 33 karena untuk mengetahui apakah angggota hadir dan
berapa kali anggota hadir dalam pelatihan. Skor yang digunakan untuk mengetahui kehadiran anggota dalam pelatihan dibagi ke
dalam 4 kategori yaitu, skor 1 memiliki arti anggota tidak hadir dalam pelatihan, skor 2 memiliki artihadir dalam pelatihan 1-2 kali, skor 3 memiliki arti hadir dalam pelatihan 3-5 kali dan skor 4
memiliki arti selau hadir dalam setiap pelatihan 6 kali. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi anggota dalam kehadiran saat pelatihan termasuk dalam kategori rendah. Partisipasi anggota
dalam pelatihan termasuk rendah dikarenakan dalam kegiatan pelatihan jumlah anggota yang diminta hadir oleh BKPPP Bantul hanya 15 orang saja. Hal tersebut dilakukan agar pada saat
53
pelatihan berlangsung berjalan dengan efektif karena tidak terlalu banyak orang dan disesuaikan pula dengan tempat yang tersedia dan jumlah tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan.
Selain itu menurut informasi dari Ketua KWT Sedyo Rahayu, sebelumnya BKPPP Bantul telah menginformasikan kepada kelompok bahwa dalam kegiatan pelatihan anggota yang
mengikuti pelatihan harus dapat mengikuti pelatihan selama enam hari penuh. Kemudian Ketua KWT Sedyo Rahayu memberikan informasi tersebut kepada anggota dan hasil yang diperoleh
sebanyak 17 orang yang bersedia mengikuti pelatihan. Namun dalam prakteknya terdapat 2 orang anggota yang tidak mengikuti pelatihan 6 hari penuh karena adanya urusan keluarga
mendesak yang tidak dapat ditinggalkan sehingga menyebabkan 2 orang anggota tidak melanjutkan mengikuti pelatihan. Anggota yang tidak pernah hadir dalam pelatihan dikarenakan
memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan seperti berdagang dan pembantu rumah tangga. Alasan lain anggota tidak mengikuti pelatihan karena memiliki anak ataupun cucu usia dibawah
lima tahun yang belum bisa ditinggalkan. Partisipasi anggota bertanya saat pelatihan terbagi kedalam 4 kategori skor, skor 1
memiliki arti tidak bertanya dalam setiap pelatihan, skor 2 memiliki arti bertanya 1 kali dalam setiap pelatihan, skor 3 memiliki arti bertanya 2-3 kali dalam setiap pelatihan dan skor 4
memiliki arti lebih dari 3 kali bertanya dalam setiap pelatihan. Partisipasi anggota bertanya saat pelatihan tergolong dalam kategori rendah. Partisipasi anggota dalam pelatihan tergolong rendah
dikarenakan mayoritas anggota yang hadir pelatihan bertanya hanya 2-3 kali saja dalam setiap pelatihan. Anggota yang tidak bertanya dalam pelatihan mengaku sudah paham dengan yang
disampaikan oleh pemateri selain itu juga ada yang beralasan bahwa pertanyaan yang akan anggota ajukan sudah ditanyakan oleh anggota lainnya.
Anggota yang aktif bertanya dalam setiap pelatihan merupakan ketua, wakil ketua dan satu orang anggota biasa yang memiliki keingintahuan tinggi. Anggota ini merupakan anggota
yang sudah sejak awal bergabung di KWT Sedyo Rahayu pada tahun 1996 dan usianya sudah tidak muda lagi yaitu 73 tahun namun meskipun begitu anggota ini tetap aktif dalam kegiatan
pelatihan dan pelaksanaan. Keaktifan anggota biasa ini saat bertanya juga berpengaruh terhadap partisipasi anggota tersebut dalam pelaksanaan lapangan. Anggota tersebut sudah mendapatkan
kesemua hasil dari bantuan seperti lele, telur, cabe, terong dan pepaya.
54
Partisipasi anggota praktek saat pelatihan terbagi kedalam 4 kategori skor, skor 1 memiliki arti anggota tidak terlibat, skor 2 memiliki arti terlibat hanya awal saja dalam setiap
pelatihan, skor 3 memiliki arti terlibat sebagian kegiatan dan skor 4 terlibat sepenuhnya dalam setiap pelatihan. Partisipasi anggota KWT Sedyo Rahayu dalam praktek saat pelatihan tergolong
dalam kategori sedang karena dari mayoritas anggota yang hadir dalam sosialisasi mengikuti praktek dari awal hingga akhir dalam setiap pelatihan. Anggota merasa senang dengan mengikuti
praktek dari awal sampai akhir karena dengan praktek langsung materi yang disampaikan oleh penyuluh lapangan lebih dapat dipahami.
Partisipasi anggota dalam memberikan usulan saat pelatihan terbagi kedalam 4 kategori skor, skor 1 memiliki arti tidak memberiakn usulan, skor 2 memiliki arti memberikan usulan 1
kali dalam setiap pelatihan, skor 3 memiliki arti memberikan usulan 2-3 kali dalam setiap pelatihan dan skor 4 memiliki arti memberikan usulan lebih dari 3 kali. Hasil enunjukkan bahwa
partisipasi anggota dalam memberikan usulan saat pelatihan tergolong rendah. Partisipasi anggota dalam memberikan usulan tergolong rendah dikarenakan sebagian anggota tidak
memberikan usulan saat pelatihan. Anggota yang tidak memberikan usulan saat pelatihan dikarenakan sudah memahami materi yang disampaikan oleh penyuluh. Sebagian anggota
lainnya memberikan usulan meskipun jumlah usulan yang diajukan beragam yakni antara 1 sampai lebih dari 3 kali usulan. Anggota yang aktif memberikan usulan merupakan 2 orang
pengurus yaitu ketua dan wakil ketua sera 2 orang anggota biasa yang sudah sejak awal bergabung di KWT Sedyo Rahayu dan aktif dalam setiap kegiatan KWT termasuk dalam
kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari. Salah satu usulan yang nyata dilaksanakan yaitu mengenai ketentuan pembagian bantuan yang didasarkan pada kehadiran
anggota dalam pelatihan dan persiapan bahan tanam yang dilakukan bersama oleh anggota dan didampingi penyuluh.
3. Partisipasi Anggota Dalam Pelaksanaan Lapangan