Manfaat Pilihan Option Value

Teknik valuasi sumberdaya yang menggunakan nilai ekonomi total ini berdasarkan pada asumsi Barton 1994 dalam Fahrudin 1996:  Agen ekonomi yang terkena pengaruh tidak mengkompensasi perubahan produktifitas  Perubahan output proyek dan pengaruh lingkungan sangat kecil sehingga tidak mempengaruhi harga pasar.

C. Penilaian Alternatif Skenario Pengelolaan

Berdasarkan nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove tersebut, digunakan analisis terhadap beberapa alternatif pemanfaatan ekosistem mangrove. Langkah ini dilakukan setelah penilaian masing-masing komponen sumberdaya secara terpisah. Kemudian dibuat beberapa alternatif pemanfaatan sumberdaya yang selanjutnya dinilai secara menyeluruh dari masing-masing alternatif tersebut, yaitu: 1. Kondisi pengelolaan saat ini PERHUTANI 2. Kondisi pengelolaan saat ini Analisis Citra 3. Kondisi pengelolaan dengan 80 mangrove 4. Kondisi pengelolaan dengan 100 mangrove 5. Kondisi pengelolaan dengan 100 tambak 6. Kondisi pengelolaan dengan 20 mangrove Untuk menentukan skenario pengelolaan yang paling tepat bagi kawasan mangrove di Teluk Blanakan, Kabupaten Subang, digunakan pendekatan Cost Benefit Analysis CBA. CBA dapat digunakan untuk mengestimasi nilai sekarang Present Value dan Gross Benefit Cost Ratio Gross – BCR yang paling cocok untuk masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan mangrove. Kriteria yang digunakan dalam Cost Benefit Analysis adalah Kadariah et al. 1999:

1. Net Present Value NPV

Secara matematis, NPV dirumuskan sebagai berikut : ∑ Keterangan: Bt = Seluruh manfaat mangrove dalam interval waktu tertentu Ct = Seluruh biaya pemanfaatan mangrove dalam interval waktu tertentu n = Umur ekonomis proyek i = Social Opportunity Cost of Capital yang dianggap sebagai Social Discount Rate t = Interval waktu

2. Gross Benefit Cost Ratio Gross – BCR

Gross – BCR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ Keterangan: Bt = Seluruh manfaat mangrove dalam interval waktu tertentu Ct = Seluruh biaya pemanfaatan mangrove dalam interval waktutertentu n = Umur ekonomis proyek i = Social Opportunity Cost of Capital yang dianggap sebagaiSocialDiscount Rate t = Interval waktu Kriteria penilaian yang digunakan adalah bila bila BCR1 maka alokasi pemanfaatan lahan pesisir dikatakan layak. Pemilihan alokasi pemanfaatan lahan pesisir yang relatif efisien berdasarkan asumsi kendala biaya sehingga alokasi yang relatif efisien adalah yang memiliki nilai BCR paling besar. Kurun waktu penilaian t yang digunakan adalah 20 tahun berdasarkan umur mangrove untuk mencapai tegakan berdiameter 10 cm-30 cm Sumardjani, 1993 dan Ruitenbeek, 1991 dalam Fahrudin, 1996. Waktu penilaian dimulai tahun ke 1 karena pada pilihan pemanfaatan tambak dengan mangrove silvofishery sudah dapat berproduksi pada tahun pertama atau masa konstruksi kurang dari 1 tahun Fahrudin 1996. Faktor diskonto i yang digunakan adalah 10 . Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam Cost Benefit Analysis adalah sebagai berikut Barton 1994 dalam Fahrudin 1996: a. Kesejahteraan sosial merupakan penjumlahan dari kesejahteraan individual. Penjumlahan kesejahteraan individual tidak dapat dilakukan begitu saja tetapi dengan menggunakan asumsi b, b. Kesejahteraan individu dapat diukur. Pengukuran yang umum dan praktis adalah dalam unit uang. Harga pasar sebagai ukuran tidak dapat digunakan langsng dalam CBA, tetapi harus diperbaiki dulu dengan c, c. Setiap individu memaksimalkan kesejahteraannya dengan memilih kombinasi barang, jasa dan tabungan yang menghasilkan kemungkinan terbesar dari jumlah kegunaan pada kendala pendapatan yang ada. Analisis Stakeholders Analisis stakeholder adalah analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan memetakan aktor tingkat kepentingan dan pengaruhnyadalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan serta potensi kerjasama dan konflik antar aktor Grimble dan Chan 1995.Analisis stakeholder menanyakan siapa pihak yang berkepentingan, yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi apa yang terjadi, bagaimana pihak-pihakini berinteraksi, dan berdasarkan informasi ini, bagaimana mereka mungkin dapatberkerjasama secara lebih efektif. Analisis stakeholder dapat dikatakan sebagai suatu sistem untuk mengumpulkan informasi mengenai kelompok atau individu yang terkait,mengkategorikan informasi, dan menjelaskan kemungkinan konflik antarkelompok, dan kondisi yang memungkinkan terjadinya trade-off. Langkah-langkahyang dilakukan dalam menganalisis stakeholder adalah: 1. Identifikasi stakeholders dan perannya 2. Membedakan dan mengkategorikan stakeholders berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya 3. Mendefinisikan hubungan antar stakeholders.