Motivasi Anggota dalam Kegiatan Kelompok Wanita Tani

44 b. Juara II tingkat Provinsi DIY Pada Bulan Oktober 2007 Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu mewakili Kabupaten Bantul untuk mengikuti lomba kelompok wanita tani dan mendapatkan juara II sebagai kelompok wanita tani terbaik tingkat provinsi. Dari lomba tersebut Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu mendapatkan hadiah berupa uang tunai senilai Rp 2.500.000 dan uang tersebut digunakan untuk membeli meja dan lemari yang digunakan untuk menunjang kegiatan kelompok.

B. Motivasi Anggota dalam Kegiatan Kelompok Wanita Tani

Motivasi anggota dalam kegiatan kelompok wanita tani dapat lihat dari kebutuhan yang ingin dicapai oleh anggota yaitu existence needs atau keberadaan kebutuhan akan tetap bisa hidup meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman, relatedness needs atau hubungan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan growth needs atau pertumbuhan kebutuhan yang mendorong seseorang untuk tumbuh, maju berkembang meningkatkan kemampuan pribadinya. Dalam mengikuti kegiatan kelompok setiap anggota memiliki motivasi yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi perolehan motivasi tiap kegiatan kelompok. Tabel 7. Distribusi frekuensi perolehan motivasi tiap kegiatan kelompok Kegiatan Motivasi Existence Relatedness Growth Pertemuan rutin 3 14 16 Piket Rutin 20 13 Usaha Kelompok 11 3 19 Arisan 9 17 7 Simpan 15 18 Pinjam 16 7 10 Optimalisasi lahan pekarangan 19 14 Jumlah 58 76 97 Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa motivasi existence yang paling dominan dimiliki anggota adalah pada kegiatan optimalisasi lahan pekarangan yaitu sebanyak 19 orang anggota. Anggota termotivasi karena dorongan existence needs yaitu pemenuhan kebutuhan hidup yakni dengan anggota membudidayakan dan merawat tanaman, ternak ayam dan lele di pekarangan 45 rumah, kegiatan tersebut dapat memperoleh hasil yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari yaitu berternak ayam yang kemudian telurnya dapat dikonsumsi keluarga sehingga anggota tidak perlu untuk membeli telur. Begitu pula dengan sayuran yang tanam di pekarangan seperti terong, cabe, pare, bayam, cesin, gambas dan kangkung, anggota tidak perlu membeli sayuran tersebut apabila ingin mengkonsumsi, tinggal mengambil sayuran yang telah tersedia di pekarangan rumah. Serta dari hasil pemanfaatan pekarangan tersebut, anggota tidak khawatir untuk mengkonsumsi dikarenakan dalam perawatan sayuran tersebut tidak menggunakan bahan kimia yang membahayakan untuk dikonsumsi keluarga. Kegiatan optimalisasi lahan pekarangan telah mengalami perkembangan sejak tahun 2013 dan apabila terus dilakukan besar kemungkinan hasil telur ayam yang diternakkan bisa untuk dijual dan kemudian dari hasil penjualan telur tersebut anggota akan mendapatkan uang, hal ini juga merupakan motivasi anggota untuk memenuhi existence needs. Kelompok yang beranggotakan wanita ini sebagaian besar hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan masih memiliki anak yang ditanggung serta penghasilan keluarga belum mencukupi sehingga untuk mencukupi kebutuhan tersebut anggota melakukan pinjaman uang ke kelompok, alasan lain anggota meminjam uang dikelompok adalah karena kemudahan dalam meminjam tidak ada syarat yang memberatkan anggota hanya saja anggota harus menyepakati waktu pengembalian uang kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati, kemudian jarak yang dekat dan jasa pinjaman rendah. Oleh karena itu sebanyak 16 orang anggota termotivasi ikut dalam kegiatan pinjam karena untuk memenuhi existence need. Sebanyak 3 orang anggota termotivasi dalam mengikuti pertemuan karena dorongan existence needs, hal ini dikarenakan dalam kegiatan pertemuan rutin terdapat kegiatan arisan yang kemudian uang arisan tersebut sebagian digunakan untuk membeli makanan ringan dan minuman dan sebagian digunakan untuk keperluan pribadi dan kebutuhan rumah tangga. Dapat dilihat pula pada kegiatan piket rutin dan kegiatan simpan iuran wajib tidak ada anggota yang termotivasi untuk pemenuhan existence needs, hal tersebut karena dalam kegiatan piket anggota memang tidak akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan untuk pangan atau untuk kebutuhan sehari-hari. Kegiatan iuran wajib yang mewajibkan anggota untuk menabung, mengeluarkan uang juga tidak memotivasi anggota untuk memenuhi kebutuhan eksistensi melainkan anggota 46 mengikuti kegiatan piket dan iuran wajib karena termotivasi dari kebutuhan bersosialisasi dan kebutuhan berkembang. Motivasi untuk pemenuhan bersosialisasi relatedness needs yang paling dominan dimiliki anggota adalah pada kegiatan piket rutin. Piket rutin yang dilakukan di saung kelompok merupakan kegiatan rutin dilakukan setiap hari oleh anggota maupun pengurus untuk membersihkan lingkungan saung. Sebanyak 20 orang anggota menyatakan termotivasi melaksanakan piket rutin karena untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi relatedness needs. Anggota merasa senang jika bertemu dengan anggota lain pada saat piket rutin dan anggota merasa tidak nyaman apabila piket sendirian di saung, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari observasi peneliti diketahui bahwa kelompok yang beranggotakan ibu-ibu ini memang senang untuk bercerita apabila bertemu dengan anggota lainnya karena itu adanya piket rutin bersama di saung anggota dapat memenuhi kebutuhan anggota untuk bersosialisasi. Begitu pula dengan kegiatan arisan, simpan iuran wajib dan pertemuan rutin yang dilakukan dalam satu waktu, anggota termotivasi melakukan atau mengikuti kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi, dengan ikut dalam kegiatan tersebut anggota dapat berhubungan dengan anggota lain, bersilahturahmi, menjaga kerukunan dan kekompakan kelompok. Motivasi anggota dalam kegiatan optimalisasi menunjukkan bahwa anggota tidak termotivasi untuk memenuhi kebutuhan bersosialisai relatedness needs, hal ini dikarenakan kegiatan optimalisasi lahan pekarangan tidak dilakukan bersama-sama anggota lain melainkan anggota melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman sayuran, budidaya lele dan ternak ayam di pekarangan rumah masing-masing sehingga motivasi anggota untuk melakukan kegiatan ini adalah karena termotivasi oleh kebutuhan eksistensi. Dapat diketahui pada tabel 8, motivasi untuk berkembang growth needs yang paling dominan dimiliki anggota adalah pada kegiatan usaha kelompok yaitu sebanyak 19 orang. Dari kegiatan usaha kelompok yaitu pengolahan produk olahan anggota mendapatkan informasi tentang cara-cara membuat produk olahan yang belum pernah diketahui, awalnya kegiatan ini dilakukan setiap hari namun karena kendala pemasaran yang dihadapi maka, kegiatan ini dilakukan apabila ada pesanan atau pameran. Kelompok yang beranggotakan ibu-ibu ini memang memiliki keterampilan dasar senang memasak dan membuat suatu produk olahan sehingga dari kegiatan ini anggota dapat meangaktualisasikan diri dengan menerapkan potensi dan 47 mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri yaitu dengan membuat produk olahan serta dapat memunculkan ide-ide kreatif untuk membuat berbagai macam olahan lainnya. Kegiatan simpan iuran wajib dalam KWT adalah kegiatan yang mendukung perkembangan dan kebutuhan kelompok dari kegiatan ini sebanyak 18 orang anggota terdorong akan kebutuhan pertumbuhan growth needs yakni anggota ingin melatih diri untuk menabung, menyisihkan uang untuk kegiatan KWT dan merasa bertanggung jawab sebagai anggota karena kegiatan simpan kelompok merupakan simpanan wajib bagi seluruh anggota maupun pengurus. Kemudian, adanya kegiatan simpan kelompok akan ada kegiatan ekstern yaitu study banding, ke tempat-tempat pengembangan usaha sehingga dari kegiatan iuran wajib ini banyak informasi dan pengetahuan baru yang anggota dapatkan dan juga dapat memberikan pengalaman dari kegiatan study banding, yang kemudian dapat memberikan ide-ide yang kreatif kepada anggota untuk semangat mengembangkan usaha kelompok yang sudah ada. Motivasi anggota mengikuti kegiatan pertemuan rutin KWT karena dorongan kebutuhan pertumbuhan growth needs yaitu sebanyak 18 anggota ingin mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru karena dalam pertemuan rutin KWT akan ada penyampaian materi penyuluhan dari penyuluh BPP Sedayu dengan tema bidang pertanian, setelah penyampaian materi dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Anggota juga dapat mengaktualisasikan dan mengembangkan diri seperti melatih berani berbicara dan berani mengeluarkan pendapat dalam diskusi sehingga kecakapan anggota dalam berbicara dapat terlatih. Sebanyak 13 orang anggota melakukan kegiatan piket rutin di saung kelompok atas dasar dorongan untuk kebutuhan pertumbuhan growth needs, yang dimaksudkan adalah sebagai bagian dari kelompok anggota maupun pengurus memiliki tanggung jawab terhadap tugas piket yang telah diberikan, sehingga dari dorongan tersebut anggota menjadi individu yang tumbuh bertanggung jawab terhadap tugas piket membersihkan saung kelompok yang telah diberikan. Sama hal nya pada kegiatan optimalisasi lahan pekarangan, sebanyak 14 orang anggota melakukan kegiatan optimalisasi lahan pekarangan karena termotivasi dari growth needs yaitu yaitu anggota bertanggung jawab atas sayuran, ternak yang telah diberikan dari bantuan Bank Mandiri dan Projotamansari, serta anggota juga ingin melakukan pengembangan terhadap kegiatan merawat tanaman yaitu terus melakukan teknik budidaya tanaman sayur, ternak ayam 48 dan lele dengan baik sesuai pengetahuan yang sudah mereka dapatkan dari informasi yang diberikan penyuluh dan ketua kelompok atau pengalaman dari anggota lain. Demikian pula pada kegiatan arisan yang dilaksanakan dalam waktu yang sama dengan kegiatan pertemuan rutin, sebanyak 7 orang anggota termotivasi mengikuti kegiatan arisan karena dorongan untuk pertumbuhan growth needs yaitu dari kegiatan arisan yang dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan anggota dapat mendapatkan pengatahuan dan informasi serta dari kegiatan arisan juga akan dipilih moderator yang akan bertugas menjadi pembawa acara pada pertemuan sehingga akan melatih anggota untuk berani berbica dan melatih untuk menjadi pemimpin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap motivasi anggota pada setiap kegiatan Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu diketahui bahwa setiap anggota memiliki motivasi yang berbeda-beda, dari ketiga motivasi yang telah dipaparkan, anggota sudah pasti mendapatkan kebutuhan tersebut karena selain motivasi kebutuhan yang menyebabkan mereka mengikuti kegiatan kemudian motivasi kebutuhan lain akan terpenuhi. Kemudian, dari semua kegiatan Kelompok Wanita Tani Sedyo Rahayu diketahui bahwa motivasi growth needs adalah yang paling dominan dimiliki anggota, hal ini karena sebagaian besar anggota ingin memenuhi kebutuhan untuk berkembang dan maju, yang kemudian pengetahuan dan informasi yang didapatkan juga akan berdampak bagi keberlangsungan hidup anggota dan untuk kemajuan daerah anggota sendiri, yaitu dari ilmu dan pengetahuan baru tersebut menjadikan pola pikir anggota akan lebih maju dan berkembang.

C. Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari