Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value

Nilai sekarang dari manfaat pilihan dihitung berdasarkan perubahan nilai tukar antara US dengan rupiah sehingga nilai sekarang dari manfaat pilihan hasil perhitungan yaitu Rp. 144,195 per hektar per tahun.

4. Manfaat Keberadaan

Manfaat keberadaan adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari keberadaan sumberdaya setelah manfaat lainnya dihilangkan dari analisis sehingga nilainya merupakan nilai ekonomis keberadaan suatu komponen sumberdaya. Manfaat keberadaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ∑ Keterangan: MK = Manfaat Keberadaan MKi = Manfaat Keberadaan dari Responden ke – i N = Total Responden

B. Kuantifikasi Seluruh Manfaat dan Fungsi

Beberapa teknik kuantifikasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Nilai Pasar Pendekatan nilai pasar digunakan untuk komponen sumberdaya yang langsung dapat diperdagangkan, misalnya kayu mangrove dan hasil tambak. Cara ini digunakan untuk menilai manfaat langsung dari penggunaan suatu komponen sumberdaya. 2. Harga Tidak Langsung Pendekatan ini digunakan bila mekanisme pasar gagal memberikan manfaat tidak langsung suatu komponen sumberdaya market failure karena terjadi gangguan terhadap pasar komponen sumberdaya tersebut market distortion atau komponen sumberdaya tersebut belum memiliki pasar non-existence of market . Cara ini digunakan untuk menilai manfaat fisik dan manfaat biologi. 3. Contigen Valuation Method Pendekatan ini digunakan untuk menilai manfaat eksistensi suatu komponen sumberdaya. Cara ini dipakai untuk memperoleh nilai eksistensi mangrove dari responden terpilih. 4. Nilai Ekonomi Total Nilai Manfaat Total NMT atau Nilai Ekonomi Total merupakan penjumlahan dari nilai pemanfaatan dan nilai bukan pemanfaatan mangrove yang telah diidentifikasi dan dikuantifikasikan. NMT dirumuskan sebagai berikut: NMT = ML+MTL+MP+MK ...................................................................8 Keterangan: NMT = Nilai Manfaat Total ML = Manfaat Langsung Direct Use Value MTL = Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value MP = Manfaat Pilihan Option Value MK = Manfaat Keberadaan Existence Value Teknik valuasi sumberdaya yang menggunakan nilai ekonomi total ini berdasarkan pada asumsi Barton 1994 dalam Fahrudin 1996:  Agen ekonomi yang terkena pengaruh tidak mengkompensasi perubahan produktifitas  Perubahan output proyek dan pengaruh lingkungan sangat kecil sehingga tidak mempengaruhi harga pasar.

C. Penilaian Alternatif Skenario Pengelolaan

Berdasarkan nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove tersebut, digunakan analisis terhadap beberapa alternatif pemanfaatan ekosistem mangrove. Langkah ini dilakukan setelah penilaian masing-masing komponen sumberdaya secara terpisah. Kemudian dibuat beberapa alternatif pemanfaatan sumberdaya yang selanjutnya dinilai secara menyeluruh dari masing-masing alternatif tersebut, yaitu: 1. Kondisi pengelolaan saat ini PERHUTANI 2. Kondisi pengelolaan saat ini Analisis Citra 3. Kondisi pengelolaan dengan 80 mangrove 4. Kondisi pengelolaan dengan 100 mangrove 5. Kondisi pengelolaan dengan 100 tambak 6. Kondisi pengelolaan dengan 20 mangrove Untuk menentukan skenario pengelolaan yang paling tepat bagi kawasan mangrove di Teluk Blanakan, Kabupaten Subang, digunakan pendekatan Cost Benefit Analysis CBA. CBA dapat digunakan untuk mengestimasi nilai sekarang Present Value dan Gross Benefit Cost Ratio Gross – BCR yang paling cocok untuk masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan mangrove. Kriteria yang digunakan dalam Cost Benefit Analysis adalah Kadariah et al. 1999:

1. Net Present Value NPV

Secara matematis, NPV dirumuskan sebagai berikut : ∑ Keterangan: Bt = Seluruh manfaat mangrove dalam interval waktu tertentu Ct = Seluruh biaya pemanfaatan mangrove dalam interval waktu tertentu n = Umur ekonomis proyek i = Social Opportunity Cost of Capital yang dianggap sebagai Social Discount Rate t = Interval waktu

2. Gross Benefit Cost Ratio Gross – BCR

Gross – BCR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