Tujuan Pengoptimuman Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbangun di Kota Bogor
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, luas
ideal ruang terbuka hijau RTH kawasan
perkotaan minimal sebesar 30 dari luas kawasan perkotaan. Luas tersebut mencakup
RTH publik dan RTH privat. Penyediaan RTH
menjadi tanggung jawab pemerintah kabupatenpemerintah kota yang dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah, sedangkan ruang RTH
privat menjadi tanggung jawab pihaklembaga swasta, perseorangan dan masyarakat yang
dikendalikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh pemerintah kabupatenpemerintah kota
kecuali provinsi DKI Jakarta oleh pemerintah provinsi.
Definisi 3 Lahan
Lahan merupakan lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air, dan
vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap potensi
penggunaan lahan.
Arsyad 2010
Definisi 4 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap
lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik materiil maupun spiritual.
Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu penggunaan
lahan pertanian dan penggunaan lahan nonpertanian.
Arsyad 2010
Definisi 5 Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi
lahan pertanian
ke nonpertanian adalah bagian dari proses
transformasi struktur
ekonomi kawasan
perkotaan, yang
ditandai dengan
berkembangnya sektor sekunder dan tersier yang menggeser peran sektor pertanian
terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan. Nugroho Dahuri 2004
Alih fungsi lahan lebih besar terjadi pada lahan pertanian dibandingkan pada tanah
kering. Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
pertama, pembangunan
kegiatan nonpertanian seperti kompleks perumahan,
pertokoan, perkantoran, dan kawasan industri lebih mudah dilakukan pada tanah pertanian
yang lebih datar dibandingkan dengan tanah kering; kedua, akibat pembangunan masa lalu
yang terfokus pada upaya peningkatan produk pertanian maka infrastruktur ekonomi lebih
tersedia di daerah pertanian daripada daerah tanah kering; ketiga, daerah pertanian secara
umum lebih mendekati daerah konsumen atau daerah perkotaan yang relatif padat penduduk
dibandingkan daerah tanah kering yang sebagian besar terdapat di wilayah perbukitan
dan pegunungan.
Irawan 2005 dalam Akbar 2008
Definisi 6 Pergiliran Tanaman
Pergiliran tanaman
adalah sistem
penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada suatu
bidang tanah. Arsyad 2010
Pergiliran merupakan suatu cara yang penting dalam konservasi tanah. Pergiliran
dapat berupa padi – palawija, padi – tanaman penutup tanahpupuk hijau, atau palawija –
tanaman penutup tanahpupuk hijau. Pada tanah berlereng, pergiliran yang efektif untuk
pencegahan erosi adalah menurut
pola tanaman bahan makanan – tanaman penutup
tanah. Selain berfungsi sebagai pencegah erosi,
pergiliran tanaman
memberikan keuntungan-keuntungan antara lain seperti: 1
pemberantasan hama dan penyakit; menekan populasi hama dan penyakit karena memutus
siklus hidup hama dan penyakit atau mengurangi sumber makanan dan tempat
hidup hama penyakit, 2 pemberantasan gulma; penanaman satu jenis tanaman tertentu
terus-menerus
akan meningkatkan
pertumbuhan jenis
gulma tertentu,
3 mempertahankan dan memperbaiki sifat-sifat
fisik dan kesuburan tanah; jika sisa atau potongan tanaman pergiliran dijadikan mulsa
atau dibenamkan
dalam tanah
akan mempertinggi
kemampuan tanah
dalam menahan dan menyerap air, mempertinggi
stabilitas agregat dan kapasitas infiltrasi tanah; jika tanaman tersebut adalah leguminosae
akan menambah kandungan nitrogen tanah; dan 4 memelihara keseimbangan unsur hara
karena absorpsi unsur dari kedalaman dan preferensi yang berlainan.
Suatu sistem pergiliran tanaman yang tersusun baik, selain dari mempertahankan
kesuburan tanah dan menghindari kerusakan tanah, akan mempertinggi produksi per satuan
luas, per musim dan per tahun.
Arsyad 2010