Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Pengetahuan

48 Berdasarkan analisis persepsi responden terhadap produktivitas kerja karyawan dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan produktivitas kerja karyawan dapat dikategorikan baik, dimana rataan yang diperoleh sebesar 4,20. Hal ini berarti bahwa persepsi karyawan berada pada rentang setuju sehingga dapat dikatakan bahwa produktivitas kerja karyawan yang lebih baik setelah adanya penerapan faktor-faktor QWL. Peningkatan produktivitas terjadi karena peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap, perilaku. Rekapitulasi skor rataan dapat dilihat pada Tabel 19. 4.4. Analisis Hubungan Faktor-faktor Quality of Work Life dengan Produktivitas Kerja Karyawan Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat kekuatan hubungan faktor-faktor QWL dengan lima faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Adapun perinciannya adalah hubungan faktor- faktor QWL dengan pengetahuan, hubungan faktor-faktor QWL dengan keterampilan, hubungan faktor-faktor QWL dengan kemampuan, hubungan faktor-faktor QWL dengan sikap, hubungan faktor-faktor QWL dengan perilaku. Hubungan-hubungan antar variabel akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

4.4.1 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Pengetahuan

Analisis hubungan faktor-faktor QWL dengan komponen faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku. Komponen faktor-faktor QWL yang diteliti meliputi pengembangan karir, kompensasi, komunikasi, lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, partisipasi karyawan. Jika nilai probabilitas atau peluang α 0,05, maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara faktor-faktor QWL dengan produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya, jika nilai probabilitas atau peluang α 0,05, maka dapat diartikan tidak adanya hubungan yang nyata faktor–faktor QWL dengan produktivitas kerja karyawan. Hasil uji korelasi faktor-faktor QWL dengan produktivitas kerja karyawan terbagi menjadi lima tabel yang meliputi hubungan faktor-faktor QWL dengan pengetahuan karyawan, hubungan faktor- 49 faktor QWL dengan keterampilan yang dimiliki karyawan, hubungan faktor- faktor QWL dengan kemampuan karyawan, hubungan faktor-faktor QWL dengan sikap karyawan dan hubungan faktor-faktor QWL dengan perilaku karyawan. Tabel 20. Hubungan Faktor-faktor Quality of Work Life dengan Pengetahuan No Faktor-faktor QWL Nilai Korelasi Nilai Peluang Hubungan dengan Pengetahuan 1. Pengembangan Karir 0,281 0,026 Positif, agak lemah dan nyata 2. Kompensasi 0,591 0,000 Positif, agak kuat dan nyata 3. Komunikasi 0,504 0,000 Positif, agak kuat dan nyata 4. Lingkungan yang Aman 0,422 0,001 Positif, agak lemah dan nyata 5. Penyelesaian Konflik 0,414 0,001 Positif, agak lemah dan nyata 6. Kebanggaan 0,266 0,035 Positif, agak lemah dan nyata 7. Partisipasi karyawan 0,303 0,016 Positif, agak lemah dan nyata 8. Kesehatan Kerja 0,329 0,008 Positif, agak lemah dan nyata Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa pengembangan karir yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan pengetahuan yang baik bagi karyawan, dimana nilai peluang 0,026 dan nilai korelasinya 0,281 yang memiliki hubungan yang lemah. Nilai 0,026 lebih kecil daripada tingkat signifikansi 0,05 sehingga memiliki hubungan yang nyata. Nilai 0,281 mendekati +1 sehingga dinyatakan positif dan berada pada rentang 0,26-0,50 sehingga dinyatakan memiliki hubungan dengan intensitas lemah. Adanya hubungan ini disebabkan perusahaan menyadari bahwa tingkat pengetahuan yang dimiliki sebagian besar karyawan masih kurang. Perusahaan memiliki banyak karyawan yang berasal dari tingkat pendidikan SMA. Upaya untuk mengganti para karyawan ini dengan karyawan baru yang lulusan S1 atau S2 dirasakan bukan solusi yang tepat mengingat masa kerja yang lama dan adanya tingkat loyalitas tinggi yang dimiliki oleh para karyawan ini. Oleh karena itu, perusahaan memberikan kebijakan dengan memberikan pelatihan yang 50 berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing karyawan PT Taspen Persero. Perubahan yang diharapkan dari segi pendidikan dan pelatihan adalah adanya peningkatan wawasan, karyawan mampu berfikir secara holistik, integral dan komprehensif. Seseorang yang berpendidikan tinggi tidak menjamin memiliki pandangan yang luas. Bila ditinjau dari kepentingan perusahaan adalah tercapainya kinerja perusahaan yang optimal dan meningkatnya produktivitas kerja karyawan. Upaya pendidikan karir dapat dilakukan melalui pelatihan dan seminar. Tujuan dari seminar informasi karir dan pelatihan bagi karyawan adalah dapat membantu para karyawan memahami bagaimana pekerjaan dan karir karyawan di perusahaan, dapat mengkontribusikan tujuan di masa depan, menyediakan kebutuhan para karyawan dengan sebuah pendekatan perencanaan karir individual, membuat batasan peran bagi karyawan dengan perencanaan karir, menyediakan pekerjaan yang realitas dan informasi karir untuk perencanaan karir bagi karyawan. Kompensasi dan komunikasi memiliki hubungan positif, agak kuat moderately high association dan nyata dimana skor masing-masing uji korelasi sebesar 0,591 dan 0,504. Hubungan faktor kompensasi merupakan hubungan yang nyata dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya tidak adanya kemungkinan ditolaknya faktor yang berhubungan nyata dengan pengetahuan karyawan. Nilai peluang yang ada memungkinkan faktor-faktor QWL ini signifikansi pada tingkat 5 . Hal ini mengindikasikan kompensasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan karyawan. Jika karyawan puas dengan imbalan yang diberikan, maka akan memacu karyawan untuk semakin meningkatkan pengetahuan yang dimiliki. Kejelasan informasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahan akan meningkatkan pengetahuan bagi karyawan. Lingkungan yang aman dan penyelesaian konflik memiliki nilai peluang atau nilai signifikansi sebesar 0,001 dan masing-masing indikator memiliki nilai korelasi 0,422 dan 0,414 sehingga dapat disimpulkan terjadi hubungan yang positif, lemah dan nyata dengan pengetahuan. Nilai 0,001 lebih kecil daripada 51 tingkat signifikansi 0,05 sehingga memiliki hubungan yang nyata. Nilai 0,422 dan 0,414 mendekati +1 sehingga dinyatakan positif dan berada pada rentang 0,26-0,50 sehingga dinyatakan memiliki hubungan dengan intensitas lemah. Hal ini mengindikasikan lingkungan diciptakan untuk membuat karyawan nyaman dalam bekerja, selain itu berbagai macam fasilitas yang menunjang pekerjaan diberikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Nilai korelasi kebanggaan 0,266, partisipasi karyawan 0,303 dan kesehatan kerja 0,329 memiliki hubungan positif, lemah dan nyata. Nilai korelasi ketiga indikator ini mendekati +1 sehingga dinyatakan positif dan berada pada rentang 0,26-0,50 sehingga dinyatakan memiliki hubungan dengan intensitas lemah Rasa bangga yang dimiliki karyawan kepada perusahaan, adanya kesempatan berprestasi dan kesehatan karyawan yang terjamin akan memacu karyawan untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, semakin baik kebanggaan, partisipasi karyawan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan maka akan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki perusahaan.

4.4.2 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Keterampilan