Wisata di Danau Sidihoni Tour in Sidihoni Lake Wisata ke Air terjun Bungalom Tour in Bungalom Water Fall Pemandian Air PanasHotspring

2. Wisata di Kawasan Pemandian Air Panas Tour in Hotspring Area. 3. Wisata di Tele Tour in Tele. 4. Wisata Seni Budaya di Museum Hutabolon Art and culture tours in museum Hutabolon 5. Wisata Sejarah dan Seni Budaya di Tomok History Tourism and Art Culture in Tomok 6. Keliling Kampung Wisata di Tuktuk Siadong Around the tourist village in Tuktuk Siadong. 7. Wisata Seni Budaya di Desa Lumban Suhi dan Desa Buhit Art and culture tourism in Lumban Suhi and Buhit Villages. 8. Wisata Keliling Kecamatan Pangururan Around tour in Pangururan District. 9. Wisata di Danau Aek Sidihoni Tour in lake Sidihoni 10. Wisata di Air terjun Bungalom Tour in Bungalom Water Fall 11. Perjalanan ke Desa Partungkoan Tracking to Partungkoan Village Sebagian produk wisata yang ditawarkan pihak perhotelan ada yang sama dengan produk wisata dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Akan tetapi, ada beberapa produk wisata yang tidak sama dengan produk wisata yang dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, yaitu:

1. Wisata di Danau Sidihoni Tour in Sidihoni Lake

Danau Sidihoni merupakan danau yang berada di tengah-tengah Pulau Samosir. Danau ini memiliki luas 24 Ha dan masyarakat sekitar danau memanfaatkan Danau Sidihoni sebagai air minum dan keperluan sehari-hari. Selain itu masyarakat juga memanfaatkan air danau sebagai irigasi ke persawahan penduduk serta para nelayan dapat menangkap dan memancing ikan di Danau Sidihoni. Wisatawan yang berkunjung ke danau ini dapat melakukan beberapa aktivitas wisata misalnya swimming, fishing, viewing, photo hunting, melihat aktivitas masyarakat sekitar di sawah-sawah dekat danau, dan melihat anak-anak yang menggembalakan kerbau, sapi, dan lain sebagainya. Pemandangan dari tempat ini sangat menakjubkan, dimana wisatawan dapat melihat pemandangan alam Danau Toba dari puncak Samosir, melihat puncak Gunung Pusuk Buhit, dan beberapa desa di sekitar Danau Toba.

2. Wisata ke Air terjun Bungalom Tour in Bungalom Water Fall

Air terjun Bungalom berada di luar Pulau Samosir dimana air terjun tersebut mengalir langsung ke Danau Toba. Wisatawan yang berangkat dari Pulau Samosir dapat menuju objek wisata tersebut dengan naik kapal atau boat. Wisatawan dapat melakukan aktivitas wisata seperti berenang, menikmati pemandangan alam, photo hunting, dan lain sebagainya.

3. Perjalanan ke Desa Partungkoan Tracking to Partungkoan Village

Kampung Partungkoan merupakan kampung yang berada di tengah-tengah Pulau Samosir. Keunikan kampung ini adalah adanya lokasi yang startegis dalam menikmati dan memandang-mandang view alam Danau Toba dan juga daratan- daratan Pulau Samosir. Kampung Partungkoan ini dapat dilalui dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Akan tetapi bagi wisatawan yang memiliki keinginan serta kondisi fisik yang kuat maka wisatawan dapat melakukan perjalanan menuju Desa Partungkoan. Sepanjang perjalanan wisatawan dapat menikmati pemandangan melalui persawahan penduduk sekitar serta melihat para masyarakat saat beraktivitas di sawah mereka dan anak-anak yang sedang menggembalakan Kerbau. Sesampai di desa tersebut wisatawan akan menikmati panorama alam Danau Toba yang sangat indah dan mempesona serta daratan-daratan Pulau Samosir yang dekat dengan Danau Toba. Wisatawan dapat mengambil beberapa foto, duduk-duduk santai, piknik, dan lain sebagainya. Produk wisata pada kedua pengelola tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini: Tabel 12 Perbedaan produk-produk wisata yang terdapat di Pulau Samosir antara Pihak Disparsenibud dengan perhotelan No Perbedaan Produk-Produk Wisata Yang Terdapat di Pulau Samosir antara Pihak Disparsenibud dengan pihak Perhotelan Produk Wisata dari Dinas Pariwisata Produk Wisata dari Perhotelan 1 Tour around Samosir Island Wisata Keliling Pulau Samosir. Tour around Samosir Island Wisata Keliling Pulau Samosir. 2 Tour in Hotspring Area Wisata di Kawasan Pemandian Air Panas. Tour in Hotspring Area Wisata di Kawasan Pemandian Air Panas. 3 Tour in Tele Wisata di Kawasan Tele. Tour in Tele Wisata di Kawasan Tele. 4 Art and culture tours in museum Hutabolon Wisata Seni Budaya di Museum Hutabolon Art and culture tours in museum Hutabolon Wisata Seni Budaya di Museum Hutabolon 5 History Tourism and Art Culture in Tomok Wisata Sejarah dan Seni Budaya di Tomok History Tourism and Art Culture in Tomok Wisata Sejarah dan Seni Budaya di Tomok 6 Around the tourist village in Tuktuk Siadong Keliling Kampung Wisata di Tuktuk Siadong. Around the tourist village in Tuktuk Siadong Keliling Kampung Wisata di Tuktuk Siadong. 7 Art and culture tourism in Lumban Suhi and Buhit Villages Wisata Seni Budaya di Desa Lumban Suhi dan Desa Buhit. Art and culture tourism in Lumban Suhi and Buhit Villages Wisata Seni Budaya di Desa Lumban Suhi dan Desa Buhit. 8 Around tour in Pangururan District Wisata Keliling Kecamatan Pangururan. Around tour in Pangururan District Wisata Keliling Kecamatan Pangururan. 9 History and Culture Tourism in Heritage Limbong-Sianjur Mula-Mula Wisata Sejarah dan Budaya di Cagar Budaya Limbong-Sianjur Mula-Mula. Tour in Lake Sidihoni Wisata di Danau Sidihoni 10 Pertunjukan Seni Budaya di Pasir Putih, Danau Toba Tour in Waterfall Bungalom Ekowisata ke Air terjun Bungalom 11 Agrowisata di Danau Aek Natonang Agrotourism in Aek Natonang Lake. Tracking to Partungkoan Village Tabel 13 Objek Wisata yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kab. Samosir No Nama ODTW Lokasi Wisata 1 Kawasan Hotspring Kec. Pangururan 2 Pasir Putih Kec. Pangururan 3 Kota Pangururan Kec. Pangururan 4 Museum Hutabolon Kec. Simanindo 5 Pantai Ambarita Kec. Simanindo 6 Pulau Tao Kec. Simanindo 7 Museum di Tomok Kec. Simanindo 8 Rumah Parsattian Guru Tatea Bulan Kec. Sianjur Mula-Mula 9 Batu Hobon Kec. Sianjur Mula-Mula 10 Mata air tujuh rasa Kec. Sianjur Mula-Mula 11 Batu Sawan Kec. Sianjur Mula-Mula

5.2 Rencana Pengembangan Produk Wisata Oleh Berbagai Pihak

Pengembangan produk wisata di Kabupaten Samosir sebagian besar diupayakan oleh Pemerintah daerah Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Pemerintah sedang mengupayakan pengembangan produk wisata dengan cara mengembangkan potensi-potensi setiap objek wisata yang ada di berbagai daerah tujuan wisata. Selain itu pemerintah juga mengembangkan objek wisata baru yang belum berkembang sebagai daerah tujuan wisata baru. Sementara pihak perhotelan juga mengupayakan pengembangan produk wisata yang mereka tawarkan kepada wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Pihak perhotelan juga menginginkan wisatawan yang menginap di hotel mereka dapat menikmati pelayanan mereka, yaitu menyediakan paket perjalanan wisata menarik ke berbagai tempat-tempat wisata.

