16
2. 3. Hasil Penelitian Terdahulu
Thahir 2001 melakukan penelitian mengenai Analisis peningkatan Motivasi Berprestasi Karyawan Melalui Penerapan Quality of Work Life di PT
Indomilk Jakarta. Dengan metode Rank Spearman dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor-faktor mempengaruhi motivasi berprestasi untuk tingkatan
berbeda, yaitu pada tingkat manajer, supervisor dan foreman. Faktor pemberian peran sebagai pemimpin untuk diteladani menjadi faktor yang paling kuat.
Sedangkan pada tingkat operator, faktor respon atau umpan balik terhadap tugas menjadi faktor yang mendorong motivasi karyawan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan dapat diketahui faktor-faktor QWL yang berhubungan dengan motivasi berprestasi, dengan urutan kekuatan hubungannya adalah kerjasama dalam tim,
desain pekerjaan, quality circle, supervisi yang demokratis, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan gain sharing. Faktor-faktor QWL tersebut
mempunyai kekuatan yang berbeda-beda untuk setiap tingkatan jabatan, namun secara keseluruhan dapat diketahui bahwa seluruh faktor-faktor QWL
mempunyai korelasi positif terhadap motivasi berprestasi. Penelitian Zubair 2004 yang berjudul Analisis Hubungan Kompensasi,
Kinerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT Asuransi Bringin Sejahtera Arta Makmur menggunakan teknik analisis data korelasi Rank Spearman.
Dengan menggunakan analisis korelasi dapat terlihat bahwa kompensasi lebih besar hubungannya jika dibandingkan dengan kinerja karyawan dengan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini berarti hubungan kompensasi memiliki kontribusi yang lebih dominan jika dibandingkan kinerja karyawan dengan
produktivitas kerja karyawan. Dhamayanti 2007 melakukan penelitian mengenai kepuasan karyawan
melalui faktor-faktor Quality of Work Life di PT Inti Kemasindo. Melalui analisis regresi logistik biner dapat diketahui bahwa karyawan puas baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara umum karyawan puas terhadap faktor-faktor Quality of Work Life
di perusahaan dengan urutan masing-masing faktor adalah integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada berbagai ketentuan formal
17
dan normatif, kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan, relevansi sosial kehidupan kekaryaan, kondisi dan lingkungan pekerjaan yang
aman dan sehat, keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi, imbalan yang memadai dan adil dan kesempatan berkembang dan
keamanan berkarya di masa depan. Mutiara 2008 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penerapan
Faktor-faktor Quality of Work Life dalam Meningkatkan Kinerja Tenaga Kependidikan Direktorat dan Kantor Institut Pertanian Bogor menggunakan alat
analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tenaga kependidikan Direktorat dan Kantor IPB terhadap Quality of Work Life cenderung
naik dengan urutan pertama restrukturisasi kerja, diikuti partisipasi dalam pemecahan masalah, sistem imbalan yang inovatif dan perbaikan lingkungan
kerja. Dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dapat dilihat bahwa Faktor-faktor QWL yang berkorelasi dengan kinerja adalah partisipasi dalam
pemecahan masalah dan sistem imbalan yang inovatif. Dua variabel seperti sistem imbalan yang inovatif dan perbaikan lingkungan kerja tidak memiliki korelasi
dengan peningkatan kinerja tenaga kependidikan.
18
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran