Hipotesis Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

3.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Hipotesis pengaruh Industrial Production Index meliputi Semakin tinggi Industrial Production Index dan harga – harga yang berlaku disuatu negara maka akan semakin besar pula jumlah uang beredar dinegara tersebut karena setiap individu dan perusahaan memerlukan lebih banyak uang untuk transaksi IPI M2 P . 2. Hipotesis pengaruh shock tingkat harga yang meliputi : a. Kenaikan tingkat harga akan mengarahkan pada terjadinya depresiasi nilai tukar Teori PPP : P ER b. Kenaikan tingkat harga akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah uang beredar P M2, apabila money velocity dan tingkat output tertentu quantity theory of money, MV=PY dalam hal ini terdapat one to one corrrelation antara jumlah uang beredar dengan harga, sehingga teori kuantitas uang klasik ini merupakan teori inflasi. 3. Hipotesis pengaruh jumlah uang beredar yang meliputi. Ekspansi moneter melalui peningkatan jumlah uang beredar akan mengarahkan pada terjadinya pada kenaikan tingkat harga teori money market equilibrium M2 CPI. 4. Hipotesis pengaruh shock nilai tukar meliputi : a. Depresiasi nilai tukar akan mendorong kenaikan tingkat harga ER P . Kenaikan tingkat harga dapat terjadi secara langsung direct pass throught effect karena harga barang impor dan komoditi yang menggunakan bahan baku impor menjadi lebih mahal dan secara langsung masuk dalam perhitungan Consumer Price Index. Disamping itu, kenaikan tingkat harga dapat juga terjadi secara tidak langsung Indirect Pass throught yaitu depresiasi nilai tukar mempengaruhi permintaan net export , pada akhirnya tingkat harga inflasi. b. Depresiasi nilai tukar akan meningkatkan jumlah uang beredar, secara langsung ER M2. Peningkatan jumlah uang beredar terjadi karena simpanan dalam nominasi mata uang dollar juga termasuk dalam perhitungan jumlah uang beredar M2, sehingga depresiasi nilai tukar secara otomatis akan meningkat nilai rupiah dari simpanan di maksud dan pada gilirannya akan meningkatkan jumlah uang beredar. Disamping itu, nilai tukar juga akan mempengaruhi jumlah uang beredar melalui perusahaan kepemilikan bank sentral atas foreign asset merupakan perubahan atas international reserve dan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar apabila terjadi depresiasi nilai tukar, maka international reserve dan net foreign asset akan meningkat yang mengakibatkan terjadinya peningkatan uang primer dan secara otomatis akan meningkat jumlah uang beredar ER ? R NFA M ? MS. 5. Hipotesis pengaruh tingkat bunga meliputi : Ekspansi moneter melalui peningkatan jumlah uang beredar akan mengarahkan pada terjadinya depresiasi nilai tukar. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah uang beredar akan mendorong turunya tingkat bunga dalam regim dibawah tingkat bunga luar negeri. Tingkat bunga dalam negeri yang lebih rendah akan mendorong terjadinya capital outflow, selanjutnya capital outflow pada gilirannya akan mengarahkan pada terjadiya depresiasi nilai tukar teori IRP: M2 i ER. Namun dalam penelitian ini uang beredar dianggap sebagai sasaran antara bagi otoritas moneter, dalam upayanya untuk mencapai dan memelihara kestabilan harga. Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan tingkat harga lebih lanjut, maka bank Indonesia dalam kerangka penerapan kebijakan inflation targetting dapat melakukan kontraksi moneter P M2. Uang beredar digunakan sebagai sasaran antara untuk mengontrol inflasi, bukan sebagai sasaran akhir. Disamping itu, uang beredar juga cukup flexible untuk bereaksi apabila terjadi perubahan tingkat harga.

IV. METODE PENELITIAN