5.2.1 Rencana Pengembangan Produk Wisata Oleh Pihak Pemerintah Daerah

Pengembangan produk wisata yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk menambah variasi produk wisata agar para pengunjungwisatawan tidak bosan dan jenuh datang mengunjungi objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Samosir. Beberapa produk wisata yang sedang dikembangkan pemerintah adalah:

a. Bidang Penataan dan Penyuluhan

1. Program pengembangan destinasi Pariwisata dengan kegiatan wisata. 2. Pengembangan objek pariwisata unggulan 3. Membuat petunjuk akses jalan menuju ODTW. 4. Melanjutkan pembangunan aek rangat Hotspring. 5. Menjadikan kawasan Pusuk Buhit Sianjur Mula-Mula menjadi kawasan Cagar Budaya. 6. Membuat standar pelayanan wisata minimum di setiap ODTW, Atraksi dan jasa transportasi. 7. Melaksanakan Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. b. Bidang Pengembangan Destinasi 1. Membangun dan meningkatkan fasilitas penunjang termasuk akses sarana komunikasi di setiap ODTW. 2. Pengembangan ecotourism di kawasan Tele. 3. Melakukan perlombaan pelayanan wisata bagi setiap pihak fasilitas penunjang penyelenggaraan wisata. 4. Pembenahan Pantai Wisata di 8 delapan Kecamatan. Setiap Kecamatan yang berada dekat dengan Danau Toba, pemerintah akan mengembangkan pantai wisata di setiap Kecamatan tersebut. 5. Pembangunan Menara Pandang di Desa Salaon Dolok, Kecamatan Ronggur Ni Huta. Desa ini berada di Puncak Pulau Samosir, dimana kita dapat menikmati pemandangan alam yang indah dengan leluasa dari Desa ini 6. Memelihara dan memperbaiki bangunan bersejarah dan museum. 7. Membangun sarana transportasi dan telekomunikasi pada dan menuju ODTW. 8. Membuka peluang investasi ikut serta membangun sarana dan prasarana pariwisata. 9. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, yaitu pembangunan water boom di pantai Pasir Putih Parbaba, Kecamatan Pangururan. Pembangunan water boom ini bertujuan untuk menambah atraksi wisata air di pantai Pasir Putih. 10. Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah, yaitu pengembangan yang ditujukan untuk kesenian tradisonal serta budaya masyarakat Samosir.

5.2.2 Rencana Pengembangan Produk Wisata Oleh Pihak Perhotelan

a. Trekking at Samosir Island, trekking mulai dari Desa Ambarita hingga Desa Partungkoan. Di Desa Partungkoan, wisatawan dapat menikmati pemandangan panorama alam Danau Toba dan Tanjungan Tuktuk. b. Penyediaan dan penambahan fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata air, seperti speed boat, kano, jet ski, banana boat, dan lain sebagainya.

5.2.3 Permintaan Pengunjung terhadap Produk Wisata Menurut Wawancara

dengan Pengelola. Permintaan pengunjungwisatawan terhadap produk wisata juga dilakukan kepada pihak pengelola, yaitu Pemerintah daerah PEMDA, masyarakat pedagang, toko souvenir, dan perhotelan. Berikut dijabarkan permintaan pengunjungwisatawan terhadap produk wisata di Samosir. a. Pemerintah Daerah PEMDA 1. Peningkatan prasarana jalan raya, lampu jalan dan sarana transportasi, komunikasi, sarana keamanan. 2. Pengembangan serta Perbaikan fasilitas wisata yang sudah mengalami kerusakan. 3. Pembuatan standar harga makanan di lokasi objek wisata. 4. Peningkatan sarana informasi mengenai wisata di Samosir. 5. Mengembangkan objek wisata baru di Samosir. 6. Penataan objek wisata pertamanan, parkiran, warung-warung pedagang yang dekat dengan sempadan danau. b. Masyarakat pedagang, shop souvenir 1. Pengembangan bentuk-bentuk souvenir khas di lokasi wisata. 2. Peningkatan sarana dan prasarana di objek wisata. 3. Penetapan standar-standar harga barang yang dijual di lokasi wisata. 4. Pengembangan dan penganekaragaman jenis makanan yang dijual di lokasi wisata, misalnya makanan khas Batak, Restoran khusus Islam, masakan restoran, makanan yang berbau panggang yang dibakar. 5. Peningkatan pelayanan dan keramahan kepada wisatawanpengunjung. c. Perhotelan 1. Perlu perbaikan infrastruktur jalan raya, jembatan. akeseibilitas di Samosir, yaitu saat melakukan ekowisata keliling Samosir, jalan raya di Kecamatan Onan Runggu dan sekitarnya masih sangat rusak. 2. Perlu pembuatan papan informasi yang jelas mengenai objek-objek wisata di setiap objek wisata. 3. Peningkatan fasilitas wisata di objek-objek wisata. 4. Peningkatan kebersihan dan kenyamanan pengunjung di lokasi wisata.

5.3 Permintaan Pengunjung Terhadap Produk Wisata melalui Wawancara

Langsung dengan Pengunjung Wisatawan. Pengunjungwisatawan yang diwawancarai merupakan orang-orang yang ditemui di beberapa lokasi objek wisata. Lokasi objek wisata yang dijadikan sebagai lokasi pengambilan data wawancara pengunjungwisatawan adalah pemandian Air Panas hotspring, pasir putih Desa Parbaba, Makam Raja Sidabutar dan Sigale-gale di Tomok, Tuktuk Siadong. Pengunjung wisatawan yang diwawancarai berdasarkan selang umur, yaitu anak-anak 6 tahun-12 tahun, remaja 13 tahun-21 tahun, dewasa 22 tahun-65 tahun, dan tua di atas umur 65 tahun.

