Tabel 14 Sasaran, produksi, dan kekurangan pemenuhan permintaan konsumsi masyarakat lokal akan komoditas pertanian
Komoditas pertanian Produksi ton
Sasaran ton Kekurangan ton
padi 17.660,31
128.664,81 111.004,50
tomat 2.715,92
2.715,92 terong
2.558,49 2.558,49
kacang panjang 1.154,39
2.952,15 1.797,76
mentimun 1.918,88
1.918,88 cabai
1.569,56 1.569,56
bayam 4.231,39
4.231,39 buncis
836,48 836,48
kacang tanah 442,82
442,82 ubi kayu
4.575,80 4.575,80
ubi jalar 1.377,69
1.377,69 jambu biji
393,62 393,62
jeruk 5.018,67
5.018,67 nangka
98,43 98,43
nanas 196,81
196,81 pepaya
1.918,90 1.918,90
pisang 2.450,77
5.756,66 3.305,89
rambutan 98,36
98,36 Berdasarkan
Tabel 14
terlihat bahwa
meskipun telah dilakukan upaya optimasi penggunaan lahan, Kota Bogor masih belum
mampu untuk melakukan swasembada pangan karena masih terjadi kekurangan produksi
komoditas pertanian. Kekurangan terbesar terjadi pada produksi komoditas padi, yaitu
sebanyak 111.004,50 tontahun. Kekurangan ini perlu dipenuhi dengan cara mendatangkan
komoditas tersebut dari daerah lain. Produksi komoditas tersebut didasarkan pada pola
penanaman di tiap musim tanam.
VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Suatu wilayah perkotaan harus mempunyai rencana strategis dalam upaya menciptakan
lingkungan yang berkualitas dan mewujudkan ketahanan
pangan. Hal
tersebut dapat
diupayakan dengan menentukan luas optimum ruang terbangun, ruang terbuka hijau dan pola
tanam komoditas
pertanian. Dengan
memodelkan secara matematis, pencapaian tujuan ini dapat lebih terukur.
Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode goal programming.
Penyelesaian yang dilakukan menggunakan LINGO 11.0 memberi informasi bahwa
sasaran pemenuhan ruang terbangun dan ruang terbuka hijau tercapai, sedangkan
sasaran pemenuhan permintaan konsumsi masyarakat lokal akan komoditas tanaman
pertanian belum tercapai. Informasi lain yang didapat yaitu informasi mengenai luas
optimum penggunaan lahan, luas optimum area
budidaya tanaman
pertanian, kekurangankelebihan luas ruang terbangun,
kekurangankelebihan luas ruang terbuka hijau, serta kekurangankelebihan pemenuhan
permintaan konsumsi masyarakat lokal akan komoditas pertanian.
6.2 Saran
Pada karya ilmiah ini belum digunakan data mengenai kesesuaian lahan berdasarkan
karakteristik lahan, dan data pola tanam aktual komoditas pertanian di Kota Bogor. Saran
untuk penulisan dan penelitian selanjutnya yaitu agar menggunakan data tersebut agar
lebih merepresentasikan keadaan Kota Bogor yang sebenarnya, dan dapat dilakukan
pembandingan
antara keadaan
sebelum dengan setelah dilakukan optimasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar RA. 2008. Proses Pembebasan Tanah Pertanian
untuk Pembangunan
Kawasan Perumahan.
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air.
Bogor: IPB Press. [Bappeda]
Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah. 2011. Tata
Guna Lahan
Kota Bogor.
htttp:www.bappeda.bogor.net. [25 Februari 2011].
[Bappeda] Badan
Perencanaan dan
Pembangunan Daerah. 2007. Tata Guna Lahan Kota Bogor. Bogor :
Bappeda.
[BPS] Badan
Pusat Statistika.
2007. Pengeluaran
untuk Konsumsi
Penduduk Indonesia. Jakarta: BPS. [BPS]
Badan Pusat
Statistika. 2010.
Kecamatan dalam Angka 2010. Bogor : BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2010. Jawa Barat dalam Angka 2010. Jakarta :
BPS. Ciptaningrum Y. 2009. Optimasi Penggunaan
Lahan untuk Perlindungan Lahan Pertanian dan Ruang Terbuka Hijau:
Studi Kasus Kawasan Perkotaan Purwokerto [Tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana,
Institut Pertanian
Bogor. [Deptan] Departemen Pertanian. 2011. Lahan.
http:bbsdlp.litbang.deptan.go.ideva luasi_lahan.php.
[18 September
2011]. [Diperta] Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
2011. Produktivitas tanaman. http:diperta.jabarprov.go.idassetsd
atamenuBab6.pdf. [03
Februari 2012].
Ghufrona RR. 2010. Aplikasi Model Optimasi Linear Goal Programming dalam
Menentukan Pola Penggunaan Lahan Optimal di DAS Citarum Hulu
[Skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Nash SG, A Sofer. 1996. Linear and
Nonlinear Programming. New York: McGrawHill.
Nugroho I, R Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah, Perspektif Ekonomi, Sosial
dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. [Presiden
RI]. 2007.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2007 tentang
Penataan Ruang.
Jakarta. Sadeghi SHR, KH Jalili, D Nikkami. 2009.
Land use optimization in watershed scale. Land Use Policy 262: 186-
193. doi: 101016j.landusepol.2008. 02.007
Siswanto. 2007. Operations Research. Jilid ke-1. Jakarta: Erlangga.
[Walikota Bogor]. 2011. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011
tentang Rencana
Tata Ruang
Wilayah Kota Bogor 2011-2031. Bogor.
Winston WL. 2004. Operations Research: Applications and Algorithms. 4
th
ed. New York: Duxbury.