3.3.5 Validasi Data
Setelah diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
dan RMS error yang paling baik, untuk meyakinkan apakah model yang digunakan benar-benar teruji, maka
dilakukan validasi data. Validasi data bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara nilai pendugaan konsentrasi TSS dan transparansi perairan dari
pengembangan model yang terbentuk dengan data in situ konsentrasi TSS dan transparansi perairan. Dalam kajian ini digunakan uji beda nilai tengah dua arah
uji-t. Hipotesis yang digunakan dalam uji-t adalah Walpole, 1995:
H :
1
=
2
H
1
:
1 2
dimana: H adalah apabila nilai tengah konsentrasi TSS dan transparansi
perairan in situ sama dengan nilai tengah pendugaan konsentrasi TSS dan transparansi perairan
H
1
adalah apabila nilai tengah konsentrasi TSS dan transparansi in situ perairan tidak sama dengan nilai tengah pendugaan
konsentrasi TSS dan transparansi perairan
1
adalah nilai tengah konsentrasi TSS dan transparansi perairan in situ
2
adalah nilai tengah pendugaan konsentrasi TSS dan transparansi perairan
Dari hipotesis tersebut diharapkan bahwa antara nilai tengah konsentrasi TSS dan transparansi perairan in situ dengan nilai tengah pendugaan konsentrasi TSS
dan transparansi perairan tidak berbeda nyata
1
=
2
atau terima H sehingga
model hubungan yang terbentuk tervalidasi dengan baik untuk menduga
konsentrasi TSS dan transparansi perairan Teluk Jakarta pada musim kemarau dan musim hujan.
Selain menggunakan uji-t, juga digunakan uji-F dengan parameter dan hipotesis yang berbeda. Parameter yang diujikan dalam uji-F adalah antara
konsentrasi TSS hasil pendugaan dengan transparansi perairan hasil pendugaan dari model hubungan yang terbentuk. Uji-F dilakukan untuk membuktikan ada
tidaknya hubungan saling mempengaruhi antara konsentrasi TSS dengan tranparansi perairan.
Hipotesis yang digunakan dalam uji-F adalah Walpole, 1995: H
: = 0 H
1
: 0 dimana: H
adalah apabila ada hubungan yang nyata antara konsentrasi TSS dan transparansi perairan hasil pendugaan
H
1
adalah apabila tidak ada hubungan yang nyata antara konsentrasi TSS dan transparansi perairan hasil pendugaan
adalah nilai pendugaan TSS dan transparansi perairan
Dari hipotesis tersebut diharapkan bahwa ada hubungan yang nyata terima H
antara hasil pendugaan konsentrasi TSS dan transparansi perairan dari pengembangan model, dimana konsentrasi TSS merupakan variabel bebas
komponen x dan transparansi perairan merupakan variabel tak bebas komponen y, sehingga diperoleh hubungan dimana konsentrasi TSS akan mempengaruhi
kondisi transparansi perairan. Uji-t dilakukan dengan uji dua arah, yang akan dilihat adalah nilai t-hitung
dengan t-critical two tail t-tabel. Nilai dari t-tabel akan menjadi batas penolakan
dari H . Sedangkan untuk uji-F melalui analisis regresi akan menghasilkan nilai-
nilai seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Analisis Sidik Ragam Regresi untuk Uji-F
Sumber keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F
hitung
F
tabel
Nilai Tengah Kolom
k - 1 JKK
KTK
KTS KTK
α, DB1, DB2 Galat
k.n-1 JKG
KTG Total
nk - 1 JKT
Keterangan : k
= jumlah data p
= jumlah variabel JKT Jumlah Kuadrat Total
= Σy
2
JKR Jumlah Kuadrat Regresi = b Σxy
JKS Jumlah Kuadrat Sisa = JKT - JKR
= Σy
2
- b Σxy
KTR Kuadrat Tengah Sisa =
1 -
p JKR
3.4 Pemetaan Konsentrasi TSS dan Transparansi Perairan Teluk Jakarta