commit to user
10 telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional Depdiknas,
2007:3. Visi Sekolah Bertaraf Internasional adalah ”terwujudnya insan Indonesia
yang cerdas dan kompetitif secara internasional”. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang
dilakukan secara intensif, terarah, terencana, dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan
oleh bangsa-bangsa lain. Maka dari itu misi Sekolah Bertaraf Internasional adalah mewujudkan manusia Indonesia cerdas dan kompetitif secara internasional, yang
mampu bersaing dan berkolaborasi secara global. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkelas
nasional dan internasional sekaligus.
b. Latar Belakang Sekolah Bertaraf Internasional
Menurut Kir Haryana 2007;37, Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional dilatar belakangi oleh tiga alasan yaitu:1 Era globalisasi yang
menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen dan sumber daya manusia, 2 Dasar hukum yang kuat, 3 Penyelenggaraan Sekolah
Bertaraf Internasional didasari oleh filosofi eksistensialisme dan esensialisme fungsionalisme. Keunggulan teknologi akan menurunkan biaya produksi,
meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman produk dan meningkatkan mutu produk. Keunggulan manajemen akan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Keunggulan sumber daya manusia merupakan kunci daya saing karena SDM yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga
kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan dalam persaingan. Dasar hukum Sekolah Bertaraf Internasional dapat ditemui dalam UU
No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3 tentang sistem pendidikan nasional UUSPN 202003 yang menyebutkan bahwa “Pemerintah danatau pemerintah daerah
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf
internasional. Demikian pula halnya, ayat 1 pasal 61 Peraturan Pemerintah
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
commit to user
11 Nomor 19 mengamanatkan bahwa pemerintah bersama-sama pemerintah daerah
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satu satuan yang bertaraf internasional.
Filosofi eksistensialisme
berkeyakinan bahwa
pendidikan harus
menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat,
pro-perubahan, kreatif,
inovatif, eksperimentif,
menumbuhkan dan
mengembangkan bakat, minat,
serta kemampuan peserta didik. Filosofi
eksistensialisme ini berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik
harus diberi
perlakuan secara
maksimal untuk
mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi kompetensi
intelektual IQ, emosional EQ, dan Spiritual SQ. Sedangkan Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan
kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan
tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
c. Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional