menjauhkan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial disosiatif Sarwono, 2005.
Salah satu bentuk interaksi sosial dalam bidang perikanan adalah hubungan antara kelompok elit dan nelayan. Susilowati 1986 dalam Panjaitan
1997 menyatakan hubungan tersebut berbentuk hubungan bapak-anak buah atau Patron-Client Relationship. Fungsi hubungan bapak-anak buah ini mendukung
terbentuknya hubungan ketergantungan golongan ekonomi lemah pada golongan ekonomi kuat. Hal ini dapat berarti adanya hubungan kekuasaan yang dicirikan
oleh kemampuan pihak yang kuat untuk mempengaruhi tingkah laku pihak lain. Penjelasan mengenai komunikasi akan dibahas pada bab tersendiri.
2.2 Stuktur Sosial
Seorang peneliti, dalam menganalisis masyarakat harus memerinci kehidupan masyarakat itu ke dalam unsur-unsurnya, yaitu pranata, kedudukan
sosial, dan peranan sosial untuk kemudian mencapai pengertian mengenai prinsip- prinsip kaitan antara berbagai unsur masyarakat itu Koentjaraningrat, 2002.
Struktur sosial, yaitu hubungan antara statusperanan yang relatif bersifat mantap. Struktur sosial itu menunjukan pada fakta bahwa tindakan individu-
individu yang berinteraksi dipolakan yang kaitan dengan posisi masing-masing dalam interaksi tersebut. Setiap orang mempunyai “tempat” dalam proses
interaksi sosial dan setiap orang saling-tindak satu sama lain menurut tempat mereka Tonny, 2005.
Disebutkan dalam Koentjaraningrat 2002 bahwa konsep struktur sosial social structure pertama kali dikembangkan oleh seorang tokoh dalam ilmu
antropologi, yaitu A.R. Radcliffe Brown. Sarjana antropolgi Inggris yang hidup antara tahun 1881 sampai 1955. Dasar pikirannya mengenai struktur sosial itu
secara singkat adalah seperti yang terurai di bawah ini : a. Pangkal dan pusat dari segala penelitian masyarakat di muka bumi ini, serupa
dengan penelitian-penelitian ilmu kimia yang memusatkan perhatian terhadap susunan molekul-molekul yang menyebabkan adanya berbagai zat, maka
demikian pula ilmu antropologi pada dasarnya harus mempelajari susunan hubungan antara individu-individu yang menyebabkan adanya berbagai sistem
masyarakat. Perumusan dari berbagai macam susunan hubungan antara individu dalam masyarakat itulah struktur sosial.
b. Struktur sosial dari suatu masyarakat itu mengendalikan tindakan individu dalam masyarakat, tetapi tidak tampak oleh seorang peneliti dengan sekejap
pandangan, dan harus diabstraksikan secara induksi dari kenyataan kehidupan masyarakat yang konkrit.
c. Hubungan interaksi antara individu dalam masyarakat adalah hal yang konkreat yang dapat diobservasi dan dapat dicatat. Struktur sosial seolah-olah
berada dibelakang hubungan konkreat itu, dan hal ini mejadi terang bila kita perhatikan bahwa struktur itu hidup langsung, sedangkan individu-individu
yang bergerak nyata di dalamnya dapat silih berganti. d. Dengan struktur sosial itu seorang peneliti kemudian dapat menyelami
latarbelakang seluruh kehidupan seluruh suatu masyarakat, baik hubungan kekerabatan, perekonomian, religi, maupun aktivitas kebudayaan atau pranata
lainnya. e. Untuk mempelajari struktur sosial suatu masyarakat diperlukan suatu
penelitian di lapangan, dengan mendatangi sendiri suatu masyarakat manusia yang hidup terikat oleh suatu desa, suatu bagian kota besar, suatu kelompok
berburu, atau lainnya. f. Struktur sosial dapat juga di pakai sebagai kriterium untuk menentukan batas-
batas dari sesuatu masyarakat tertentu. Merujuk pada Maiolo et al. 1991 dalam Tonny 2003 struktur sosial
memiliki empat unsur dasar : 1 status, yaitu suatu posisi dalam masyarakat baik berdasarkan pemilikan secara individu menurut jenis kelamin, umur, ras, maupun
berdasarkan prestasi melalui tindakan individu. 2 peranan, yaitu hak dan kewajiban yang berkaitan atau melekat pada status, yang didefinisikan secara
sosial. 3 hubungan interpersonal, yaitu hubungan satu individu dengan individu lainnya dengan statusperanan tertentu, yang dicirikan oleh proses kompetisi,
kerjasama, konflik, dan pertukaran. Hubungan interpersonal menciptakan jaringan sosial dan grup. 4 institusi sosial, yaitu wujud hubungan sosial yang relatif
mantap semacam cetak-biru blue print aktivitas sosial yang diterima secara luas
dan dihargai sepanjang waktu, di mana orang menganggap sebagai hal penting untuk mencapai kesejahteraan hidup mereka.
Bagi masyarakat kecil dan lokal, kehidupan kekerabatan merupakan suatu sistem yang seringkali bersifat amat ketat, yang memang mempengaruhi suatu
lapangan kehidupan yang sangat luas, sehingga menyangkut banyak sektor kehidupan masyarakat. Meneliti sistem kekerabatan dalam suatu masyarakat
serupa itu dapat memberi pengertian mengenai banyak kelompok dan pranata sosial lain. Demikian juga menganalisis prinsip-prinsip sistem kekerabatan dalam
suatu masyarakat kecil sama dengan menganalisa kerangka dasar dari seluruh masyarakat Koentjaraningrat, 2002.
2.3 Masyarakat Nelayan