Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional Profil Sekolah Bertaraf Internasional

commit to user 11 Nomor 19 mengamanatkan bahwa pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satu satuan yang bertaraf internasional. Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan, kreatif, inovatif, eksperimentif, menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat, serta kemampuan peserta didik. Filosofi eksistensialisme ini berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi kompetensi intelektual IQ, emosional EQ, dan Spiritual SQ. Sedangkan Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.

c. Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional

Sekolah yang telah bertaraf internasional harus memiliki keunggulan yang ditunjukkan oleh pengakuan internasional terhadap masukan, proses dan hasil-hasil pendidikan dalam berbagai aspek. Pengakuan tersebut dibuktikan dengan sertifikasi berpredikat baik dari salah satu anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Lulusan Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan, menguasai kompetensi sesuai dengan Setandar Nasional Pendidikan di Indonesia, serta menguasai kemampuan-kemampuan kunci global agar setara dengan lulusan negara-negara maju yang lain. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 12 Menurut Stella Maris www.stellamarisserpong.wordpress.com, bahwa Sekolah Bertaraf Internasional itu memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang dikembangkan dari standart isi, standart kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yang diperkaya dengan muatan Internasional. 2. Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris. 3. Mengadopsi buku teks yang dipakai Sekolah Bertaraf Internasional negara maju. 4. Menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompetensi lulusan yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan 5. Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standart kompetensi yang ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan. 6. Saranaprasarana memenuhi Standar Nasional Pendidikan. 7. Penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional.