5.3.1 Karakteristik Pengunjung

Data mengenai karakteristik pengunjungwisatawan diperoleh untuk mengetahui data-data pribadi pengunjung, diantaranya jenis kelamin, status perkawinan, asal wisatawan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Adapun pengunjung wisatawan yang diwawancarai berdasarkan selang umur anak-anak 6 tahun-12 tahun, remaja 13 tahun-21 tahun, dewasa 22 tahun-65 tahun, dan tua di atas umur 65 tahun. Berikut disajikan grafik karakteristik pengunjung wisatawan yang ada Pulau Samosir. Gambar 32 Karakteristik Pengunjung wisatawan di Pulau Samosir. Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin untuk kelompok umur anak-anak 6-12 tahun paling tinggi adalah laki-laki yaitu 66,67, pada umur remaja 13-21 tahun yang paling tinggi adalah perempuan yaitu 70, pada umur dewasa 22-65 tahun yang paling 20 40 60 80 100 L a ki -l a ki P er em pua n M en ika h B el um M en ika h S am o si r L ua r S am o si r Jenis kelamin Status perkawinan Asal Ju m lah P e n gu n ju n g Karakteristik Pengunjung berdasarkan jenis kelamin, status perkawinan, dan asal daerah 6 – 12 tahun 13 – 21 tahun 22 – 65 tahun 65 tahun tinggi adalah laki-laki yaitu 66,67, dan pada umur tua 65 tahun yang paling tinggi adalah perempuan yaitu 56,67. Berdasarkan status perkawinan, kelompok umur anak-anak 6-12 tahun seluruhnya masih berstatus belum menikah, umur remaja 13-21tahun juga seluruhnya berstatus belum menikah, pada umur dewasa 22-65 tahun yang paling tinggi adalah yang sudah menikah, yaitu 73,33 sedangkan yang belum menikah 26,67. Pada umur tua di atas 65 tahun, pengunjung pada usia ini hampir semuanya sudah menikah. Kesamaan status pada anak-anak dan remaja disebabkan karena mereka masih berstatus sebagai anak yang masih bergantung pada orang tua, usia mereka masih dini dan dari segi umur, mereka belum bisa menikah. Sedangkan berdasarkan asalnya, pengunjung pada kelompok umur anak-anak 6-12 tahun paling tingi berasal dari wilayah Kabupaten Samosir, yaitu 66,67, pada umur remaja 13-21 tahun yang paling tinggi adalah dari wilayah luar Kabupaten Samosir, yaitu 53,33, sedangkan pada umur dewasa 22-65 tahun pengunjung yang paling tinggi adalah berasal dari luar Kabupaten Samosir, yaitu 60. Keadaan ini dapat dikarenakan bahwa pada usia seperti ini cenderung orang memiliki kesempatan untuk melakukan suatu perjalanan wisata, termasuk kondisi perekonomian seseorang, waktu luang yang banyak, serta kondisi kesehatan yang prima. Hal ini didukung juga oleh Rahmawaty et al 2006 yaitu bahwa pada usia muda umumnya orang masih memiliki semangat dan motivasi yang besar, serta kondisi fisik prima untuk melakukan suatu perjalanan rekreasi. Pada umur tua di atas 65 tahun paling tinggi dari wilayah Kabupaten Samosir, yaitu 66,67. Hal ini dapat dikarenakan bahwa usia tua di atas 65 tahun cenderung memiliki kondisi tubuh yang tidak prima, dan keinginan sudah rendah untuk melakukan perjalanan wisata yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Rahmawaty 2006 bahwa semakin meningkatnya- usia seseorang maka akan semakin bertambah pula kendala yang akan dihadapi dalam melakukan kegiatan rekreasi. Anak-anak yang berwisata di Samosir lebih menyukai wisata alam dan sejarah. Terutama pada objek wisata di Pasir Putih Parbaba dan Pemandian air panas, banyak anak-anak pada hari libur berwisata secara rombongan keluarga maupun rombongan dari suatu organisasi berwisata di Samosir, seperti rombongan gereja, rombongan anak-anak sekolah. Hal ini dikarenakan bagi umur seperti ini lebih banyak memiliki kesempatan untuk menikmati wisata di luar daerahnya sendiri, seperti materi dan waktu. Apabila seseorang memiliki banyak waktu luang dan uang yang cukup, makaseseorang bisa melakukan suatu perjalanan wisata di luar daerahnya. Pengunjungwisatawan yang datang ke Pulau Samosir sebagian besar berasal dari Samosir, yaitu mulai dari Pangururan, Tanjung Bunga, Tele, Ambarita, Ronggur Ni Huta, Tuktuk Siadong, Parbaba, Buhit Pardugul, Siogung-Ogung, Tanah Lapang, Desa Lumban Suhi-Suhi, dan Sialanguan. Semua tempat-tempat ini berada di dalam wilayah Pulau Samosir. Sedangkan pengunjung yang berasal dari luar Pulau Samosir sendiri adalah berasal dari Pematang Siantar, Balige, Medan, Bukit Tinggi, Jakarta, Tanjung Bale, Boga Kecil, Tarutung Tapanuli Utara, Pangaribuan, Sidikalang Dairi, Soposurung, Surabaya, dan Panintonga. Gambar 33 Karakteristik Pengunjungwisatawan di Pulau Samosir berdasarkan pendidikan terakhir. Berdasarkan grafik di atas, jumlah pengunjung yang berlatar pendidikan terakhir paling banyak berkunjung ke objek wisata di Samosir adalah pada kelompok 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 6 – 12 tahun 13 – 21 tahun 22 – 65 tahun 65 tahun Ju m lah P e n gu n ju n g Karakteristik pengunjung berdasarkan pendidikan terakhir SD SMP SMA PT umur anak-anak 6-12 tahun dengan pendidikan terkahir SD, yaitu 96,67 dan juga kelompok umur remaja 23-21 tahun dengan pendidikan terakhir SMA, yaitu 90. Pada kelompok umur dewasa 22-65 tahun, pengunjung yang memiliki pendidikan terakhir paling tinggi adalah SMA, yaitu 50 dan yang paling kecil adalah SD, yaitu 0 . Sedangkan pengunjung kelompok umur di atas 65 tahun, pendidikan terakhir paling tinggi adalah SMA, yaitu 43,33 dan yang paling kecil adalah SD, yaitu 13,33. Sebagian pengunjung datang bersama keluarga dan ada juga rombongan dari kelompok tertentu untuk jalan-jalan, seperti rombongan dari satu daerah atau atas nama gereja dan sekolah. Gambar 34 Karakteristik Pengunjungwisatawan di Pulau Samosir berdasarkan pekerjaannya. Grafik di atas menunjukkan bahwa pengunjungwisatawan pada kelompok umur anak-anak 6-12 tahun hampir seluruhnya masih pelajar, yaitu 100. Pada umur remaja 13-21 tahun, cenderung masih pelajar mahasiswa, yaitu 96,67 . Pada kelompok umur dewasa 22-65 tahun sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta, yaitu 66,67, dan yang paling sedikit bekerja sebagai pegawai swasta dan pelajarmahasiswa, yaitu 6,67. Pada kelompok umur tua di atas 65 tahun 20 40 60 80 100 Ju m lah p e n gu n ju n g Karakteristik pengunjung berdasarkan pekerjaan 6 – 12 tahun 13 – 21 tahun 22 – 65 tahun 65 tahun sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta, yaitu 60 dan yang paling sedikit adalah PNS, yaitu 40. Hal ini dapat dilihat pada waktu di lokasi wisata, wisatawan sebagian yang datang berwisata adalah para pelajar, yang terdiri dari anak SD, SMP, dan SMA. Mereka ada yang berkemah di Pasir Putih, yaitu siswa SMA Negeri 2 Siantar selama tiga hari dua malam, selain itu mereka ada yang datang dari rombongan gereja dan sekolah untuk jalan-jalan dan berwisata ke Pemandian Air Panas Hotspring. Di lokasi wisata ini mereka dapat mandi di air belerang, sekaligus mereka ada juga yang mau mendaki hingga ke punggung Gunung Pusuk Buhit lewat jalan setapak. Pengunjung dari kelompok umur anak-anak yang ditemui di Objek wisata Tomok melakukan aktivitas wisata seperti melihat pertunjukan atraksi Sigale-gale, mendengar cerita Makam Raja Sidabutar, foto-foto, duduk-duduk, shopping, manorotor bergabung Sigale-gale, mengunjungi museum, dan lain sebagainya. Aktivitas wisata pada usia anak-anak tidak berbeda jauh dengan pengunjung usia remaja, dewasa, dan orang tua. Akan tetapi untuk usia dewasa dan orang tua ada yang sekaligus melakukan wisata jiarah pada makam Raja Sidabutar. Sedangkan untuk pengunjungwisatawan yang ditemui di objek wisata Pasir Putih, untuk usia anak-anak biasanya melakukan aktiivitas wisata seperti bermain ban dalam air, berenang atau mandi, bermain pasir, memandang-mandang, berjalan-jalan di pesisir danau, duduk-duduk, menonton volly pantai, makan dan minum, bermain di arena permainan khusus anak-anak, dan lain sebagainya. Untuk pengunjung usia remaja sebagian besar mereka lebih banyak memandang-mandang, memancing, mandi berenang, main volly, berkemah, makan-makan, duduk-duduk sambil bernyanyi, bermain pasir, dan menonton atraksi musik dan tortor daerah di Pasir Putih. Untuk pengunjung usia dewasa juga demikian, ada yang bermain volly, duduk- duduk memandang-mandang sambil bernyayi main gitar, makan dan minum, mandi atau berenang di danau, foto-foto, menonton atraksi musik dan tortor daerah, ada yang istirahat dibawah pepohonan, piknik, bermain pasir, dan aktivitas lainnya. Sedangkan pada orang tua, mereka sebagian besar duduk-duduk memandang- mandang Danau Toba, piknik keluarga, dan aktivitas lainnya.

5.3.2 Penilaian Pengunjung Terhadap Produk Wisata

Penilaian pengunjung terhadap produk wisata dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif mengenai penilaian produk wisata, yaitu penilaian pemanfaatan objek daya tarik wisata, fasilitas wisata sarana dan prasarana, souvenir, pengelolaan kawasan wisata. Berikut disajikan tabel penilaian pengunjungwisatawan terhadap beberapa komponen dari produk wisata dalam Skala Likert yang sudah di kodekan. Tabel 14 Penilaian Pengunjungwisatawan terhadap produk wisata berdasarkan pembobotan menurut Skala Likert No Penilaian Pengunjung Wisatawan Umur ∑ Jawaban Tiap Bobot Skor 1 2 3 4 5 1 Pemanfaatan objek daya tarik wisata baik wisata sejarah dan wisata alam. 6-12 Tahun 3 3 18 6 117 13-21 Tahun 4 1 8 15 2 100 22-65 Tahun 1 5 12 9 3 98 65 Tahun 1 5 20 4 117 2 Sarana akomodasihotel, restoran, sarana kesehatan, tempat hiburan, alat transportasi, dll yang ada dilokasi objek wisata. 6-12 Tahun 6 12 12 96 13-21 Tahun 1 8 6 13 2 97 22-65 Tahun 2 18 4 4 2 76 65 Tahun 6 12 9 3 99 3 Prasarana aksesibilitas, jalan raya, pelabuhan,dll yang ada dilokasi objek wisata. 6-12 Tahun 1 4 13 12 96 13-21 Tahun 14 10 4 2 84 22-65 Tahun 1 11 9 7 2 88 65 Tahun 5 8 15 2 104 4 Souvenir-souvenir cinderamata yang dijual, apakah dapat menarik atau tidak. 6-12 Tahun 3 9 5 9 4 92 13-21 Tahun 5 13 7 5 102 22-65 Tahun 2 12 10 5 1 81 65 Tahun 1 13 10 6 81 5 Pengelolaan kawasan objek wisata. 6-12 Tahun 4 18 3 2 1 62 13-21 Tahun 1 11 9 7 2 88 22-65 Tahun 2 17 5 4 2 77 65 Tahun 15 10 5 80 6 Pelayanan para pengelola pemerintah daerah, biro travel, dll 6-12 Tahun 1 7 17 7 94 13-21 Tahun 9 10 8 3 99 22-65 Tahun 4 7 6 12 1 89 65 Tahun 3 10 15 2 106 7 Fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata di kawasan objek wisata. 6-12 Tahun 5 17 5 3 66 13-21 Tahun 7 12 8 3 97 22-65 Tahun 3 15 5 5 2 78 65 Tahun 5 10 13 2 102 8 Kenyamanan, kebersihan, dan keamanan di lokasi bjek wisata. 6-12 Tahun 3 13 10 4 75 13-21 Tahun 3 9 8 8 2 87 22-65 Tahun 2 9 7 9 3 92 65 Tahun 5 10 13 2 102 Tahap Proses: a. Menentukan rentang skor terendah dan tertinggi dengan cara mengalikan jumlah sampel n = 30 dengan bobot paling rendah dan paling tinggi, didapat rentang terendah = 30 dan tertinggi = 150. b. Rentang tiap kriteria berdasarkan rumus diperoleh 24 c. Skala Penilaian tiap kriteria 30 – 54 : Sangat Tidak Baik STB 55 – 78 : Tidak Baik TB 79 – 102 : Baik B 103 – 126 : Cukup Baik CB 127 – 150 : Sangat Baik SB Berdasarkan rentang skala di atas, maka dapat diketahui nilai dari masing- masing komponen produk wisata. Pada tabel di bawah ini akan disajikan matriks- penilaian dari masing-masing komponen produk wisata terhadap selang umur dalam Rentang Skala Likert. Tabel 15 Matriks Penilaian komponen produk wisata dalam Rentang Skala Likert No Komponen produk wisata Selang Umur tahun 6 – 12 13 – 21 22 – 65 65 1 Pemanfaatan objek daya tarik wisata baik wisata sejarah dan wisata alam CB B B CB 2 Sarana akomodasihotel, restoran, sarana kesehatan, tempat hiburan, alat transportasi, dll yang ada dilokasi objek wisata. B B TB B 3 Prasarana aksesibilitas, jalan raya, pelabuhan,dll yang ada dilokasi objek wisata B B B CB 4 Souvenir-souvenir yang dijual, apakah dapat menarik atau tidak B B B B 5 Pengelolaan objek wisata di lokasi wisata TB B TB B 6 Pelayanan para pengelola pemerintah daerah, biro travel, dll B B B CB 7 Fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata di kawasan objek wisata TB B TB B 8 Kenyamanan, kebersihan, dan keamanan di lokasi objek wisata TB B B B Berdasarkan matriks di atas, maka dapat diketahui bahwa penilaian pemanfaatan objek daya tarik wisata baik wisata alam dan wisata budaya pada umur 6 – 12 tahun dan 65 tahun dinilai cukup baik. Hal ini dapat dikarenakan bahwa pada umur 6-12 tahun anak-anak cenderung masih berfikir sederhana akan kondisi sekeliling mereka. Pada umur 13-21 tahun dan umur 22-65 tahun menilai baik pemanfaatan objek daya tarik wisata, sehingga dengan demikian pemanfaatan objek wisata ini hanya perlu peningkatan dan pemantapan lebih lagi. Penilaian terhadap sarana seperti akomodasihotel, restoran, sarana kesehatan, tempat hiburan, alat transportasi, dan lain-lain yang ada di lokasi objek wisata pada umur 22-65 tahun dinilai tidak baik, hal ini dikarenakan pada pemandian air panas hotspring dan Pasir putih Parbaba sarana yang ada masih sederhana, termasuk akomodasi penginapan di Hotspring hanya ada 3, restoran ada 5 dan masih menyajikan masakan lokalkhas daerah. Sarana kesehatan dan tempat hiburan juga masih kurang, terbukti bahwa jarak Rumah Sakit, puskesmas dari lokasi wisata sangat jauh, ± 10 km. Tempat hiburan pada Hotspring belum ada. Sedangkan sarana angkutan juga belum memadai, hal ini terbukti bahwa angkutan tidak ada yang tersedia ke objek wisata ini, pengunjung biasanya mengendarai kendaraan pribadi mobil, motor atau merental mobil, motor dan becak motor. Sedangkan pada Pasir Putih di Parbaba, kondisi sarana kesehatan, transportasi sangat memadai. Puskesmas sangat dekat dengan lokasi wisata dan angkutan yang melintas di lokasi Pasir Putih juga tersedia, karena angkutan melintas hingga ke Tomok pintu masuk Pulau Samosir. Penilaian menurut umur 6-12 tahun, 13-21 tahun, dan umur 65 tahun bahwa sarana pada lokasi wisata dinilai baik, dengan demikian hanya perlu peningkatan dari sarana wisata agar semakin berkembang dan lebih hal ini dikarenakan pengunjung pada umur 6-12 tahun dan 13-21 tahun Pada umur 65 tahun bahwa penilaian prasarana pelabuhan, aksesibilitas, dan jalan raya yang ada di lokasi wisata dinilai cukup baik. Hal ini memang dapat dilihat dari aspal jalan raya menuju lokasi wisata cukup baik, terawat. Selain itu pelabuhan juga tergolong cukup baik karena pelabuhan yang ada di lokasi wisata dirawat dengan baik oleh pemerintah, dan bahkan dilakukan renovasi untuk memperkokoh serta memperlebar pelabuhan. Pada semua selang umur, pengunjung menilai bahwa souvenir cinderamata yang tersedia dia lokasi wisata dinilai baik. Cinderamata yang tersedia diantaranya ulos, pakaian adat Batak, patung ukir-ukiran, pakaian yang bermotif ulos baju, celana, songket, jas, jaket, dan lain-lain, tas ulos, gantungan kunci, dan pernak- pernik khas Samosir. Selain unik dan menarik souvenir ini juga murah dan pengunjung dapat memesan ukiran yang diinginkan si wisatawan apabila dia lama tinggal di Samosir untuk berwisata. Pengunjung yang baru selesai mengunjungi Makam Raja Sidabutar, Patung Sigale-gale, serta Museum dapat berbelanja sepuasnya di Tomok, dimana kawasan perbelanjaan souvenir ini berdampingan dengan masing-masing objek wisata. Souvenir yang dijual begitu banyak danpedagang souvenir begitu ramai dan ramah. Akan tetapi di beberapa tempat wisata, seperti Hotspring dan Pasir Putih masih belum memiliki cinderamata yang khas dan unik. Semua pusat souvenir yang dijual berada di lokasi wisata Tuktuk Siadong dan Tomok. Dengan demikian pengunjung wisatawan menyarankan agar disediakan souvenir yang khas, unik di lokasi wisata Hotspring dan Pasir Putih, dan sebaiknya berbeda dengan souvenir di lokasi wisata lain. Penilaian wisatawan terhadap pengelolaan wisata pada lokasi wisata untuk umur 6-12 tahun dan 22-65 tahun adalah dinilai tidak baik. Penilaian ini didasarkan karena pada umur 6-12 tahun, anak-anak cenderung masih ingin menikmati arena bermain untuk menghabiskan waktunya dilokasi wisata dan menikmati pemandangan, melihat-lihat atau berenang sambil bermain di Danau Toba. Sedangkan pada lokasi wisata seperti Hotspring dan Pasir Putih tidak memiliki arena permainan anak-anak yang bisa mereka nikmati. Beberapa arena permainan ada yang rusak dan tidak layak digunakan lagi. Sehingga anak-anak cenderung hanya bermain dalam air sambil mandi, bermain pasir dan sebagian menikmati pemandangan alam Danau Toba sambil duduk-duduk dan berjalan di pesisir danau. Begitu juga dengan pengunjung umur 22-65 tahun, mereka menilai pengelolaan wisata di objek wisata Pasir Putih, Hotspring, dan tomok masih belum baik, karena pengelolan fasilitas wisata di lokasi wisata kurang baik, selain itu kebersihan lokasi wisata juga masih tergolong rendah, karena dilapangan ditemukan banyak sampah bersebaran di lokasi wisata, terutama di kawasan Hotspring dan Pasir Putih. Pengunjung membuang sampah sembarangan, sehingga terlihat kurang asri tempat wisata tersebut. Parkiran bagi pengendara mobil dan motor juga masih belum rapi atau teratur, karena setiap kendaraan tersebut parkir di setiap lapangan yang kosong dan menimbulkan ketidakteraturan. Oleh karena itu, pengelola wisata perlu membuat penertiban parkiran. Banyak anak-anak yang berwisata menilai tidak baik pengelolaan wisatanya, oleh karena itu pengelola Pemerintah Daerah sebaiknya meningkatkan pengelolaan dan renovasi beberapa arena permainan anak-anak. Supaya anak-anak tersebut lebih menikmati wisata di daerah tersebut, sehingga mereka kelak akan berharap untuk datang kembali berkunjung ke Pasir Putih, Hotspring, dan Danau Toba. Untuk pengunjung umur 22-65 tahun menilai tidak baik dikarenakan kondisi pengelolaan fasilitas wisata masih rendah. Penilaian pengunjungwisatawan terhadap pelayanan para pengelola pemerintah daerah, pedagang di lokasi wisata adalah dinilai cukup baik oleh pengunjung berusia di atas 65 tahun. Hal ini dikarenakan bahwa kaum orang tua saat berwisata merasa mereka dilayani dengan baik, ramah, dan bersahabat. Sedangkan untuk umur anak-anak, remaja, dan dewasa hanya menilai baik. Dengan demikian pengelola wisata perlu meningkatkan pelayanan bagi mereka, agar pengunjung tersebut menikmati kunjungan mereka ke objek wisata tersebut. Berdasarkan penilaian pengunjung terhadap fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata bahwa pada pengunjung umur anak-anak 6-12 tahun dan dewasa 22-65 tahun menilai tidak baik, hal ini dapat dilihat dengan ketersediaan fasilitas wisata yang masih sangat sederhana dan minim. Fasilitas wisata yang tersedia di Hotspring diantaranya adalah kolam renang khusus untuk bersama, kolam renang untuk pribadi, dan ada juga kolam renang khusus wisatawan mancanegara, tempat- tempat duduk, shelter. Pada objek wisata Pasir Putih, fasilitas yang tersedia diantaranya ban air, dua lapangan volly, ayunan anak-anak, tempat-tempat duduk, toilet, shelter. Sedangkan pada objek wisata Makam Raja Sidabutar dan Sigale-gale di Tomok fasilitas yang tersedia diantaranya tempat duduk di depan Makam, digunakan bagi pengunjung saat mendengar kisah Raja Sidabutar dan Patung Sigale-gale, toilet umum, shelter, Ulos. Ulos dipakai saat manortor dengan Patung Sigale-gale dan saat pengunjung memasuki kawasan makam Raja Sidabutar. Setiap pengunjung harus memakai Ulos tersebut. Penilaian pengunjungwisatawan terhadap kenyamanan, kebersihan, dan keamanan di lokasi bjek wisata pada pengunjung umur anak-anak 6-12 tahun menilai tidak baik, hal ini dikarenakan di kebersihan di Hotspring dan di kawasan objek wisata Pasir Putih masih belum baik, masih banyak sampah-sampah yang belum terkelola dengan bersih. Sedangkan pada objek wisata di Tomok, kebersihan lokasi wisata sudah tergolong baik dan bersih. Untuk kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak masih minim, karena di lokasi wisata Pasir Putih pengunjung pernah bertengkar karena mabuk, terjadi perkelahian yang sempat menggangu ketenangan dan kenyamanan pengunjung yang lain. Pada pengunjung yang berumur remaja, dewasa, dan lanjut usia menilai baik, untuk itu pemerintah perlu menigkatkan keamanan, kebersihan, dan keamanan di setiap lokasi wisata. Pengunjung wisatawan yang pernah mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Samosir memilih tempat wisata yang paling mereka sukai. Objek wisata ini terdiri dari wisata alam, sejarah, dan seni budaya. Berikut disajikan grafik mengenai objek daya tarik wisata yang paling disukai pengunjungwisatawan. Gambar 35 Objek Daya Tarik Wisata yang disukai oleh wisatawan. Berdasarkan grafik di atas, bahwa objek daya tarik wisata yang paling disukai pada pengunjung umur anak-anak 6-12 tahun adalah Pasir Putih Parbaba, yaitu 37,14 dan yang paling kurang disukai adalah objek wisata Gunung Pusuk Buhit, Sigale-gale, Danau Toba, Air Terjun Efrata, dan Tele, yaitu hampir tidak ada yang menyukai. Hal ini disebabkan bahwa pada objek wisata di Pasir Putih, mereka dapat lebih menikmati wisata mereka dengan melakukan beberapa aktivitas wisata bersama keluarga atau teman-teman mereka, dan terdapat beberapa fasilitas wisata yang dapat digunakan oleh anak-anak, seperti arena permainan, pasir, dan anak-anak dapat berpiknik bersama keluarga. Selain itu, objek wisata ini masih baru dikembangkan, sehingga banyak pengunjungwisatawan yang datang ke tempat ini. Pada pengunjung umur remaja 13-21 tahun, objek wisata yang paing banyak disukai adalah objek wisata Pasir Putih, dan yang paling kurang disukai adalah air terjun Efrata dan Tele, yaitu hampir tidak ada yang menyukai. Pada pengunjung umur dewasa 22-65 tahun, objek wisata yang paling disukai adalah objek wisata di Hotspring dan Danau Toba, yaitu 20,51, dan objek wisata yang kurang disukai adalah Sigale-gale, yaitu hampir tidak ada yang menyukai. Pengunjung berumur di atas 65 tahun lebih menyukai 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Ju m lah P e n gu n ju n g Objek wisata yang paling disukai pengunjung 6 – 12 13 – 21 22 – 65 65 Hotspring sebagai tempat kunjungan wisata mereka, sekaligus mereka dapat mandi dan berendam pada air belerang. Air belerang yang keluar dari Gunung Pusuk Buhit tersebut dapat mengobati penyakit kulit, menyegarkan badan saat berendam, selain itu mereka dapat duduk-duduk memandang-mandang ke Danau Toba sambil makan mie khas Batak, yaitu mie gomak, telur bulat, dan teh manis.

