5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Struktur Interaksi Tokoh Kunci di Desa Cikahuripan
Jumlah tokoh kunci di dalam sebuah desa biasanya tidak banyak. Mereka adalah anggota masyarakat yang mempunyai jabatan formal dalam pemerintahan
desa pengurus lembaga sosial desa seperti: Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, kelompok nelayan, karang taruna, BUMDes, pendidik kesejateraan
keluarga, nelayan kaya, guru atau para pegawai negeri yang bekerja di kota atau tempat lain.
Tokoh kunci bisa juga diisi oleh informal leaders yakni individu-individu yang banyak didengar pendapatnya oleh masyarakat dan diikuti petunjuknya
meskipun mereka tidak mempunyai jabatan formal, baik dalam pemerintahan desa maupun dalam lembaga sosial pedesaan.
Berdasarkan studi yang dilakukan, tokoh-tokoh kunci yang teridentifikasi memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat Desa
Cikahuripan, antara lain: a. Aji Marpudin; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Kepala Desa Cikahuripan, - Pekerjaan nelayantaweu,
- Memiliki jaringan yang baik dengan pemangku kebijakan, banyak program berhasil digagasnya PNPM, Darmaga, BUMDes masuk
ke Cikahuripan, - Pengaruhnya cukup luas di Desa Cikaruripan, di tingkat
Kecamatan, dan Pemda Kabupaten Sukabumi, - Menjadi sekretaris paguyuban kepala desa se-Kabupaten
Sukabumi. b. Rusli Rusmajaya; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Kepala BPD Desa Cikahuripan, - Tokoh dibidang pendidikan staf PNS, kepala sekolah SMP
swasta,
- Pengaruhnya cukup besar terutama dikalangan pemuda sebagai ketua Dewan pengarah karang taruna,
- Memiliki jaringan luas pemda, DPRD, wartawan, - Memiliki harapan besar terhadap karang taruna agar aktif kembali
dan “mencetak sejarah”. c. Abah Bunong; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Tokoh Bakul besar yang menguasai jaringan ekspor ikan di Cisolok dan rantai tata niaga,
- Tokoh yang disegani, karena banyak membantu nelayan dan keluarganya,
- Memiliki jaringan luas di semua TPI pantai selatan Sukabumi pengumpul ikan untuk ekspor,
- Sebagai tokoh “informal” yang menggerakan kegiatan-kegiatan nelayan,
- Pemilik LIGO suplier ikan layur ke PT.Jiko Gantung Power URI.
d. Haji Ewen Suhendi; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Ketua Kerukunan Masyarakat Nelayan Cikahuripan dengan
anggota mencapai hampir 700 orang, - Pengaruhnya cukup besar ke nelayan,
- Berpengalaman dibidang pelayaran, - Tokohtaweu perikanan Cisolok memiliki 15 unit kapal
congkreng. e. Cece; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Ketua BUMdes Desa Cikahuripan, - Ketua TANSOSMAS Desa Cikahuripan,
- Ketua pelaksana program PNPM Desa Cikahuripan. f. Imas; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Kader karang taruna wakil ketua, - Memiliki jaringan yang cukup luas kalangan kader desa, aparat
desa, kecamatan, Polsek, preman pasarterminal,
- Memiliki wawasan cukup luas tentang permasalan Desa Cikahuripan
- Memiliki pengalaman dalam pengembangan kepemudaan. g. Bambang; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Sekretaris Desa Cikahuripan, - Memiliki pengetahuan basis data permasalahan ekonomi, sosial,
kependudukan, keagamaan di Desa Cikahuripan. h. Handiyat; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain:
- Tokoh nelayan yang diakui masyarakat, - Pemilik perahu rumpon belum dipakai.
i. Ustad Uus; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Ketua MUI Desa Cikahuripan.
j. Ibu Yati; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Ketua KUB Hurip Mandiri.
k. Ibu Aan; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Ketua KUB Tenggiri.
l. Zaenal; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Petani tengkulak pisang dan kelapa.
m. Encib; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Petani tengkulak cengkeh.
n. Juhdi; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Tengkulak kelapa.
o. Ibu Ocah; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Pengrajin ikan asin dan terasi.
p. Cecep; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Ketua Karang Taruna.
q. Dasep; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Tokoh Nelayan.
r. Didi; peran dan posisi dalam masyarakat antara lain: - Pengusaha bengkel nelayan yang masih aktif.
Terdapat 18 orang yang menjadi tokoh kunci di Desa Cikahuripan. Mereka terdiri dari 3 orang pejabat formal desa, 5 orang pengurus lembaga sosial desa, 8
orang penguasa sumberdaya ekonomi, dan 2 orang informal leaders. Berikut gambar mengenai hubungan antara tokoh kunci tersebut:
Gambar 3. Jejaring Interaksi Tokoh Kunci di Desa Cikahuripan
Berdasarkan gambar 3, maka diperoleh nilai koneksi dan integrasi untuk masing-masing tokoh. Nilai koneksi dan integrasi tersebut, digunakan untuk
melihat kekuatan jaringan yang dimiliki oleh masing-masing tokoh untuk memberikan pengaruhnya di masyarakat.
Aji kades
Ibu Yati
Ibu Aan
Rusli Bam
bang Mak
Ojah
Didi Cece
Cecep Ewen
Juhdi
Dasep Imas
Jenal
hand iat
Enceb
Bun ong
Ust. Uus
Tabel 6. Nilai Koneksi dan Derajat Integrasi Tokoh Kunci Desa Cikahuripan:
No. Nama Tokoh
Kategori Tokoh
Koneksi Derajat Integrasi
1 Aji Marpudin
Pejabat Formal Desa 0,33
0,48 2
Rusli Rusmajaya Pejabat Formal Desa
0,55 0,36
3 Bambang Pejabat
Formal Desa
0,22 0,60 4 Uus
Pengurus lembaga
Sosial Desa 0,11 1
5 Ewen Suhendi
Pengurus lembaga Sosial Desa 0,11
1 6 Cece
Pengurus lembaga
Sosial Desa 0,22 0.8
7 Cecep Pengurus
lembaga Sosial
Desa 0,11 1 8 Imas
Pengurus lembaga
Sosial Desa 0,44 0,42
9 Didi
Pemilik Usaha Bengkel 0,11
1 10
Abah Bunong Pemilik Usaha Perikanan
0,38 0,50
11 Yati
Pemilik Usaha Perikanan 0,11
0,66 12
Aan Pemilik Usaha Perikanan
0,16 0,83
13 Zaenal
Pemilik Usaha Perkebunan 0,05
1 14
Encib Pemilik Usaha Perkebunan
0,11 0,66
15 Juhdi
Pemilik Usaha Perkebunan 0,05
1 16
Ocah Pemilik Usaha Perikanan
0,05 1
17 Dasep Informal
leader 0,11
1 18 Handiyat
Informal leader
0,11 1
Sumber: Data Primer
Kegiatan yang berkaitan dengan implementasi pembangunan pedesaan, hampir semua tokoh kunci didalamnya saling berinteraksi membentuk suatu
jaringan. Hal ini menunjukan bahwa hampir setiap tokoh kunci mempunyai jalur koneksi dengan tokoh kunci lain meskipun panjangnya berbeda-beda.
Kolom koneksi memperlihatkan bahwa jalur koneksi yang terpendek 0,05 dan terpanjang 0,55. Perhitungan ini diasumsikan bahwa jalur koneksi seorang
tokoh kunci yang menjalin hubungan dengan seluruh tokoh kunci lainnya adalah 1,00, sedangkan tokoh kunci yang sama sekali tidak menjalin hubungan apapun
dengan tokoh kunci lainnya terisolir jalur koneksinya adalah 0. Jika dilihat dari kategori tokoh, maka tokoh kunci dari kalangan pejabat
formal desa memiliki nilai koneksi yang lebih tinggi dibandingkan kategori tokoh
lainnya. Terlihat tokoh Rusli memiliki nilai koneksi paling tinggi 0,55 dibandingkan tokoh kunci lainnya. Namun, mengingat Desa Cikahuripan
merupakan desa pantai dengan hampir 90 penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Maka harus dilihat, siapakah tokoh kunci yang paling
berpengaruh di sana dalam hal pengelolaan perikanan. Abah Bunong memiliki nilai koneksi tertinggi dari sekian banyak tokoh
kunci yang berlatar belakang perikanan. Sebagai kategori tokoh pemilik usaha perikanan, Abah Bunong memiliki nilai koneksi 0,38 jauh mengungguli para
tokoh kunci lainnya pada kategori yang sama. Derajat integrasi tokoh kunci pada jaringan interaksinya cukup bervariasi.
Pada kolom integrasi ditunjukan bahwa derajat integrasi tokoh kunci yang terendah adalah 0,31 dan tertinggi 1,00. Derajat integrasi di sini memperlihatkan
jumlah hubungan-hubungan tidak langsung. Semakin banyak jumlah hubungan tidak langsung yang dimiliki oleh seorang tokoh kunci, semakin tinggi pula
derajat integrasi tokoh kunci itu dengan yang lainnnya. Perhitungan ini mengasumsikan bahwa nilai integrasi individual seorang tokoh kunci adalah 1,00
apabila hubungan relasinya terjalin utuh. Sedangkan seorang tokoh kunci yang terisolir atau yang sama sekali tidak menjalin hubungan dengan tokoh kunci lain,
nilai integrasi individualnya adalah 0. Kolom integrasi menunjukan bahwa banyak tokoh kunci yang memiliki
derajat integrasi 1. Hal ini berarti tingkat integrasi yang dibangun tokoh tersebut utuh. Namun, mereka yang memiliki derajat integrasi 1 merupakan tokoh kunci
yang lemah dalam membangun koneksi, sehingga tingginya derajat integrasi tersebut tidak dapat menjadi modal bagi mereka untuk dapat mengukuhkan
posisinya sebagai tokoh paling berpengaruh di Desa Cikahuripan, khususnya dalam pengelolaan perikanan tangkap.
Kategori tokoh yang paling ideal dalam membangun koneksi dan integrasi masih dimiliki pejabat formal desa. Merekalah para tokoh yang mampu
membangun jaringan luas dan kokoh. Terlihat tokoh Rusli, Aji, dan Bambang merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar bagi Desa Cikahuripan, mereka
merupakan kategori tokoh pejabat formal.
Berdasarkan tabel 6 juga dapat dilihat, bahwa ada dua tokoh kunci yang memiliki pengaruh bagi Desa Cikahuripan di luar kategori tokoh pejabat formal
desa. Mereka adalah Abah Bunong dengan nilai koneksi 0,38 dan derajat integrasi 0,50 dari kategori tokoh pemilik usaha perikanan, serta Imas dengan nilai koneksi
0,44 dan derajat integrasi 0,42 dari kategori tokoh pengurus lembaga sosial desa. Pada sebuah komunitas yang cenderung homogen, dimana masyarakatnya
saling memperebutkan sumberdaya yang sama, tokoh yang paling memiliki pengaruh besar bagi komunitas tersebut adalah mereka yang mampu menguasai
sumberdaya dalam jumlah besar, serta mampu menjaga penguasaanya tersebut dengan memanfaatkan sistem kelembagaan yang melekat didalam komunitas itu.
Pada kasus pengelolaan perikanan dikawasan PPI Cisolok, unsur dominasi ketokohan itu nampak jelas. Mulai dari penguasaan kekuatan ekonomi berupa
modal finansial juga kekuatan jaringan interaksi sosial. Tokoh yang paling berpengaruh dalam pengelolaan perikanan tangkap di kawasan PPI Cisolok yakni
Abah Bunong. Beliau memiliki lembaga informal yang dikenal dengan nama PT. LIGO.
PT. LIGO telah dijadikan alat untuk mengukuhkan posisi Abah Bunong sebagai penguasa dominan sistem pengelolaan perikanan tangkap di kawasan PPI
Cisolok. PT. LIGO merupakan suplier tunggal khususnya untuk komoditas ikan layur yang akan diekspor melalui PT. JIKO GANTUNG POWER URI ke
beberapa negara di Asia. Jika di lihat dalam kolom koneksi dan integrasi pada Tabel 6, memang
tidak ada kategori tokoh penguasa sumber ekonomi bidang perikanan yang menyamai dominasi Abah Bunong dalam nilai koneksi dan derajat integrasi. Pada
sisi lain, kondisi di lapangan menunjukan bahwa pejabat formal desa memang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Desa Cikahuripan. Namun,
pengaruh mereka tersebut tidak sampai menyentuh pengelolaan perikanan secara menyeluruh. Hal ini dapat di lihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
aparatur desa, sejauh ini tidak pernah berbenturan dengan kepentingan PT.LIGO, bahkan cenderung mengukuhkan PT. LIGO sebagai lembaga sentral pengelola
perikanan tangkap di kawasan PPI Cisolok.
5.2. Analisis Tipologi Kelembagaan Komunitas Nelayan di Kawasan PPI Cisolok