Pemrograman Linear Pengoptimuman Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbangun di Kota Bogor

pengoptimuman suatu fungsi linear terhadap kendala linear. Nash Sofer 1996 Pemrograman linear memenuhi ketentuan- ketentuan sebagai berikut: a. tujuan masalah tersebut adalah memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear dari sejumlah variabel keputusan. Fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan ini disebut fungsi tujuan, b. nilai variabel-variabel keputusan harus memenuhi suatu himpunan kendala. Setiap kendala harus berupa persamaan linear atau pertaksamaan linear, c. ada pembatasan tanda untuk setiap variabel dalam masalah ini. Untuk sembarang variabel , pembatasan tanda menentukan harus taknegatif ≥ 0 atau tidak dibatasi tanda unrestricted in sign. Winston 2004

2.3 Goal Programming

Metode goal programming ditemukan oleh A. Charnes dan W.M. Cooper pada tahun 1955 dan mulai dipopulerkan pada tahun 1961. Model ini merupakan pengembangan dari model pemrograman linear yang mampu menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linear yang memiliki lebih dari satu sasarantujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya model pada goal programming sama dengan model pada pemrograman linear, perbedaannya hanya terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasi yang akan muncul di fungsi tujuan dan di fungsi-fungsi kendala model goal programming. Sepasang variabel deviasi ini adalah variabel dan yang taknegatif. Variabel berfungsi menampung deviasi yang berada di bawah sasaran yang dikehendaki, sedangkan variabel berfungsi menampung deviasi yang berada di atas sasaran yang dikehendaki. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi dalam penyelesaian dengan metode ini, yaitu: 1. Sasaran tercapai terjadi bila = = 0, 2. Sasaran tidak tercapai terjadi bila ≥ 0 dan = 0, 3. Sasaran terlampaui terjadi bila = 0 dan ≥ 0. Siswanto 2007 Ilustrasi bentuk model goal programming dapat dilihat pada Contoh 1. Contoh 1 Misalkan diberikan model pemrograman linear: max = + terhadap kendala 7 + 3 ≥ 40 10 + 5 ≥ 60 5 + 4 ≤ 35 100 + 60 ≤ 600 , ≥ 0. 1 Dengan mengasumsikan bahwa ada tiga tujuan yang akan dicapai, yaitu pada kendala pertama, kedua, dan ketiga, maka dengan menambahkan variabel deviasi, model pemrograman linear dapat diubah menjadi model goal programming sebagai berikut: min = + + terhadap kendala 7 + 3 + − = 40 10 + 5 + − = 60 5 + 4 + − = 35 100 + 60 ≤ 600 , , , ≥ 0, = 1,2,3. 2 Dalam formulasi 2, yang diminimumkan adalah + + karena yang hendak diminimumkan adalah deviasi yang berada di bawah sasaran yang dikehendaki. Dengan menggunakan software LINGO 11.0 diperoleh nilai fungsi tujuan dari 2 sebesar 5 dengan solusi optimal = 5, = 1.67, = 0, = 0, = 1.67, = 0, = 3.33, = 0 lihat Lampiran 1. Solusi ini berarti bahwa tujuan pertama berhasil dicapai sedangkan tujuan kedua dan ketiga gagal dicapai. Bila setiap tujuan yang hendak dicapai memiliki prioritas yang berbeda untuk dicapai, setiap fungsi tujuan bisa diberi bobot. Ilustrasi bentuk model goal programming dengan bobot seperti berikut: min = 200 + 100 + 50 terhadap kendala 7 + 3 + − = 40 10 + 5 + − = 60 5 + 4 + − = 35 100 + 60 ≤ 600 , , , ≥ 0, = 1,2,3. 