Analisis Regresi Pada Resolusi 50 Meter

5.3.1 Analisis Regresi Pada Resolusi 50 Meter

Berikut merupakan hasil regresi pendugaan biomassa pada citra resolusi 50 meter yang ditampilkan pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil regresi pada resolusi 50 meter menggunakan peubah Polarisasi Model R² adj RMSE HH Y = 263,057 + 13,071X ₁ 2,91 117,39 Y = 228,24 – 1,075X ₁² 3,10 117,28 Y = EXP5,617 + 0,068X ₁ 2,70 117,52 HV Y = 456,818 + 22,949X ₁ 20,80 106,02 Y = 318,267 – 0,917X ₁² 21,18 105,77 Y = EXP6,466 + 0,107X ₁ 17,64 108,12 Keterangan : Y = biomassa, X 1 = Pemilihan model terbaik berdasarkan nilai R 2 terbesar dan nilai RMSE paling kecil. R 2 merupakan nilai koefisien determinasi terkoreksi dan RMSE merupakan nilai bias rataBrata dari suatu persamaan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh permodelan terbaik pada polarisasi HV dengan model kuadratik dengan nilai koefisien determinasi terkoreksi sebesar 21,18 dan RMSE sebesar 105,77. Dari hasil permodelan menggunakan resolusi 50 meter, polarisasi HV merupakan nilai polarisasi terbaik sehingga untuk penyusunan model berikutnya hanya menggunakan polarisasi terbaik saja. Selanjutnya ditambahkan peubah umur pada resolusi 50 meter yang ditampilkan pada Tabel 9 berikut. Tabel 9 Hasil regresi pada resolusi 50 meter menggunakan peubah dan umur Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 131 + 7,15X ₁ + 7,8X₂ 54,89 80,02 Y = 186 – 0,469X ₁² + 0,161X₂² 46,94 86,78 Y = EXP5,145 + 0,048X ₁ + 0,032X₂ 47,13 86,63 Keterangan : Y = biomassa, X 1 = , dan X 2 = umur Berdasarkan Tabel 9 regresi terbaik dengan menggunakan peubah dan umur pada citra resolusi 50 meter, yaitu Y = 131 + 7,15X ₁ + 7,8X ₂ dengan koefisien determinasi terkoreksi sebesar 54,89 dan RMSE sebesar 80,02. Tabel 10 berikut merupakan tabel hasil permodelan dengan menggunakan peubah dan tinggi pohon. Tabel 10 Hasil regresi pada resolusi 50 meter menggunakan peubah dan tinggi pohon Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 44,241 + 6,189X ₁ + 11,842X₂ 60,33 75,03 Y = 97,926 – 0,333X ₁² + 0,358X₂² 59,30 76,00 Y = EXP4,332 + 0,044X ₁ + 0,071X₂ 58,11 77,12 Keterangan : Y = biomassa, X 1 = , dan X 3 = tinggi Berdasarkan Tabel 10 hasil regresi terbaik citra resolusi 50 meter dengan menggunakan peubah dan tinggi menggunakan persamaan linier dengan koefisien determinasi terkoreksi 60,33 dan nilai RMSE sebesar 75,03. Kemudian dilakukan analisis regresi terbaik menggunakan peubah , nilai dan umur untuk pendugaan biomassa yang ditampilkan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 Hasil regresi pada resolusi 50 meter menggunakan peubah , umur dan tinggi Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 41,7 + 5,18X ₁ + 2,77X₂ + 8,59X₃ 60,64 74,75 Y = 98,7 – 0,318X ₁² + 0.03X₂² + 0,317X₃² 59,73 75,60 Y = EXP 4,306 – 0,039X ₁ + 0,005X₂ + 0,064X₃ 58,37 76,86 Keterangan :Y = biomassa, X 1 = , X 2 = umur, dan X 3 = tinggi Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 11, dapat diketahui bahwa model terbaik untuk menduga biomassa resolusi 50 meter menggunakan persamaan linier dengan koefisien determinasi terkoreksi sebesar 60,64 dan RMSE 74,75 yang berarti bahwa model regresi linier berganda menggunakan peubah , umur, dan tinggi mampu menjelaskan biomassa atas permukaan dengan alometrik sekitar 60,64. Penambahan peubah umur dan tinggi dalam persamaan memberikan penambahan nilai koefisien determinasi terkoreksi pada model yang digunakan. Hal tersebut menandakan bahwa penambahan umur dan tinggi pada permodelan yang dibuat mampu memberikan pendugaan biomassa lebih baik dibandingkan hanya menggunakan peubah . Pernyataan tersebut dapat dilihat dari penambahan nilai koefisien determinasi terkoreksi dan perubahan nilai RMSE yang semakin kecil. 5.3.2 Analisis Regresi Pada Resolusi 12,5 Meter Berikut hasil permodelan dalam pendugaan biomassa pada citra resolusi 12,5 meter menggunakan peubah . Tabel 12 Hasil regresi pada resolusi 12,5 meter menggunakan peubah Polarisasi Model R² adj RMSE HH Y = 469,955 + 40,526X ₁ 11,70 111,95 Y = 324,398 – 2,751X ₁² 13,98 110,49 Y = EXP6,462 + 0,178X ₁ 7,88 114,35 HV Y = 598,796 + 32,313X ₁ 22,50 104,92 Y = 376,226 – 1,142X ₁² 23,36 104,29 Y = EXP7,546 + 0,185X ₁ 18,77 107,38 Keterangan : Y = biomassa dan X 1 = Berdasarkan Tabel 12, hasil regresi terbaik menggunakan peubah , yaitu persamaan kuadratik pada polarisasi HV dengan nilai koefisien determinasi terkoreksi sebesar 23,36 dan RMSE sebesar 104,29. Polarisasi terbaik pada permodelan di atas menggunakan polarisasi HV sehingga untuk penambahan peubah pada permodelan selanjutnya menggunakan polarisasi HV saja. Pada Tabel 13 berikut merupakan hasil permodelan dengan menggunakan peubah dan umur. Tabel 13 Hasil regresi pada resolusi 12,5 meter menggunakan peubah dan umur Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 341 + 18,6X ₁ + 5,49X₂ 62,36 73,09 Y = 263 – 0,672X ₁² + 0,123X₂² 57,38 77,78 Y = EXP7,729 + 0,181X ₁ + 0,016X₂ 62,07 73,38 Keterangan : Y = biomassa, X 1 = , dan X 2 = umur Berdasarkan hasil regresi menggunakan peubah dan umur pada Tabel 13, model terbaik yang dapat digunakan adalah model regresi linier dengan koefisien determinasi terkoreksi sebesar 62,36 dan RMSE sebesar 73,09. Selanjutnya dilakukan penyusunan model dengan menggunakan peubah backscatter dan tinggi pada model regresi resolusi 12,5 meter dengan hasil regresi ditunjukkan pada Tabel 14 berikut. Tabel 14 Hasil regresi pada resolusi 12,5 meter menggunakan peubah dan tinggi Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 219,492 – 14,483X ₁ + 9,025X₂ 63,60 71,89 Y = 159,557 – 0,451X ₁² + 0,297X₂² 63,45 71,33 Y = EXP6,139 + 0,136X ₁ + 0,044X₂ 65,29 70,18 Keterangan : Y = biomassa, X 1 = , dan X 2 = tinggi Berdasarkan Tabel 14 hasil analisis regresi menggunakan peubah dan tinggi diperoleh model terbaik, yaitu model regresi eksponensial dengan nilai koefisien determinasi terkoreksi sebesar 65,29 dan RMSE sebesar 70,18. Kemudian dilakukan analisis regresi menggunakan peubah , umur dan tinggi dengan hasil regresi ditunjukkan pada Tabel 15 berikut. Tabel 15 Hasil regresi pada resolusi 12,5 meter menggunakan peubah , umur, dan tinggi Polarisasi Model R² adj RMSE HV Y = 219 + 13,8X ₁ + 2,72X₂ + 5,84X₃ 63,96 71,52 Y = 164 – 0,45X ₁² + 0,0378X₂² + 0,0243X₃² 63,07 72,40 Y = EXP 3,01 – 0,055X ₁ + 0,006X₂ + 0,073X₃ 57,48 77,68 Keterangan : y = biomassa, X 1 = , X 2 = umur, dan X 3 = tinggi Pada Tabel 15 diketahui hasil permodelan pendugaan biomassa terbaik dengan peubah , umur, dan tinggi menggunakan persamaan linier dengan nilai koefisien determinasi terkoreksi sebesar 63,96 dan nilai RMSE sebesar 71,52. Berdasarkan hasil permodelan tersebut menunjukkan bahwa penambahan peubah umur dan tinggi mempengaruhi pendugaan biomassa dalam permodelan dibandingkan hanya menggunakan peubah saja. Namun data tinggi pohon yang tersedia pada penelitian ini hanya terdapat pada plotBplot pengamatan saja sehingga tidak dapat memberikan informasi keseluruhan data tinggi di wilayah yang diamati. Selain itu, tinggi pohon saat ini hanya dapat dipetakan menggunakan LIDAR sehingga pemilihan model pendugaan biomassa terbaik untuk pemetaan sebaran biomassa pada penelitian ini menggunakan peubah dengan umur.

5.4 Pemetaan Biomassa dan Analisis Akurasi

Dokumen yang terkait

Estimasi Biomassa Tegakan Jati (Teclona Grandi, Lf.) Menggunakan Data Digital Landsat ETM+ di KPH Cepu Jawa Tengah

0 18 63

Pendugaan biomassa atas permukaan pada tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) menggunakan citra alos palsar resolusi spasial 50 M dan 12,5 M (studi kasus di KPH Banyumas Barat)

0 3 69

Pendugaan Potensi Simpanan Karbon Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese) di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten (Journal)

0 31 5

Study on Backscatter Characteristic of ALOS PALSAR Imagery Within Tropical Rain Forest

1 10 152

Penyusunan model pendugaan dan pemetaan biomassa permukaan pada tegakan jati (Tectona grandis Linn F) menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M dan 12,5 M (Studi kasus: KPH Kebonharjo perhutani unit 1 Jawa Tengah)

1 8 165

Pendugaan Biomasa Tegakan Menggunakan Citra ALOS PALSAR (Studi Kasus di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 11 129

Pendugaan potensi serapan karbon pada tegakan pinus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 5 42

Pendugaan potensi simpanan karbon pada tegakan Pinus (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) di KPH Cianjur, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

0 2 147

Pendugaan biomassa tegakan jati menggunakan citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 M dan 50 M dengan peubah backscatter, umur, dan tinggi pohon (Kasus KPH Kebonharjo PERUM PERHUTANI UNIT I Jawa Tengah

0 2 128

Model Spasial Pendugaan dan Pemetaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 12.5 M.

4 19 51