5.3.3 Harapankeinginan Pengunjung terhadap Produk Wisata

Pengunjungwisatawan yang datang mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Samosir sebagian besar berasal dari Pulau Samosir. Setiap pengunjung yang berwisata di objek wisata Samosir memiliki keinginan dan harapan yang berbeda- beda demi peningkatan daya tarik objek wisata tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung usia anak-anak 6-12 tahun, mereka mengharapkan bahwa pada objek wisata sebaiknya perlu ditingkatkan penyediaan fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata, arena bermain bagi anak-anak, serta peningkatan sarana informasi di objek wisata, seperti papan informasi. Pada pengunjung usia remaja 13-21 tahun, mereka mengharapkan adanya peningkatan fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata di Pasir Putih dan Hotspring, misalnya fasilitas wisata untuk wisata air, wisata olah raga, dan lain sebagainya. Perlu peningkatan pengelolaan objek wisata, termasuk pengelolaan kebersihan, fasilitas wisata. Peningkatan sarana akomodasi penginapan, restoranrumah makan, sarana informasi di lokasi wisata papan informasi, petunjuk arah, dan lai-lain. Pada usia dewasa 22-65 tahun, mereka mengharapkan pada objek wisata di Tomok perlu ditingkatkan prasarana lampu jalan dan parkir kendaraan, karena dapat menghambat lalu lintas kendaraan di objek wisata, peningkatan pelayanan oleh para pedagang souvenir yang berada di sekitar objek wisata, peningkatan kebersihan kawasan wisata. Pada objek wisata Pasir Putih pengunjung mengharapkan adanya peningkatan sarana informasi, peningkatan prasarana berupa lampu-lampu jalan untuk malam hari, parkir kendaraan, peningkatan sarana akomodasipenginapan, restoran dan rumah makan. Selain itu perlu ditingkatkan ketersediaan souvenir khas dan atrkasi wisata di Pasir Putih, fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata, yaitu shelter, tempat-tempat duduk, arena bermain bagi anak-anak, toilet, kamar ganti, bola volly, cano, sepeda air, dan lain sebagainya. Pada objek wisata di Hotspring, pengunjung mengharapkan adanya peningkatan sarana transportasi, sarana informasi, peningkatan prasarana berupa lampu-lampu jalan di malam hari, peningkatan ketersediaan souvenir yang khas, papan informasi wisata, penataan keindahan objek wisata, peningkatan kebersihan lokasi objek wisata, termasuk kebersihan kolam renang dan sumber mata air Hotspring. Pada pengunjung usia tua 65 tahun, pengunjung mengharapkan pada objek wisata di Pasir Putih perlu peningkatan fasilitas dalam melakukan wisata, seperti tempat-tempat dudukberlindung, shelter, peningkatan pengelolaan objek wisata mulai dari kebersihan danau dan lokasi, pengelolaan fasilitas. Peningkatan sarana akomodasi penginapan, sarana transportasi, restoran dan rumah makan. Sebaiknya di Pasir Putih perlu disediakan rumah makan yang menyediakan masakan khas Batak dan rumah makan yang menyediakan masakan nasional. Selain itu, perlu juga disediakan makanan ringan hasil olahan masyarakat Samosir langsung, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sedangkan pada objek wisata Hotspring, pengunjung mengharapkan peningkatan kebersihan kolam renang, kawasan wisata serta peningkatan pelayanan bagi pengunjung.

5.4 Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata

Adapun diversifikasi produk yang akan disusun lebih mengutamakan produk wisata alam. Diversifikasi produk wisata dilakukan dengan menggunakan matriks, berdasarkan matriks tersebut akan dihasilkan saran atau rekomendasi produk wisata yang perlu dikembangkan. Berikut ini disajikan matriks diversifikasi produk wisata di Pulau Samosir. Tabel 15 Matriks Diversifikasi Produk wisata di Kabupaten Samosir No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola 1 Pemandian Air Panas Hotspring - Pemandian Air Panas Belerang dari Gunung Pusuk Buhit - Pemandangan alam Danau Toba, Gunung Pusuk Buhit dan Pulau Samosir - Kolam renang belerang - Aliran Mata air Panas Belerang - Perkemahan - Sarana Akomodasi penginapan Hotel, inn, losmen - Restoran café - 1001 Tangga untuk mencapai Puncak Gunung Pusuk Buhit - Fasilitas wisata - Kawasan - Melanjutkan pembangunan aek rangat Hotspring. - Membuat standar pelayanan wisata minimum di setiap ODTW. - Melaksanakan Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. - Meningkatkan sarana komunikasi dan transportasi di lokasi ODTW. - Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek wisata dengan lembaga -dunia usaha - Penyediaan dan penambahan fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata air - Meningkatka n pelayanan bagi tamu atau pengunjung. - Pengembangan atraksi budaya di lokasi wisata - Penanaman pepohonan dan tanaman hias - Pembangunan penataan disesuaikan dengan kondisi bentang alamekologisnya - Peningkatan prasarana papan informasi mengenai objek wisata, lampu- lampu jalan - Peningkatan kebersihan lokasi objek wisata dan kolam renang - Penertiban parkiran kendaraan. - Penganekaragam an jenis souvenir khas di lokasi wisata - Penataan keindahan objek wisata - Pengembangan perbaikan fasilitas wisata. - Penganekaragam an souvenir khas objek wisata - Penetapan standarisasi harga barang dan makanan di lokasi wisata. - Penganekaragam an jenis menu makanan yang dijual di lokasi wisata. - Pembuatan papan informasi mengenai objek wisata. - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban dilokasi wisata. - Penataan keindahan objek wisata - Peningkatan prasarana papan informasi mengenai objek wisata, lampu- lampu jalan, 1001 tangga di bukit Gunung Pusuk Buhit - Pengembangan fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata flying fox - Meningkatkan sarana komunikasi, transportasi, keamanan, dan pendukung lainnya di lokasi objek wisata - Pengembangan atraksi seni budaya di lokasi wisata - Penganekaragaman jenis souvenir khas di lokasi wisata miniatur Gunung Pusuk Buhit dan Hotspring No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola Pemancingan di danau Toba - Prasarana pelabuhan - jalan raya - Gereja di atas Bukit - Penyelesaian bangunan tangga 1001 hingga di Gunung Pusuk Buhit - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lokasi wisata - Lokalisasi Keramba Jaring Apung KJA - Peningkatan fasilitas wisata - Penataan keindahan objek wisata - Peningkatan sarana keamanan dan pendukung wisata shelter, dan tempat- tempat duduk - Penataan lokasi perkemahan - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lokasi wisata - Pengembangan produk wisata berupa trekking ke Puncak Gunung - Pengembangan jalur interpretasi alam di lokasi wisata

2 Kawasan Tele

- Pemandangan alam Danau Toba , Pulau Samosir dan Gunung Pusuk Buhit - Menara pandang tele - Cafe dan restoran - Pengembangan ekowisata di kawasan Tele. - Memperbaiki prasarana aksesibilatas jalan raya - Penanaman pepohonan di tepi jalan Tele. - - Memperbaiki aksesibilitas jalan raya. - Penataan pepohonan di tepi jalan. - Pembangunan lampu-lampu di sepanjang tepi jalan. - Penataan bebatuan besar yang ada di tepi jalan. - Penghijauan di kawasan Tele - Pengembangan ekowisata wisata ekologi di kawasan Tele dan sekitar Pulau Samosir. - Peningkatan prasarana jalan raya, lampu-lampu jalan. - Penghijauan di bukit-bukit kawasan No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola - Rest area - Penataan batu-batu yang berada di tepi jalan. - Pembangunan shelter wisata di Tala Pusuk Buhit Tele - Peningkatan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di kawasan wisata.

3 Desa Simanindo

- Museum Purbakala - Atraksi Patung Sigale-gale - Pertunjukan kesenian dan budaya pemakaman Suku Batak. - Pemandangan alam - Tugumakam Raja marga Simarmata - Pasar tradisional Simanindo - Prasarana pelabuhan, jalan raya - Sarana transportasi danau kapal, ferry dan darat minibus - Melaksanakan Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. - Meningkatkan sarana komunikasi dan transportasi. - Meningkatkan kerjasama dengan pihak perhotelan dalam bidang publikasi produk wisata di Samosir - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Peningkatan ketersediaan fasilitas wisata. - Publikasi ODTW melalui sarana informasi internet, brosur, lefleat - Meningkatkan kebersihan lokasi wisata - Meningkatkan pengelolaan museum purbakala - Pengelolaan komunitas rumah adat di lokasi wisata Sigale- gale. - Penertiban parkir kendaraan di lokasi wisata - Pengelolaan kebersihan di lokasi wisata - Peningkatan sarana informasi berupa papan informasi - Pembuatan lampu-lampu jalan - Meningkatkan sarana komunikasi dan transportasi - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Peningkatan ketersediaan fasilitas wisata. - Pengembangan produk berupa pembuatan narasibuku berisi seni budaya, sejarah suku Batak, dan Danau Toba. No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola - Restoran dan rumah makan - Sarana akomodasipen ginapan Hotel, Losmen, villa 4 Desa Tomok - Makam Raja Sidabutar - Pemandangan alam - Patung batu atraksi budaya Suku Batak - Atraksi Seni budaya Sigale- gale. - Deretan pedagang souvenir - Sarana Akomodasi Hotel, Losmen, Homestay - Prasarana pelabuhan, jalan raya, ATM BRI. - Restoran, café, rumah makan - Pedagang - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Pelaksanaan koordinasi- pembangunan objek wisata dengan lembaga -dunia usaha Peningkatan publikasi ODTW di Samosir - Pengelolaan kebersihan di lokasi wisata - Pengelolaan komunitas rumah adat di lokasi wisata Sigale- gale - Penertiban parkiran - Peningkatan pelayanan pedagang terhadap pengunjung - Penataan keindahan lokasi wisata. - Pengelolaan kebersihan di lokasi wisata - Peningkatan pelayanan para pedagang souvenir - Pengembangan ekowisata di Desa Tomok - Penataan keindahan lokasi wisata - Peningkatan pelayanan pedagang terhadap pengunjung - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Peningkatan kebersihan di lokasi wisata. - Penataan keindahan pelabuhan serta alat transportasi danau di Tomok. No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola makanan - Pasar tradisional - Museum Purbakala 5 Kampung Wisata Tuktuk Siadong - Pemandangan alam - Sarana akomodasi Hotel, inn, losmen, villa - Restoran dan café, rumah makan - Sarana informasi Warung Internet, wifi - Sarana telekomunkasi warung telepon - Penukaran uang rupiah Money changer - Toko penyewaan buku rent book - Fasilitas wisata - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata. - Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek wisata dengan lembaga –dunia usaha - Meningkatkan kerjasama antara swasta dengan pemerintah dalam membangun dan mengembangkan objek-objek wisata serta sarana prasarana pendukung wisata. - Pengembanga n wisata trekking dari semenanjung Tuktuk hingga ke Desa partungkoan - Peningkatan pelayanan terhadap wisatawan - Pengembanga n produk baru - Penganekarag aman menu makanan - Peningkatan fasilitas wisata. - Penataan keindahan pantai di sekitar Tuktuk - Peningkatan pengelolaan kebersihan kampung wisata - Peningkatan sarana transportasi ke lokasi wisata - Peningkatan prasarana lampu jalan - Peningkatan sarana transportasi ke lokasi wisata - Peningkatan pengelolaan kebersihan - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata. - Pengembangan wisata trekking dari semenanjung Tuktuk hingga ke Desa partungkoan - Penataan keindahan pantai di Tuktuk - Peningkatan kebersihan kampung wisata - Peningkatan sarana transportasi ke lokasi wisata - Peningkatan fasilitas wisata. - Meningkatkan kerjasama antara swasta dengan pemerintah dalam membangun dan mengembangkan No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola Rental sepeda, mobil, speed boat, kapal - Gedung kesenian - Toko roti Samuel - Jalur sepeda gunung - Kawasan pertanian masyarakat. - Sarana transportasi danau kapal, perahu dan darat minibus, angkutan kota, becak - Prasarana pelabuhan, jalan raya, telekomunikasi - Batu kursi persidangan Raja Siallagan - Komunitas rumah adattradisional batak Toba objek-objek wisata serta saranaprasarana pendukung wisata. - Peningkatan prasarana lampu jalan - Penataan jalur sepeda gunung - Penganekaragaman souvenir khas objek wisata - Pengembangan atraksi seni budaya di Gedung Kesenian - Pembuatan menara pandang di atas Bukit Tuktuk No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola - Toko pengrajin pemahat patung. - Toko penjual souvenir 6 Desa Lumban Suhi-Suhi - Komunitas penenun ulos Batak Karo - Deretan rumah adattradisional Batak Toba - Tugumakam Opung Jendral A.E Manihuruk - Gereja Kristen dengan corak rumah tradisional Batak Toba - Pohon beringin raksasa - Rumah makan - Prasarana jembatan, jalan raya - Sarana trasnportasi - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Melaksanakan Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. - - Penganekaragam an tenunan ulos Batak - Penataan keindahan rumah adat tradisional Batak Toba - Pembangunan prasarana lampu jalan - Peningkatan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lokasi wisata - Peningkatan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lokasi wisata - Pembangunan prasarana lampu jalan - Pengembangan produk ulos Batak - Penataan keindahan lokasi wisata serta rumah adattradisional Batak Toba - Melaksanakan Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. - Peningkatan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di lokasi wisata - Pembangunanan prasarana lampu jalan - Pembuatan papan informasi di setiap lokasi wisata 7 Kota - Tugu Patung - Pengembangan - - Peningkatan - Peningkatan - Pengembangan No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola Pangururan Liberty Malau - Pemandangan alam Gunung Pusuk Buhit dan Danau Toba prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata. pelayanan bagi wisatawan - Peningkatan fasilitas wisata. kebersihan kota Pangururan - Penataan keindahan pantai di Lumban Lintong.. interpretasi dan jalur interpretasi di tiap lokasi wisata. 8 Cagar Budaya di Sianjur Mula-Mula dan Limbong - Mata Air tujuh rasa - Kawasan wisata alam Gunung Pusuk Buhit - Perkampungan Raja Batak - Kawasan Peninggalan sejarah huta si Raja Batak - Batu Cawan - Pemandangan alam - Batu Hobon - Rumah Parsattian Guru Tatea Bulan - Kawasan pertanian - Rumah makan - Prasarana jalan raya - Sarana transportasi - Penataan lokasi wisata Rumah Parsattian Guru Tatea Bulan - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Pengembangan data base sistem informasi sejarah purbakala. - Pengembangan objek wisata yang bersifat potensial dan belum tergali. - Pembentukan lokasi desa wisata - Peningkatan produk wisata - Peningkatan hubungan kerjasama dengan pemerintah dalam bidang publikasi objek wisata - Penataan prasarana jalan raya, telekomunikasi - Meningkatkan pengelolaan objek wisata - Memelihara kebersihan objek wisata - Memperbaiki akses jalan menuju objek wisata - Peningkatan sarana transportasi menuju objek wisata angkutan umum, minibus - Pengembangan objek wisata yang belum dikembangkan - Pembuatan - Pengembangan ekowisata alam di punggung Gunung Pusuk Buhit - Meningkatkan souvenir khas objek wisata - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek-objek wisata - Pembuatan prasarana papan informasi mengenai objek wisata - Pengembangan wisata ekologi di kawasan Gunung PusukBuhit - Pengembangan jalur interpretasi alam di Gunung Pusuk Buhit - Pengembangan kawasan pertanian masyarakat sebagai wisata pertanian - Peningkatan sarana transportasi menuju objek wisata - Meningkatkan fasilitas wisata menyediakan fasilitas outbond - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek- objek wisata - Memperbaiki akses jalan menuju objek No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola bus, minibus, becak, truck - Sarana kesehatan Puskesmas prasarana papan informasi objek wisata papan interpretasi. wisata - Meningkatkan sarana pendukung shelter, tempat berlindung. 9 Pasir Putih, Hutabolon - Pemandangan Alam Danau Toba - Pemandangan alam Gunung Pusuk Buhit dan Pegunungan Bukit Barisan - Rumah makan - Sarana akomodasi penginapan homestay - Sarana transportasi angkutan umum, becak, minibus - Toko souvenir - Komunitas rumah adat Batak Toba - Fasilitas wisata lapangan Volly, ban, - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Pengembangan atraksi wisata air - Pemberdayaan masyrakat dalam penyediaan Homestay bagi wisatawan - Penataan pembenahan keindahan lokasi wisata - Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek wisata dengan lembaga –dunia usaha - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek- - - Pengembangan aneka souvenir khas ODTW - Pengembangan atraksi wisata air - Perbaikan dan penataan prasarana di lokasi wisata papan informasi, jalan setapak, parkiran, jalan masuk wisata, lampu jalan di objek wisata - Penertiban parkiran kendaraan - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek-objek wisata - Meningkatkan dan memelihara - Pengembangan aneka souvenir khas ODTW - Pengembangan atraksi wisata air - Penertiban pasrkiran kendaraan - Peningkatan fasilitas wisata - Meningkatkan sarana pendukung wisata shelter, toilet, tempat- tempat duduk,dll - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek wisata. - Pengembangan prasarana papan informasi dan himbauan di objek wisata - Pengembangan atraksi wisata air - Pemberdayaan masyrakat dalam penyediaan Homestay bagi wisatawan - Pengembangan aneka souvenir khas ODTW - Peningkatan fasilitas wisata - Meningkatkan sarana pendukung wisata shelter, toilet, tempat-tempat duduk,dll - Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di objek No Objek Daya Tarik Wisata Dasar Penyusunan Diversifikasi Produk Wisata Rekomendasi Produk Wisata Produk wisata yang ada Rencana Pengembangan Pemerintah Daerah Rencana dari Pihak Perhotelan Permintaan Pengunjung Permintaan Pengunjung menurut Pengelola penyewaan tikar. objek wisata. kebersihan objek wisata terutama air Danau Toba. wisata - Meningkatkan dan memelihara kebersihan objek wisata terutama air Danau Toba - Penataan keindahan lokasi objek wisata.

1. Pemandian Air PanasHotspring

Kawasan wisata ini dikelola oleh Pemerintah daerah Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Pada kawasan ini objek wisata yang dapat untuk dinikmati adalah air belerang serta pemandangan-pemandangan alam. Pemandangan alam yang dapat dilihat dari Hotspring adalah pemandangan alam Danau Toba, pemandangan daratan Pulau Samosir, dan Gunung Pusuk Buhit. Potensi-potensi wisata yang ada di kawasan ini yang dapat dikembangkan adalah potensi wisata alam. Prasarana yang sudah memadai di lokasi wisata ini adalah antara lain jalan raya, parkir kendaraan, pelabuhan, instalasi listrik, lampu jalan untuk malam hari. Sedangkan sarana yang sudah tersedia adalah akomodasipenginapan, restoran, sarana komunikasi. Pengunjung dapat makan dan istirahat setelah mandi dan berenang di Hotspring. Selain sarana dan prasarana, fasilitas dalam melakukan aktivitas wisata yang dapat ninikmati yaitu kolam renang umum dan kolam renang bagi turis luar negeri, kamar mandi. Rekomendasi pengembangan produk yang cocok di objek wisata ini adalah a. Wisata minat khusus Wisata minat khusus yang dapat dikembangkan adalah wisata pendakian Gunung Pusuk Buhit. Wisatawan yang ingin menikmati view alam Danau Toba, Pulau Samosir dapat menikmatinya dari Puncak gunung ini, karena pada puncak gunung ini sangat stratgeis untuk melihat view-view alam Danau Toba, Pegunungan Bukit Barisan, dan Pulau Samosir. Selain itu di saat pagi hari akan terlihat matahari terbit sunrise dari ufuk Timur, dimana keindahan dan ke Agungan ciptaan Tuhan dapat kita nikmati. Beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah berkemah camphing, menikmati pemandangan alam viewing, api unggun, foto-foto dan lai- lain. Untuk menambah pengalaman perjalanan, wisatawan akan turun melalui jalur yang berbeda, yaitu dari Puncak Gunung turun dari perkampungan Huta Ginjang, kemudian melewati kawasan Hotspring. Saat turun dari Hotspring para wisatawan akan melihat bangunan-bangunan rumah, akomodasi, restoran yang dibangun dikawasan Hotspring. Pengunjung dapat istirahat dan mandi di hotspring atau di Danau Toba, karena jarak hotspring dengan Danau Toba hanya ± 20m. Untuk mendukung perjalanan wisata ini, maka pengelola wisata sebaiknya meningkatkan akses jalan yaitu berupa penetapan jalur track dan membuat beberapa shelter untuk tempat istirahat wisatawan di beberapa lokasi yang strategis dan cocok juga untuk menikmati view alam dari lokasi tersebut. Selain itu perlunya papan penunjuk arah, serta papan interpretasi mengenai kawasan wisata. Selain kegiatan wisata pendakian Gunung Pusuk Buhit, dapat juga dikembangkan atau ditata lokasi perkemahan di pesisir Danau Toba. Kawasan Hotspring sangat begitu dekat dengan pesisir Danau Toba. Dulunya lokasi ini sudah pernah dimanfaatkan sebagai lokasi perkemahan bagi Pramuka, akan tetapi saat ini sudah kurang dirawat, sehingga sudah mulai jarang pengunjung yang melakukan perkemahan di lokasi Hotspring ini. Untuk menambah kegiatan wisata di kawasan Hotspring, maka sebaiknya Pemerintah daerah mengelola kembali lokasi tersebut dan meningkatkan fasilitas yang berhubungan dengan wisata minat khusus ini, misalnya menyediakan WC atau kamar mandi, shelter, dan papan interpretasi kawasan wisata. Selain itu, saran untuk meningkatkan faslitas wisata di Hotspring adalah mengembangkan fasilitas wisata berupa flying fox. b. Wisata Ilmiah Kawasan Hotspring ini dapat juga dikembangkan sebagai wisata ilmiah, dimana para peneliti dapat meneliti kawasan Hotspring sebagai suatu kajian dalam bidang ilmu geologi, kehutanan, dan pertanian.

2. Kawasan Tele