BAB IV KONDISI UMUM LAPANGAN
4.1 Sejarah
Kabupaten Samosir merupakan sebuah kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir dan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara. Pembentukan Kabupaten ini diresmikan pada
tanggal tujuh Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Setelah adanya penetapan Samosir sebagai Kabupaten, maka secara
administratif ada sembilan kecamatan, 111 Desa, dan enam Kelurahan dengan Ibukota Kabupaten di Pangururan. Kecamatan ini terdiri dari enam kecamatan yang
berada di dalam Pulau Samosir dan tiga kecamatan lagi berada di daerah lingkar luar Danau Toba tepat pada punggung pegunungan Bukit Barisan. Kecamatan yang
berada di dalam Pulau Samosir yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, sedangkan Kecamatan
yang berada di luar Pulau Samosir yaitu Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kecamatan Harian Boho, dan Kecamatan Sitio-Tio Dinas Pariwisata Seni dan Budaya
Kabupaten Samosir, 2009
Kabupaten Samosir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara dengan ibukota Pangururan. Letak dan geografis Kabupaten Samosir berada pada
2°21’38” - 2°49’48” Lintang Utara dan 98°24’00”- 99°01’48” Bujur Timur. Kabupaten Samosir memiliki luas daerah 2.069,05
km
2
yang terdiri dari luas daratan 1.444,25
km
2
dan luas danau 624,80 km
2
. Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten sebagai batas-batas wilayah yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten
Simalungun
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak
Barat.
4.2 Topografi
Wilayah Kabupaten Samosir terdiri dari daratan dan kaki bukit yang dikelilingi perairan Danau Toba. Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran
tinggi, dengan ketinggian daratan antara 904 – 2.157 meter di atas permukaan laut
mdpl, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam yaitu landai, datar, miring, dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa tektonik dan
vulkanik Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, 2009.
4.3 Iklim
Letak Kabupaten Samosir yang berada di bagian garis khatulistiwa menunjukkan bahwa wilayah ini tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah
dengan suhu berkisar 17
� - 29 � dan rata- rata kelembaban udara 85.04 . Curah
hujan yang tertinggi adalah terjadi pada bulan Oktober dengan 3521 mm dengan jumlah hari hujan 21 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan
Februari yaitu sekitar 789 mm, dengan jumlah hari hujan 20 hari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, 2009.
4.4 Kondisi Demografis
Kabupaten Samosir terdiri dari sembilan kecamatan dengan penduduk sekitar 131.116 jiwa. Jiwa berdasarkan data tahun 2006 dengan jumlah Rumah
Tangga RT sekitar 27.215 rumah tangga. Mata pencaharian penduduk yang paling dominan adalah dari sektor pertanian, perikanan, perdagangan, industri pariwisata
dan industri rumah tangga Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, 2009.
4.5 Aksesibilitas
Letak dan posisi Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba, maka ada dua bentuk lalu lintas akses masuk dan keluar dari Pulau ini, yaitu lalu
lintas darat dan lalu lintas perairan. Akses masuk dan keluar melalui perairan pulau ini dapat dilalui via kapal motor dan Ferry, yaitu dilakukan melalui Haranggaol Tiga
Ras, Tiga Raja, Parapat Kabupaten Simalungun via Kapal melintasi Danau Toba atau Ajibata dan Balige Kabupaten Toba Samosir via Kapal Motor Ferry menuju tomok
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Sedangkan akses masuk dan keluar melalui jalan darat dari Tele ke Pangururan Ibukota Kabupaten Samosir, dimana ada
jembatan layang yang menghubungkan Pulau Samosir dengan pegunungan bukit barisan. Jembatan layang ini dinamakan jembatan Tano Ponggol Tanah Terpenggal
Terpotong. Banyaknya perusahaan angkutan umum yang mendapat izin trayek antar
kabupatenkota dalam Propinsi di Kabupaten Samosir tahun 2008 adalah dua perusahaan, dengan bus sebanyak 20 unit berkapasitas daya angkut 11-20
penumpang, sedangkan antar Kecamatan dalam Kabupaten sebanyak enam perusahaan dengan bus sebanyak 20 unit berkapasitas daya angkut 11-20 penumpang.
