Kekurangan Dana Kendal-kendala yang

commit to user 70 Seperti yang diungkapkan oleh informan 2 wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010 sebagai berikut : ”Peserta didik belum dapat melakukan akses sertifikasi yang diakui secara internasional dikarenakan belum adanya hubungan tindak lanjut dengan negara mitra yang berada di luar negeri sehingga tidak mungkin hal tersebut terjadi.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan 5 wawancara pada tanggal 21 Agustus 2010 sebagai berikut : “Belum dilakukan dan hanya sertifikasi internasional yang diakui dari Dirjen Dikdasmen.” Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa peserta didik di SMP Negeri 1 Sukoharjo belum dapat melakukan akses sertifikasi dengan sekolah mitra yang ada di luar negeri. Hal tersebut dikarenakan belum adanya tindak lanjut dari MoU yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Sukoharjo dengan sekolah mitra yang berada di luar negeri. Peserta didik SMP Negeri 1 Sukoharjo sementara hanya mendapat sertifikasi internasional yang diakui dari Dirjen Dikdasmen.

2. Kendal-kendala yang

Dihadapi SMP Negeri 1 Sukoharjo dalam Mengarahkan Sekolahnya Menuju Bertaraf Internasional SBI Kendala-kendala dalam pelaksanaan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain:

a. Kekurangan Dana

Dukungan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta pengembangan sekolah lainnya yang berstandar internasional baik dari pemerintah pusat melalui Bantuan Operasional Sekolah BOS, APBN, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah masih belum sesuai dengan harapan sehingga mengakibatkan pelaksanaan program RSBI kurang lancar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 4 wawancara tanggal 20 Agustus 2010 sebagai berikut : “Memang kami agak kesulitan dalam pengembangan sekolah seperti yang diharapkan dalam sekolah RSBI, karena kami hanya mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat melalui APBN, Bantuan Operasional Sekolah BOS, dan dari pemerintah propinsi, serta pemerintah Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version commit to user 71 kabupaten. Hal tersebut semakin dipersulit dengan adanya program sekolah gratis sehingga kita hanya punya sedikit kas untuk pengembangan sekolah.” Hal senada juga diungkapkan oleh informan 1 wawancara pada tanggal 19 Agustus 2010 sebagai berikut : “Bahwa dalam mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Negara-negara OECD itu membutuhkan dana yang besar. Dengan mengadopsi dan beradaptasi dengan kurikulum dari Negara OECD pastinya perlu didukung dana untuk pengembangan sekolah seperti sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana untuk peningkatan kualitas SDM dll. Sedangkan sumber dana kami hanya dari pemerintah pusat yang mana untuk pencairannya bertahap, sehingga kami harus bersabar untuk menuju SBI.” Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa informan di atas, menunjukan bahwa di SMP Negeri 1 Sukoharjo mengalami kekurangan dana untuk pengembangan sekolah seperti pengadaan sarana prasarana, kemudian dana untuk menjalin kerjasama dengan negara mitra SMP Negeri 1 Sukoharjo dan dana untuk peningkatan kualitas SDM, dll. Sedangkan besarnya dana sekolah yang berasal dari pemerintah belum mencukupi untuk pengembangan sekolah tersebut.

b. Kualitas SDM yang Masih Rendah dalam Sekolah RSBI