3 Dengan menggunakan software LINGO 11.0 diperoleh nilai fungsi tujuan dari 3 sebesar 250 dengan solusi optimal 1 = 6, 2 = 0, 1 − = 0, 1 + = 2, 2 − = 0, 2 + = 0, 3 − = 5, 3 + = 0 lihat Lampiran 1. Namun, dalam banyak situasi seringkali pembuat keputusan tidak dapat menentukan nilai prioritas dari setiap tujuan, sehingga mengalami kesulitan dalam menentukan bobot yang hendak diberikan pada tiap tujuan. Masalah ini dapat dituangkan ke dalam model goal programming dengan mengatur urutan prioritas peminimuman. Peringkat tujuan diurutkan dari yang paling penting hingga tujuan yang tidak terlalu penting. Misalkan diasumsikan bahwa pembuat keputusan memiliki n tujuan, maka urutan prioritas tujuan n yang akan diminimumkan pada fungsi tujuan akan dinotasikan sebagai . Diasumsikan bahwa ≫ ≫ ≫ , dan semakin besar P maka semakin diprioritaskan. Fungsi tujuan pada formulasi 2 dapat diubah menjadi + + . Untuk menerapkan model goal programming dengan prioritas, fungsi tujuan harus dipisah menjadi n komponen, dengan komponen ke-i mengandung tujuan ke-i, yang dinotasikan sebagai berikut: = fungsi tujuan yang memuat tujuan ke-i, dengan i = 1,2,…,n. Berdasarkan fungsi tujuan 2, fungsi tujuan dipisah menjadi tiga komponen, yaitu = , = , dan = dengan kendala yang sama dengan 2 dan menambahkan kendala = 0 pada formulasi dengan fungsi tujuan serta menambahkan kendala = 0 dan = 0 pada formulasi dengan fungsi tujuan . Ilustrasi bentuk model goal programming dengan prioritas sebagai berikut: Prioritas ke-1 min = terhadap kendala 7 + 3 + − = 40 10 + 5 + − = 60 5 + 4 + − = 35 100 + 60 ≤ 600 , , , ≥ 0, = 1,2,3. 4 Dengan menggunakan software LINGO 11.0 diperoleh nilai fungsi tujuan dari 4 sebesar 0 dengan solusi optimal = 5.71, = 0, = 0, = 0, = 2.86, = 0, = 6.43, = 0 lihat Lampiran 1. Kemudian ditambahkan = 0 pada kendala di prioritas ke-2, sehingga modelnya menjadi Prioritas ke-2 min = terhadap kendala 7 + 3 + − = 40 10 + 5 + − = 60 5 + 4 + − = 35 100 + 60 ≤ 600 , , , ≥ 0, = 1,2,3 = 0. 5 Dengan menggunakan software LINGO 11.0 diperoleh nilai fungsi tujuan dari 5 sebesar 0 dengan solusi optimal = 6, = 0, = 0, = 2, = 0, = 0, = 5, = 0 lihat Lampiran 1. Kemudian ditambahkan = 0 pada kendala di prioritas ke-3, sehingga modelnya menjadi Prioritas ke-3 min = terhadap kendala 7 + 3 + − = 40 10 + 5 + − = 60 5 + 4 + − = 35 100 + 60 ≤ 600 , , , ≥ 0, = 1,2,3 = 0 = 0. 6 Dengan menggunakan software LINGO 11.0 diperoleh nilai fungsi tujuan dari 6 sebesar 5 dengan solusi optimal = 6, = 0, = 0, = 2, = 0, = 0, = 5, = 0 lihat Lampiran 1. Solusi akhir menunjukkan bahwa tujuan pertama dan kedua berhasil dicapai, sedangkan tujuan ketiga gagal dicapai. Winston 2004 III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan- tahapan penelitian yang dilakukan agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai dengan baik. Ada tiga tahapan yang dilakukan, yaitu 1 persiapan penelitian, 2 pengumpulan data, dan 3 pengolahan data. Tiga tahapan ini menggambarkan secara keseluruhan rangkaian penelitian yang tidak dapat dipisahkan. Uraian tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

3.1 Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu studi literatur,