Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak Idrisi Andes, didalamnya sudah tersedia modul program koreksi atmosferik ATMOSC. Metode koreksi
atmosferik yang digunakan adalah Cost model yang terdapat pada modul ATMOSC di dalam perangkat lunak Idrisi Andes. Koreksi atmosferik dengan
metode Cost model dikembangkan oleh Chavez yang meliputi elemen Dark Object Subtraction model untuk haze removal ditambah prosedur untuk estimasi
efek absorpsi oleh gas-gas atmosferik dan Rayleigh scattering. Di dalam perangkat lunak Idrisi Andes, metode Cost model juga dilakukan koreksi
radiometrik dengan mengoreksi sun elevation pencitraan satelit untuk mengurangi pengaruh gas-gas atmosferik. Metode koreksi radiometrik yang digunakan adalah
L
maks
dan L
min
yaitu nilai radiansi pada Digital Number DN minimum dan Digital Number DN maksimum dengan output berupa nilai reflektansi masing-
masing kanal citra Landsat yang berada pada kisaran 0 sampai 1. Informasi mengenai sun elevation serta nilai L
maks
dan L
min
dapat dilihat pula pada header yang terdapat pada citra Landsat.
3.3.2 Pengembangan Model
Pendugaan konsentrasi TSS dan transparansi perairan Teluk Jakarta dilakukan untuk 2 musim, yaitu musim hujan November - April dan musim kemarau Mei
- Oktober. Pengembangan model untuk menduga konsentrasi TSS dan transparansi perairan dilakukan dengan kombinasi dari nilai-nilai reflektansi pada
kanal 1, kanal 2, dan kanal 3. Reflektansi spektral atau perbandingan reflektansi yang digunakan untuk menduga parameter TSS dan transparansi perairan dapat
berupa reflektansi pada kanal tunggal, rasio antar kanal, maupun transformasi kromatisiti antar kanal dari citra Landsat.
Model yang digunakan berupa persamaan regresi yang diharapkan memiliki koefisien determinasi R
2
tertinggi, dimana y merupakan nilai parameter yang di uji data in situ konsentrasi TSS dan transparansi perairan dan x merupakan
kombinasi reflektansi pada kanal yang digunakan transformasi reflektansi kanal
biru. Contoh-contoh bentuk persamaan regresi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Bentuk Persamaan Regresi untuk model Hubungan No.
Model Hubungan Bentuk Model
1 Regresi linear
y = a + bx 2
Eksponensial y = aexp
bx
3 Polynomial orde 2
y = a + bx
2
+ b
1
x 4
Polynomial orde 3 y = a + bx
3
+ b
1
x
2
+ b
2
x 5
Logaritmik y = alnx + b
6 Power
y = ax
b
Berdasarkan penelitian Wouthuyzen et al. 2008, transformasi reflektansi pada kanal 1 biru, kanal 2 hijau, dan kanal 3 merah adalah sebagai berikut:
1. Rasio kanal biru hijau =
kanal 1 kanal 2
2. Rasio kanal biru merah =
kanal 1 kanal 3
3. Rasio kanal hijau merah =
kanal 2 kanal 3
4. Kromatisiti biru =
kanal 1 kanal 1
kanal 2 kanal 3
5. Kromatisiti hijau =
kanal 2 kanal 1
kanal 2 kanal 3
6. Kromatisiti hijau =
kanal 3 kanal 1
kanal 2 kanal 3
3.3.3 Asumsi dan Hipotesis Model
Setelah terpilih persamaan regresi dari pengembangan model kemudian dibuat suatu hipotesis dan asumsi untuk mempermudah dalam penerapan dan pengujian
model tersebut. Sebuah hipotesis atau asumsi yang dibuat saat pengembangan model akan di
uji apakah dapat diterima atau ditolak sesuai hipotesis, yang artinya apakah model tersebut dapat digunakan untuk menduga konsentrasi TSS dan transparansi
perairan Teluk Jakarta atau tidak. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa kondisi
oseanografis perairan Teluk Jakarta pada saat pengambilan data lapangan maupun data penginderaan jauh dengan citra satelit Landsat tidak banyak berubah, karena
masih dalam pengaruh musim yang sama musim kemarau atau musim hujan. Hipotesis secara umum adalah nilai pendugaan konsentrasi TSS dan
transparansi perairan Teluk Jakarta dari data Landsat melalui hasil pengembangan model akan sama dengan hasil pengukuran TSS dan transparansi perairan secara
in situ.
3.3.4 Pendugaan Model