Transportasi darat yang digunakan adalah Po. Pulo Samosir Nauli PSN, Samosir Tour Transport STT, CV Karya Agung, Sumber Sari, Harian Transport Nauli
HTN, Samosir Pribumi, dan Bona Trans Taxi. Untuk mendukung perekonomian Kabupaten Samosir melalui transportasi danau, terdapat enam pelabuhan darmaga,
yaitu di Pangururan, Palipi, Nainggolan, Tomok, dan Simanindo. Transportasi air yang digunakan adalah Kapal Ferry, untuk mengangkut kendaraan roda empat,
sedangkan kapal kayu untuk mengangkut penumpang. Jarak tempuh rata-rata dari Medan ke Kabupaten Samosir via jalan darat
sekitar 4-5 jam, sedang dengan menggunakan Kapal atau Ferry dari Ajibata – Tomok
sekitar 45 menit. Di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan ada juga tersedia sarana transportasi lain seperti speedboat, kapal motor dan kapal charter dengan harga
kompetitif. Akses masuk ke Pulau samosir dapat dilalui oleh empat pintu gerbang utama menuju Samosir yaitu Ajibata melalui transportasi air, Tiga Ras melalui
transportasi air,Tele melalui transportasi darat dan Balige melalui transportasi darat Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir, 2006.
Aksesibilitas menuju lokasi Pu;lau Samosir dan sekitarnya dapat ditempuh melalui transportasi darat dan air. Transportasi darat dalam Kabupaten dapat dilihat
dalam Tabel 6. Tabel 6 Akses transportasi darat dalam Kabupaten Samosir
No Nama Usaha
Tipe Kendaraan
Kapasitas Penumpang
Trayek Jadwal
Keberangkatan 1
Samosir Tour Transport STT
Kijang 14
Pangururan- Tomok PP
Tiap jam dari pukul 07.00 sd 17.00
2 Pulo Samosir
Nauli PSN Kijang
8 Pangururan-
Tomok PP Tiap jam dari pukul
07.00 sd 17.00 3
Pulo Samosir Nauli PSN
Mini Bus 18
Pangururan- Tomok PP
Tiap jam dari pukul 07.00 sd 17.00
4 Harian Transport
Nainggolan HTN Mini Bus
18 Pangururan-
Nainggolan PP Tiap 2 jam dari pukul
07.00 sd 17.00
Tabel 7 Akses transportasi darat antar Kabupaten dari Samosir
No Nama Usaha
Tipe kendaraan
Kapasitas Penumpang
Trayek Jadwal
Keberangkatan 1
Samosir Pribumi
SAMPRI Minibus
18 Pangururan-
Medan PP Tiap jam dari pukul
07.00 sd 17.00 2
Samosir Pribumi
SAMPRI Minibus
18 Pangururan-
Sidikalang PP Tiap jam dari pukul
07.00 sd 14.00 3
Pulo Samosir Nauli PSN
Kijang 8
Pangururan- Medan PP
Tiap jam dari pukul 07.00 sd 17.00
4 Pulo Samosir Nauli
PSN Kijang
8 Pangururan-
Balige PP Tiap hari berangkat
pukul 08.00
Tabel 8 Akses transportasi penyebrangan danau di Kabupaten Samosir
No Trayek Kapal
Trayek keberangkatan Jadwal Keberangkatan
1 Penumpang Umum
Onan Runggu – Ajibata
5 x sehari 2
Onan Runggu – Balige
1 x sehari 3
Nainggolan – Balige
1 x sehari 4
Nainggolan - Ajibata 1 x sehari pada hari Senin pekan
ditambah lagi 1 x pelayaran 5
Mogang – Balige
1 x sehari 6
Mogang - Ajibata 1 x sehari
7 Simanindo
– Haranggaol 1 x sehari
8 Pangururan
– Haranggaol 1 x sehari
9 Tomok, Lopo Parindo
– Tiga Raja 10 x sehari 10
Wisata Tomok Tour
– Ajibata 14 x sehari
11 Tuktuk
– Tiga Raja 8 x sehari
12 Penyebrangan Ferry
Tomok – Ajibata
5 x sehari
4.6 Sosial Budaya
Kabupaten Samosir memiliki banyak potensi wisata alam dan wisata budaya yang secara spesifik belum dapat kembangkan dengan maksimal. Ketenaran Danau
Toba diketahui oleh masyarakat banyak termasuk wisatawan mancanegara salah satunya dikarenakan Danau ini adalah Danau terdalam di Asia. Menurut mitos
masyarakat pada jaman dahulu bahwa Danau ini memiliki mitos yang masih diakui oleh nenek moyang suku Batak. Berbagai pertunjukan budaya dan seni, bangunan
bersejarah, rumah tradisional, tarian serta berbagai objek wisata menarik lainnya. Dalam event tertentu budaya suku batak akan dipergelarkan pada moment Pesta
Danau Toba yang diadakan sekali dalam setahun yang berlokasi di Parapat Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, 2009.