d. Profil Sekolah Bertaraf Internasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengeluarkan rumusan tentang profil Sekolah Bertaraf Internasional yang mencakup komponen- komponen utama di sekolah. Sekolah bertaraf internasional terdiri dari delapan komponen utama yang meliputi : standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar pengelolaan, dan standar penilaian Depdiknas, 2007:3. 1 Standar Kompetensi Lulusan Sebagaimana dikemukakan dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah kualitifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. Standar Kompetensi lulusan tersebut berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunan standar – standar pendidikan lain dan merupakan arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar pada jenjang pendidikan dasar serta merupakan pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran serta mencakup aspek sikap , pengetahuan dan keterampilan. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 13 Standar Kompetensi Lulusan SKL sekolah bertaraf internasional berdasarkan Permendiknas 2009: 78 : 1. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75; 2. Mencapai nilai KKM 75; 3. Mencapai nilai UN 75; 4. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya 5. Berdaya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan keunggulan lokal ditingkat internasional; 6. Mampu bersaing dalam berbagai lomba internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu 7. Memperoleh penghargaan internasional lainnya; 8. Berperan aktif secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan hidup; 9. Menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara professional. Penelitian ini menggunakan standar kopetensi lulusan yang mengacu pada: a. Mendapat Input Siswa dengan nilai 75; b. Mencapai nilai KKM 75; c. Mencapai nilai UN 75; d. Memenuhi SNP dan diperkaya keunggulan mutu lulusan dengan keunggulan tertentu yang berasal dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya 2 Standar Isi Kurikulum Menurut S. Nasution 2008:5, kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 14 Pengertian diatas merupakan pengertian kurikulum dari berbagai pihak, sedangkan yang dimaksud dengan kurikulum pada penelitian ini merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnyayang berfungsi untuk melancarkan proses berlajar mengajardalam mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan dan strategi pembelajaran sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pembelajaran di sekolah pelaksana Sekolah Bertaraf Internasional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas kompetensi siswa. Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan kurikulum nasional yang dikembangkan sekolah dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan KTSP yang diperkaya agar memenuhi standar nasional pendidikan plus kurikulum internasional yang digali adopsi dan adaptasi dari berbagai sekolah mitra baik dalam maupun luar negeri, yang memiliki reputasi internasional. 3 Standar Proses Proses Pembelajaran Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Falah Yunus, httpwww. falsburgers.biz, 12 Mei 2004 Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses dalam kontek ini menunjukkan adanya interaksi antara komponen-komponen dalam lingkup sekolah dan pembelajaran yang mencakup guru, siswa, sumber belajar, serta sarana prasarana. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 15 Pengertian diatas merupakan pengertian pembelajaran dari berbagai pihak, sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran pada penelitian ini adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dengan tujuan agar terjadi suatu proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Standar proses pembelajaran Sekolah Bertaraf Internasional yaitu: 1 pro-perubahan yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru, 2 menerapkan model pembelajaran aktif cooperative learning, kreatif quantum learning, efektif learning revolution dan menyenangkan contextual learning, yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional. 3 menerapkan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 4 Proses pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi. 4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, telah di tetapkan bahwa “Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional”. Kualifikasi akademik ditempuh melalui pendidikan formal atau melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik yang ditempuh melalui pendidikan formal adalah minimal diploma empat D-IV atau sarjana SI program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkandiampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Sedangkan kualifikasi akademik guru yang ditempuh melalui uji kelayakan dan kesetaraan adalah bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijasah dan pelaksanaannya dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi kewenangan untuk menguji agar dapat diangkat menjadi guru. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 16 Sedangkan standar kompetensi guru yang juga harus dipenuhi adalah terdiri dari: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sebagai bukti bahwa guru telah memenuhi persyaratan sebagai pendidik yang memenuhi standar kualifikasi akademik dan standar kompetensi, maka diwajibkan juga memiliki sertifikat dalam jabatannya sebagai guru yang dapat diperoleh melalui sertifikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan di dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang “Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan“. Persyaratan utama sekolah sebagai penyelenggara Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional adalah guru, kepala sekolah dan karyawan harus mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris. Persyaratan kemampuan berbahasa inggris bagi sekolah yang melaksanakan SBI menurut Kir Haryana 2007:43 adalah : a. Karyawan harus memiliki TOEFL minimal 400, b. Guru memiliki TOEFL minimal 450, c. Kepala Sekolah memiliki TOEFL minimal 500. Selain guru atau tenaga pendidik harus memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi, maka tenaga kependidikan lain juga harus memenuhi persyaratan, khususnya tentang kepala sekolah. Hal ini telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang “Standar Kepala Sekolah”. Dijelaskan bahwa untuk diangkat sebagai kepala sekolahmadrasah, seseorang wajib memenuhi standar kepala sekolah. Standar kepala sekolah pada jenjang SMP harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi. Kualifikasi kepala sekolah yang dijelaskan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dalam Kir Haryana 2007:50, bahwa dalam Sekolah Bertaraf Internasional untuk tenaga kependidikan kepala sekolah itu meliputi kualifikasi sebagai berikut : 1. Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A. 2. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh Pemerintah. 3. Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif. 4. Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan enterprenual yang kuat. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 17 Penelitian ini mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan diatas sebagai dasar untuk melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan. 5 Standar Sarana dan Prasarana Sarana prasarana sebagai pendukung program SBI sesuai dengan pasal 15 ayat 1 UU Sidiknas tahun 2003 menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan kependidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik Semua sarana dan prasarana pendidikan bagi sekolah bertaraf internasional harus menjamin keselamatan bagi penggunanya sehingga perlu pencapaian kriteria SBI Depdiknas, 2005: 10-12, sebagai berikut : a. Rasio jumlah siswa 1:24 dan minimum satu kelas untuk tiap- tiap tingkat memiliki satu sel perangkat ICT. b. Perpustakaan memiliki buku teks dalam bentuk cetak digital untuk setiap mata pelajaran minimal sama dengan jumlah siswa dalam satu kelas. c. Laboratorium computer memiliki jumlah computer sesuai dengan rata- rata jumlah siswa maksimum 24 siswa per rombel. d. Memiliki buku referensi bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. e. Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan. Penelitian ini mengacu pada standar sarana dan prasarana diatas sebagai dasar untuk melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan. 6 Standar Pembiayaan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005 ditetapkan bahwa “Setiap sekolah harus memenuhi standar pembiayaan yang memadai yang didasarkan atas kebutuhan pencapain ketuntasan kompetensi, sebagaimana yang ada dalam kurikulum sekolah. Diasumsikan bahwa, makin tinggi standar prestasi atau hasil-hasil pendidikan yang dituntut atau ditetapkan, maka akan memerlukan pembiayaan yang makin tinggi pula.” Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 18 Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pada umumnya sekolah di Indonesia belum memenuhi standar internasional. Dana Sekolah Bertaraf Internasional dapat bersumber dari pemerintah pusat, daerah, komite sekolah, sponsor dunia usaha dan industri, dan unit produksi sekolah. 7 Standar Pengelolaan Manajemen Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan secara efisien dan efektif. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah serta Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, bahwa dalam pengelolaan manajemen Sekolah bertaraf internasional, antara lain : a. Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar pengelolaan sekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya; b. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir; c. Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi tingkat nasional danatau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi danatau seni; dan d. Menerapkan sistem administrasi sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada 8 delapan standar nasional pendidikan. e. Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang, aman, dan sehat, f. Mengembangkan lingkungan sekolah bebas asap rokok dan narkoba, g. Mengembangkan lingkungan sekolah bebas budaya kekerasan, dan berbudaya akhlak mulia h. Memiliki lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah i. Melaksanakan seleksi penerimaan siswa baru SBI pada sekolah berdasarkan persyaratan j. Membangun kultur yang mengarah pada peningkatan kemampuan di bidang bahasa Inggris danatau bahasa asing lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, dan budaya lintas bangsa; k. Menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri danatau di negara maju, meliputi : 1 Penyelenggaraan program sekolah kembaran sister school; 2 Penyelenggaraan program kegiatan perolehan kredit; Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 19 3 Penyelenggaraan program transfer kredit; 4 Pertukaran peserta didik; 5 Pertukaran pendidik danatau tenaga kependidikan; 6 Pemanfaatan bersama berbagai sumberdaya; 7 Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; 8 Penyelenggaraan pertemuan ilmiah; 9 Penyelenggaraan program penelitian; danatau 10 Penyelenggaraan seminar bersama. l. Bekerja sama bidang akademik dan non-akademik yang dengan satuan pendidikan setara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan asing yang terakreditasi atau yang diakui di negaranya, meliputi : 1 Penyelenggaraan program sekolah kembaran sister school; 2 Penyelenggaraan program kegiatan perolehan kredit; 3 Penyelenggaraan program transfer kredit; 4 Pertukaran peserta didik; 5 Pertukaran pendidik danatau tenaga kependidikan; 6 Pemanfaatan bersama berbagai sumberdaya; 7 Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; 8 Penyelenggaraan pertemuan ilmiah; 9 Penyelenggaraan program penelitian; danatau 10 Penyelenggaraan seminar bersama. Dalam penelitian ini menggunakan Standar Pengelolaan Manajemen yang mengacu pada : 1. Memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar pengelolaan sekolah di negara anggota OECD atau negara maju lainnya; 2. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir; 3. Mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih prestasi tingkat nasional danatau internasional pada aspek ilmu pengetahuan, teknologi danatau seni. 8 Standar Penilaian Standar penilaian pendidikan adalah SNP yang berkaitan dengan prosedur, mekanisme, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan PP No 19 Th 2005 dan Permendiknas No 20 Tahun 2007. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 20 data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara berkesinambungan untuk pengambilan keputusan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian adalah: bertujuan mengukur pencapaian kompetensi, menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan antara hasil yang dicapai dengan standar yang telah ditentukanditetapkan, dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan, hasil penilaian dipergunakan sebagai tindak lanjut berupa perbaikan remidial, pengayaan, dan percepatan pencapaian kompetensi siswa, serta penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam pembelajaran. Penilaian juga dapat dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan program penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu dalam pelaksanaan penilaian harus dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyajian hasil, sampai dengan pemanfaatan atau tindak lanjut penilaian. Standar penilaian sekolah bertaraf internasional berdasarkan Permendiknas 2009: 78 meliputi: a. Menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan sistem penilaian pendidikan sekolah unggul di negara anggota OECD atau negara maju lainnya. b. Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK. c. Melaksanakan ujian nasional. d. Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. e. Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secara internasional danatau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan Standar penilaian yang mengacu pada: 1 Menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK. 2 Melaksanakan ujian nasional. 3 Dapat melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan pendidikan yang bersangkutan dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 21 4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sertifikasi yang diakui secara internasional danatau mengikuti ujian akhir sekolah yang sederajat dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya.

e. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Program RSBI