Kondisi Umum Teluk Jakarta

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Umum Teluk Jakarta

Secara geografis Teluk Jakarta terletak pada koordinat 5° 48 ’ 29.88 ” LS - 6° 10 ’ 30 ” LS dan 106° 33 ’ 00 ” BT - 107° 03 ’ 00 ” BT. Garis pantai Teluk Jakarta ± 80 km dengan kedalaman rata-rata 15 m, dasar perairan yang landai dan semakin ke utara semakin dalam. Di bagian barat terdapat Tanjung Pasir dan di sebelah timur terdapat Tanjung Karawang. Teluk Jakarta memiliki peranan penting baik dari segi ekonomi maupun ekologis. Secara ekologis Teluk ini menjadi penting karena menopang kehidupan biota laut di Laut Jawa serta mendapat ancaman serius berupa pencemaran limbah hasil kegiatan manusia di Jakarta dan sekitarnya yang masuk melalui 13 sungai. Secara ekonomis, perairan ini merupakan lahan kehidupan ribuan manusia mulai dari nelayan, pelaku bisnis, hingga masyarakat umum lainnya, serta kegiatan pariwisata bahari di Pantai Teluk Jakarta hingga di gugusan Kepulauan Seribu Damar, 2004. Di lihat dari iklimnya, Teluk Jakarta dipengaruhi oleh Musim Barat hujan terjadi pada bulan November - April dan Musim Timur kemarau dari bulan Desember - Februari. Dua musim transisiperalihan yaitu musim peralihan I Maret - Mei dan musim peralihan II September - November. Pada musim hujan angin berhembus kencang dan arus kuat bergerak dari barat daya sampai barat laut disertai hujan yang cukup deras curah hujan 100-400 mm. Kecepatan angin mencapai 0,7-20 knotjam. Arus yang kuat dengan kecepatan mencapai 4-5 knotjam dan tinggi gelombang dapat mencapai 2 meter mengakibatkan kejernihan air laut berkurang. Pada musim kemarau angin bertiup dari arah timur sampai tenggara dengan kecepatan 0,7-15 knotjam dan curah hujan 50-100 mm. Pada musim peralihan kondisi laut berubah-ubah namun relatif tenang Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam DKI Jakarta, 1995. Distribusi suhu di perairan Teluk Jakarta selalu berubah di setiap musimnya dengan kisaran suhu antara 28 o C - 32 o C. Pada musim hujan suhu rata-rata permukaan air laut di Teluk Jakarta sebesar 28.31 o C dan memasuki musim peralihan I suhu rata-rata naik mencapai 29.31 o C. Pada musim kemarau suhu rata-rata turun menjadi 28.29 o C dan naik kembali di musim peralihan II menjadi 29.29 o C Arief, 1980. Salinitas perairan Teluk Jakarta secara umum berkisar antara 28-32 o oo Ilahude, 1980. Perairan Teluk Jakarta mengalami variasi tahunan nilai salinitas, dimana terdapat 2 nilai maksimal dan 2 nilai minimal. Bulan November merupakan nilai salinitas maksimal utama dan bulan Mei adalah nilai salinitas maksimal sekunder. Sedangkan bulan Januari dan Juli merupakan nilai salinitas minimal utama dan sekunder. Perubahan nilai salinitas bergantung dari kondisi lingkungan, seperti pasang surut dan curah hujan Ilahude, 1980.

2.2 Total Suspended Solid TSS