Latar belakang MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “SEDYO RAHAYU” DI DUSUN POLAMAN, DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL

7 I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia akan mudah dicapai jika didasarkan pada beberapa hal antara lain, penyediaaan pangan berbasis pemanfaatan ketersediaan sumberdaya lokal, baik sumber daya alam, manusia, teknologi dan sosial; efisiensi ekonomi dengan tetap memperhatikan keunggulan kompetitif wilayah; distribusi yang mengacu pada pasar yang kompetitif serta perbaikan mutu dan konsumsi aneka ragam pangan Hanafie, 2010. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan kewajiban semua pihak untuk mewujudkannya. Penanganan masalah pangan akan memerlukan usaha kerjasama berbagai kelompok yang berkepentingan. Perencanaan untuk meningkatkan pengadaan pangan pada tingkat masyarakat yang tinggal didaerah pertanian adalah penting, baik untuk pembangunan nasional maupun untuk kesejahteraan manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menciptakan kemandirian pangan agar tercapai kebutuhan pangan yang dikehendaki Suhardjo, 2009. Kelompok yang terbentuk sebagai suatu sistem sosial tentu saja bukan hanya sebagai wadah untuk berkumpul, akan tetapi kelompok memiliki fungsi yang dapat dirasakan oleh anggota kelompok. Cartwright dan Zander 1968 menyebutkan bahwa ada empat fungsi kelompok yaitu: 1 media pencapaian tujuan bersama goal achievement, 2 media usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok group maintenance, 3 media untuk membantu anggota kelompok memperkuat kemampuannya, dan 4 media untuk membantu menetapkan hubungan dengan lingkungan sosialnya Kelompok yang berhubungan dengan pertanian ialah kelompok tani. Kelompok tani merupakan kumpulan petani peternak pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, lingkungan ekonomi, lingkungan sumberdaya, kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatandan mengembangkan usaha anggota Permentan Nomor 82 Tahun 2013. Selain kelompok tani terdapat juga kelompok wanita tani yang anggotanya terdiri dari wanita tani dan berkecimpung dalam kegiatan pertanian. Wanita tani merupakan perempuan yang dewasa maupun muda dalam keluarga petani dan masyarakat pertanian yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dan ikut bertanggung jawab dalam 8 kegiatan usaha tani dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan usaha peningkatan kesejahteraan keluarganya yang tentunya tidak dapat terlepas dari motivasi masing-masing individu.Departemen Pertanian,2007 Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahyu merupakan Kelompok Wanita Tani yang berada di Dusun Polaman, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Kelompok wanita tani ini sudah berdiri sejak tahun 1996 akan tetapi kurang aktif dalam pelaksanaan kegiatannya. Namun, pada tahun 2006 Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu mulai aktif kembali dengan mengadakan kegiatan-kegiatan rutinnya, seperti pertemuan rutin, piket rutin di saung KWT dan melakukan produksi berbagai macam produk olahan. Sejak 8 tahun terakhir KWT “Sedyo Rahayu” mengalami pengembangan diantaranya dalam hal pengelolaan usaha kelompok, produksi, kemitraan dan permodalan. Perkembangan kelompok tidak lepas dari peran anggota dan lembaga pendukung. Dari perkembangan yang terjadi, KWT Sedyo Rahayu pernah mendapatkan juara 1 sebagai KWT terbaik di Kabupaten Bantul dan juara 2 sebagai KWT terbaik se-DIY pada tahun 2007. Kemapuan anggota KWT dalam mengolah produk olahan didapatkan dari pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Provinsi DIY, Dinas Pertanian Bantul, BKPPP dan BPP Sedayu. Selain membantu pelatihan pemerintah juga membantu dalam hal permodalan. Pemberian bantuan ini biasanya diberikan dalam bentuk barang pendukung yang bertujuan untuk mengembangkan usaha KWT.Untuk itu perlu diketahui bagaimana profil dan motivasi anggota Kelompok Wanita Tani KWT Sedyo Rahayu di Desa Agrorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Salah satu kegiatan unggulan kelompok yaitu kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Lestari Projotamansari. Dalam kegiatan P2KP yang menjadi sasaran atau penerima manfaat dan pelaksana kegiatan P2KP yaitu kelompok wanita tani seluruh Indonesia yang sudah eksis dan beranggotakan minimal 30 orang rumah tangga serta lokasinya saling berdekatan. Kelompok wanita tani dirasa cukup berperan penting karena wanita menentukan status nutrisi rumah tangga. Dalam kegiatan ini diharapkan masyarakat melalui kelompok wanita tani dapat memperoleh pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman B2SA seperti yang menjadi tujuan pada kegiatan P2KP. Pedoman P2KP, 2014 Kabupaten Bantul sebagai salah satu Kabupaten yang ada di D.I Yogyakarta ikut andil dalam kegiatan P2KP yang dibentuk oleh pemerintah pusat. Dalam kegiatan P2KP, Badan 9 Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh BKPPP Kabupaten Bantul mengembangkan kawasan Rumah Tangga Pangan Lestari Projotamansari. Menurut data dari BKPPP Kabupaten Bantul, kelompok wani tani yang disetujui untuk mendapatkan alokasi dana guna mengembangkan kegiatan tersebut sebanyak 12 kelompok. Pada tahun 2014 KWT ”Sedyo Rahayu” mendapatkan bantuan dari BKPPP Bantul berupa benih ikan lele dan ayam sebagai bagian dari kegiatan kawasan Rumah Tangga Pangan Lestari Projotamansari. Bantuan lele dan ayam yang diterima oleh Kelompok Wanita Tani “Sedyo Rahayu” selanjutnya dibagikan kepada anggota KWT. Anggota KWT membudidayakan ikan lele dan ayam dirumah masing-masing anggota dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Kegiatan budidaya ikan lele dan ayam dilakukan secara mandiri mulai dari persiapan tempat, perawatan hingga pemanenan. Dalam setiap harinya anggota mencatat setiap perkembangan dari pertumbuhan ikan lele dan ayam sampai dengan hasil panen yang diperoleh dan pemanfaatan hasil panen. Pencatatan yang dilakukan anggota selanjutnya dilaporkan kepada pengurus kelompok pada saat pertemuan rutin yang dilakukan setiap Hari Selasa Legi. Hasil budidaya ikan lele dan ayam tersebut menjadi hak anggota untuk dikonsumsi bersama anggota keluarga, akan tetapi apabila hasil budidayanya berlebih maka dapat pula dijual. Partisipasi anggota kelompok dalam mengelola kegiatan Kawasan Rumah Tangan Pangan Lestari Projotamansari merupakan faktor penting dalam keberhasilan kegiatan tersebut. Selain itu apabila anggota berpartisipasi aktif dalam mengelola kegiatan maka anggota diharapkan akan mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Melihat dari kegiatan dan partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu, menarik untuk diketahui bagaimana sebetulnya partisipasi anggota dan apa manfaat yang diperoleh anggota KWT “Sedyo Rahayu” dalam kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Lestari Projotamansari.

B. Tujuan