Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah RSBI

commit to user 71 kabupaten. Hal tersebut semakin dipersulit dengan adanya program sekolah gratis sehingga kita hanya punya sedikit kas untuk pengembangan sekolah.” Hal senada juga diungkapkan oleh informan 1 wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010 sebagai berikut : “Bahwa dalam mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Negara-negara OECD itu membutuhkan dana yang besar. Dengan mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum dari Negara OECD pastinya perlu didukung dana untuk pengembangan sekolah seperti sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana untuk peningkatan kualitas SDM dll. Sedangkan sumber dana kami hanya dari pemerintah pusat yang mana untuk pencairannya bertahap, sehingga kami harus bersabar untuk menuju SBI.” Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, menunjukan bahwa di SMP Negeri 1 Sukoharjo mengalami kekurangan dana untuk pengembangan sekolah seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana untuk peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan besarnya dana sekolah yang berasal dari pemerintah belum mencukupi untuk pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah RSBI

Rendahnya kualitas SDM yang dimiliki suatu satuan pendidikan Sekolah RSBI, maka akan menghambat jalannya suatu program yang ingin dikembangkan di sekolah RSBI tersebut. Hal tersebut dapat ditunjukkan seperti masih terdapatnya tenaga pendidik dan staf administrasi yang belum memiliki kemampuan TIK dan penguasaan dalam berbahasa inggris. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 6 wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010 sebagai berikut : “Guru SMP disini ada beberapa yang belum mampu berbahasa Inggris dengan baik terutama bagi guru-guru yang sudah berusia setengah baya atau tua dan sudah hampir pensiun. Alasannya ketika saya tanya dan mereka menjawabnya juga seperti itu karena faktor usia. Jadi susah kalau dimasuki ilmu yang baru lagi apalagi seperti bahasa inggris. Selain itu, tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo belum semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalam mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 72 bahasa inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yang bertaraf internasional SBI.” Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 7 wawancara pada tanggal 23 Agustus 2010 sebagai berikut : “Ya kalau untuk berbahasa inggris ketika KBM di kelas, saya lumayan bisa mbak namun saya kadang mengalami kesulitan juga ketika saya menemui kata-kata baru yang tidak bisa saya artikan atau ketika mau ngomong begitu tapi kadang lupa bahasa inggrisnya apa. Kemudian dalam melakukan pembelajaran IT, Alhamdullillah sekarang saya tidak mengalami kesulitan lagi karena sudah terbiasa.” Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, menunjukan bahwa tenaga pendidik dan staf administrasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo masih dikatakan kurang untuk memenuhi standar sebagai sekolah RSBI karena dibuktikan dengan hasil wawancara yaitu masih terdapatnya beberapa tenaga pendidik yang belum mampu berbahasa inggris dengan baik terutama bagi Tenaga Pendidik yang sudah berusia setengah baya atau tua dan sudah hampir pensiun. Selain itu, tenaga administrasi di SMP Negeri 1 Sukoharjo belum semuanya memenuhi syarat, ada beberapa yang belum begitu mahir dalam mengoperasikan komputer, selain itu juga belum memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik seperti yang diharapkan standar sekolah yang bertaraf internasional SBI.

c. Kurikulum Sekolah RSBI yang Belum Memenuhi Standar