4.7 Potensi Objek Daya Tarik Wisata di Tiga Kecamatan Penelitian
Potensi objek daya tarik wisata yang terdapat di tiga Kecamatan Penelitian, yaitu Kecamatan Pangururan, Kecamatan Simanindo, dan Kecamatan Sianjur Mula-
Mula secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
4.7.1 Kecamatan Sianjur Mula-Mula
Kecamatan Sianjur Mula-Mula memiliki objek wisata alam, sejarah, dan seni budaya. Berikut disajikan objek daya tarik wisata yang terdapat di Kecamatan Sianjur
Mula-Mula dalam bentuk tabel. Tabel 9 Objek Daya Tarik Wisata ODTW yang ada di Kecamatan Sianjur
Mula-Mula
No Nama Objek Wisata Keterangan Objek
a.
Alam
1 Kawasan Wisata Alam Pusuk
Buhit Kawasan wisata alam yang tepat berada pada Gunung Pusuk
Buhit. Bentang alam
yang indah
diserta dengan pemandangan view-view alam yang menarik dan panorama
Danau Toba yang mempesona. 2
Puncak Pusuk Buhit Wilayah perkampungan penduduk, dimana dapat menikmati
panorama Danau Toba serta melihat Pulau Samosir. 3
Pulau Tulas Pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba,
pemandangan Danau Toba yang indah bila memandang dari Pulau Tulas.
b. Sejarah
1 Batu Hobon
Batu raksasa sebagai tempat penyimpanan harta karun pusaka Raja Sariburaja pada jaman dahulu. Batu tersebut
sudah dicoba dibuka berkali-kali, akan tetapi tidak bisa.
No Nama Objek Wisata Keterangan Objek
2 Batu dan Aek Sawan
Batu yang mengeluarkan air rasa jeruk purut dan tempat ini sebagai pemandian si Raja Batak.
3 Pemandian Aek Sipitu Dai
Mata air tujuh rasa, yaitu mata air yang dapat mengeluarkan tujuh rasa air yang berbeda dan dipercaya sebagai tempat
42acral bagi orang batak 4
Perkampungan Si Raja Batak di Sigulatti,
Tempat di gunung Pusuk Buhit yang diyakini asal muasal orang Batak lahir datang ke bumi yang masih asli.
5 Mata air Putri Pareme
Sumber mata air dari putri Pareme, hingga sekarang mata air ini dimanfaatkan masyarakat untuk keprluan sehari-hari.
6 Aek Parsuangan
Mata air yang berada di puncak Gunung Pusuk Buhit, mata air ini dipercaya sebagai air suci yang mampu mengobati
penyakit. 7
Rumah Parsattian Tempat Guru Tatea Bulan
Suatu rumah
berbentuk rumah
adat Batak
yang diperuntukkan bagi patung Guru tatea Bulan. Komplek ini
merupkan tempat diadakannya acara-acara budaya Batak dan melakukan ritual kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
dianggap tempat sucisakral. Beberapa masyarakat Batak datang untuk ziarah ke tempat ini.
8 Kawasan Peninggalan Sejarah
kampung Siraja Batak Menurut legenda asal mula, diyakini bahwa Pusuk Buhit
adalah tempat pemukiman nenek moyang orang Batak,Si Raja Batak yang diturunkan dari langit oleh “Ompu
Mulajadi Nabolon” TUhan Yang Maha Esa. Keyakinan ini diperkuat dengan letak Pusuk Buhit yang berada di
ketinggian kira-kira 2000 mdpl. Sebagai sarana untuk berziarah, di kaki Gunung Pusuk Buhit dibangun rumah
tradisional Batak.
c. Seni dan Budaya
1 Upacara perayaan Tugu di Aek
Batu sawan Perayaan sakral yang dilakukan oleh masyarakat di mata air
Batu sawan. Dimana dulunya tempat ini adalah tempat berdoa para leluhur orang Batak kepada Tuhan YangMaha
Esa.
2 Upacara
perayaan Rumah
Parsattian Perayaan sakral yang dilakukan oleh masyarakat Batak
untuk menghormati leluhur orang Batak. 3
Upacara pemakaman orang meninggal
Orang tua yang meninggal apabila sudah mencapai umur yang banyak, punya cucu dan cicit maka akan dirayakan
pemakamannya.
4.7.2 Kecamatan Simanindo
Kecamatan Simanindo memiliki objek wisata alam, sejarah, dan seni budaya. Berikut disajikan objek daya tarik wisata yang terdapat di Kecamatan Simanindo
dalam bentuk tabel. Tabel 10 Objek Daya Tarik Wisata ODTW di Kecamatan Simanindo
No Nama Objek Wisata
Keterangan Objek a.
Alam
1 Pantai Ambarita
Tempat wisata untuk menikmati alam Danau Toba 2
Aek Natonang, danau di atas danau Toba
3 Batu Marhosa
Fenomena alam batu seperti bernafas 4
Tuktuk Siadong Tanjung banyak deretan hotel dan wisma, serta para seniman
pengukir dan pelukis khas suku Batak.
No Nama Objek Wisata
Keterangan Objek
5 Kawasan Agro Wisata
Aek Natonang Aek Natonang merupakan danau di atas danau berada di kawasan
Arboretum dan yang menjadi kawasan hijau tanaman asliendemik samosir.
6 Kawasan Kebun Raya
Samosir Kawasan hutan yang ditetapkan sebagai Kebun Raya Samosir,
pemandangan yang indah jika dilihat dari ketinggian tertentu, dengan latar belakang danau, dataran tinggi, dan pegunungan.
7 Pulo Tao
Pulau-pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba sebagai Rest Areatempat beristirahat bagi wisatawan pengunjung yang
berkunjung ke tempat tersebut. 8
Bukit Beta
Kita International
Bukit sebagai area untuk terjun payung Paralayang
b. Sejarah
1 Batu
Persidangan Siallagan
Batu yang disusun sedemikian pada masa Pemerintahan Raja Siallagan untuk mengadilieksekusi para penjahatkriminal. .
2 Pertunjukan Sigale
– gale Pertunjukan yang merupakan salah satu kesenian rakyat berbentuk patung yang dibuat dapat menari mengikuti irama gondang tortor
batak sekaligus mendengar cerita Sigale-gale. 3
Makam Tua
Raja Sidabutar
Makam Raja yang terbuat batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja marga Sidabutar
4 Bontean
Kuburan Tua, Lesung, Pagar Batu dan Bontean tambatan solukano
5 Museum Hutabolon
Tempat penyimpanan benda-benda kuno pusaka orang Batak dan juga terdapat perkampungan rumah Batak yang masih asli dengan
atap ijuk dan tatanan rumah Batak asli.
c. Seni Budaya
1 Gedung Kesenian
Bangunan tempat atraksi seni dan budaya berada di Tuktuk Siadong.
2 Atraksi Sigale-gale
Patung yang dapat menari seperti manusia manortor batak Toba.
4.7.3 Kecamatan Pangururan
Kecamatan Pangururan memiliki objek wisata alam, sejarah, dan seni budaya. Berikut disajikan objek daya tarik wisata yang terdapat di Kecamatan Pangururan
dalam bentuk tabel. Tabel 11 Objek Daya Tarik Wisata ODTW di Kecamatan Pangururan
No Nama Objek Wisata
Keterangan Objek
a.
Alam
1 Pemandian Air Panas di
Aek rangat Hotspring Pemandian air panas yang bersumber dari gunung Pusuk Buhit
dan terletak di sebelah utara kaki Gunung Pusuk Buhit 2
Pantai Pasir Putih di Parbaba
Hamparan pasir yang luas, berwarna putih halus dan bersih membuat kita nyaman untuk rekreasi, berenang, serta dapat
melakukan aktivitas wisata olah raga di pantai ini.
b. Sejarah
1 Terusan Tano Ponggol
jembatan tanah
Ponggol Terusan yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera
merupakan pengerukan atau galian yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.
2 Batu Guru,
Batu – batu raksasa yang melekat dalam tanah dan berada pada
bukit Gunung Puncak Bukit.
No Nama Objek Wisata
Keterangan Objek c.
Seni dan Budaya
1 Open stage
Bangunan panggung terbuka sebagai tempat atraksi seni budaya yang berada di Pangururan.
2 Komunitas Tenun Ulos
Batak Kelompok masyarakat yang mengerjakan kerajinan tenun
tradisional ulos Batak di Desa Lumban Suhi – Suhi.
3 Gereja
Inkulturatif Pangururan,
Desain bangunan gereja Katolik yang bercorak rumah adat Batak Toba dan diwarnai dengan ukiran-ukiran serta warna dasar suku
Batak, yaitu merah, putih, dan hitam. Di Gereja ini terdapat juga museum sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka orang
Batak pada jaman dahulu. Dengan desain bangunan ini berada di bibir Danau Toba sehingga memberikan keunikan tersendiri bagi
setiap orang yang melihat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN