tinggi pohon yang diharapkan mampu memperbaiki tingkat pendugaan biomassa atas permukaan yang lebih baik.
1.2 Tujuan
Adanya penelitian ini bertujuan untuk 1.
Menganalisis penambahan peubah umur dan tinggi dalam pendugaan biomassa atas permukaan.
2. Memetakan pendugaan biomassa pinus menggunakan anak petak dan basis
piksel.
1.3 Manfaat
Memberikan informasi mengenai potensi biomassa tegakan pinus pada daerah kawasan hutan KPH Banyumas Barat, Jawa Tengah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat obyek atau fenomena dengan menggunakan alat
perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan obyek atau fenomena yang dikaji Howard 1996. Lillesand dan Kiefer
1990 mendefinisikan penginderaan jauh sebagai ilmu, teknik
dan seni guna mengetahui informasi mengenai obyek, daerah atau kejadian melalui analisis data yang diperoleh dengan alat tanpa melakukan kontak
langsung dengan obyek, daerah atau kejadian yang dikaji. Menurut
Lindgren 1985, penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi.
Informasi tersebut berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Hasil observasi penginderaan jauh yang
berupa gambar yang menampakkan suatu objek disebut citra. Citra tersebut kemudian diinterpretasikan guna mengidentifikasi objek dan menilai arti penting
objek tersebut Estes dan Simonett 1975. Dalam pelaksanaan penginderaan jauh, perlu adanya alat sensor, alat
pengolah data, dan alat lain sebagai pendukung. Sensor tidak diletakkan pada objek sehingga perlu adanya wahana atau media sebagai tempat meletakkan
sensor tersebut. Wahana yang digunakkan untuk meletakkan sensor tersebut dapat berupa balon udara, pesawat terbang, satelit, atau wahana lainnya lihat gambar
1. Antara wahana, sensor, dan citra diharapkan berkaitan karena akan mempengaruhi skala yang akan digunakan Lindgren 1985. Dengan
menggunakan wahana tersebut penginderaan jauh dilakukan. Semakin tinggi letak sensor, maka daerah yang terdeteksi akan semakin luas dan informasi yang
diperoleh lebih beragam.
Gambar 1 Wahana Penginderaan Jauh Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga alamiah berupa tenaga
matahari disebut penginderaan jauh pasif dan hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah, sedangkan penginderaan jauh aktif menggunakan sumber
tenaga buatan yang dibuat dan dipancarkan dari sensor kemudian dipantulkan kembali ke sensor untuk direkam. Umumnya menggunakan gelombang mikro
yang dipancarkan, namun dapat pula menggunakan spektrum tampak dengan sumber tenaga buatan berupa laser Lindgren 1985.
Komponen dasar pengambilan data penginderaan jauh sistem pasif meliputi sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dengan objek di permukaan bumi,
sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai penggunaan data. Pada penginderaan jauh sistem aktif menggunakan tenaga elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh sensor Radar Purwadhi 2011.